9. Saran

380 76 103
                                    

Secangkir kopi terdengar beradu dengan sendok. Lalu dicampur dengan susu putih oleh pemilik kopi tersebut. Dan diputar sesuai arah jarum jam. Perputaran campuran susu sesuai dengan gerakan sendok itu memberikan fokus yang menarik untuk dilihat.

Setidaknya itulah yang dirasakan Karmel saat duduk sendirian di cafe itu. Tidak ada temannya ataupun pasangan seperti kebanyakan orang yang sedang ada di cafe itu juga. Karmel sendirian.

Karmel menyeruput kopi itu sedikit demi sedikit. Menikmati aroma kopi dan rasa yang agak pahit namun sedikit manis setelah ditambahkan susu. Rasa yang agak membosankan seperti hidupnya yang terlalu mudah. Tapi Karmel selalu suka minum kopi.

Kopi itu bisa menenangkan sekaligus menyegarkan pikirannya yang sedang kalut.

Benar. Pikiran Karmel saat ini sangat kalut karena urusan Jihoon. Karmel bosan karena tidak bisa mendekati Jihoon seperti dulu. Mengejar-ngejar. Mencari namja itu tanpa rasa lelah dan mendekati namja itu tanpa peduli pandangan orang.

Karmel tau jika perbuatannya itu pasti membuat risih namja pendiam layaknya Jihoon. Tapi kalau tidak maju duluan, hasilnya akan seperti sekarang.

Hanya menunggu sampai Jihoon mau menemuinya, tanpa tau tanda-tanda Jihoon akan benar-benar bicara dengannya.

Tiap bertemu selalu kabur. Tiap ingin menyapa selalu menghindari. Apalagi mengejar. Pasti langsung lari.

"Ahh.." Karmel menghembuskan nafasnya.

Lelah juga menghadapi Jihoon. Tapi itulah tantangan untuk mendapatkan Jihoon.

Kira-kira bagaimana agar Jihoon menyukaiku ya? Setidaknya tidak menghindariku. Kata Karmel dalam hati sambil memainkan cangkir kopinya. 

"Chogiyo! Karmel-ssi?"

Karmel mengangkat kepalanya saat mendengar namanya terpanggil.

"Ahh~ Ternyata benar. Boleh aku duduk di sini?" Tanya yeoja itu sopan dan terlihat ramah. Karmel menjawabnya dengan anggukan dan senyuman yang hangat.

Yeoja di depannya sekarang bersikap seperti sudah mengenal Karmel. Tapi Karmel masih belum mengingat siapa gadis itu. Wajahnya memang agak familiar. Namun Karmel lupa pernah melihat di mana.

"Perkenalkan, Kim Mira imnida." Karmel menerima uluran tangan Mira dengan senang hati. "Aku teman Jihoon yang saat itu memberitahumu jika Jihoon ingin menemuimu."

Sekarang Karmel baru mengingatnya. Dia gadis yang menemuinya saat Jihoon memintanya bertemu. "Mianhae. Aku lupa denganmu. Neomu mianhaeyo."

"Gwaenchanayo. Sudah biasa." Kata Mira seakan sudah terbiasa dilupakan. Memang begitulah nasib anak yang tidak diperhatikan. Berbeda dengan Karmel yang selalu mendapatkan perhatian walaupun tidak diminta.

"Tidak menyangka kita bisa bertemu di sini." Ucap Karmel. Mencairkan suasana.

Ternyata dia memang ramah dan hangat sehangat senyumannya. Batin Mira.

"Nde. Kebetulan sekali." Sahut Mira.

"Kamu mau pesan sesuatu? Pesan saja. Aku akan mentraktirmu. Hitung-hitung berteman dengan temannya Jihoon juga." Senyuman tulus Karmel membuat matanya berbentuk bulan sabit. Kantung matanya juga terlihat. Tapi tidak menghancurkan wajahnya sedikit pun. Bahkan menambah kecantikannya.

Baru kali ini aku benar-benar bertatap muka dengan Karmel. Dia sungguh cantik. Pantas Jihoon tidak tega menolaknya. Lesu Mira.

"Waeyo? Aku salah bicara? Mianhae jika tawaranku ini menyinggungmu. Aku tidak--"

"Andwae. Aku tidak tersinggung. Hanya tiba-tiba teringat Jihoon saja jika melihatmu." Alihkan Mira cepat.

"Jihoon kenapa? Dia sakit?" Tanya Karmel. Wajahnya terlihat khawatir.

"Aniyo. Jihoon baik-baik saja. Aku hanya tidak enak denganmu." Kata Mira.

"Wae?" Karmel memiringkan kepalanya tidak mengerti.

"Jujur. Jihoon tidak pernah menyukaimu. Aku dengar Jihoon juga menerimamu. Bukan ingin mengecewakan atau menyakitimu, tapi Jihoon menerimamu karena kasihan dan tidak tega." Kata Mira hati-hati. Takut menyakiti atau lebih parahnya menyinggung Karmel.

Tapi berbeda dengan pikiran Mira. Karmel tersenyum seperti tidak ada apa-apa. "Aku tau kok. Tapi aku tidak masalah. Aku memberikannya waktu selama sebulan untuk bersamaku. Kalau dia masih tidak nyaman denganku, aku akan membiarkannya pergi. Kau tenang saja."

"Kau tidak sakit hati tau kenyataan itu?" Tanya Mira. Meyakinkan.

Karmel menggeleng. "Kalau dia benar-benar tidak menyukaiku, tidak mungkin aku menahannya. Yang ada dia semakin tersiksa denganku."

Mira terdiam.

"Kalau dia juga menyukai orang lain, aku juga akan merelakannya. Yang penting dia bisa nyaman. Aku jadi temannya saja juga sudah cukup."

Mira memainkan jari-jarinya di bawah meja sedari tadi. Tangannya tidak bisa diam. Ucapan Karmel benar-benar terdengar tulus dan tidak memaksa. Sangat menyentuh.

Mana mungkin aku bisa menyainginya. Menyerah Mira.

"Aku boleh tanya sesuatu?" Kata Karmel lagi. Memecah keheningan yang sempat terbentuk saat Mira asik dengan pikirannya.

"Silahkan."

"Tidak bertanya sih. Lebih mirip meminta saran."

Mira masih menunggu Karmel mengatakan pertanyaan saran yang ingin dikatakannya. Tidak menanggapinya dengan ucapan. Hanya menjadi pendengar yang baik.

"Kalau kamu berkenan, kamu tau bagaimana aku bisa dekat dengan Jihoon?"

Deg

"Sebagai teman." Tambah Karmel. Melanjutkan ucapannya.

Mira menatap Karmel ragu-ragu. Mata mereka saling melempar pandangan. Harus jujur atau bohong. Bisa saja aku bohong agar Jihoon tidak terusik lagi dengan Karmel. Tapi itu namanya jahat. Aku tidak ingin jadi orang jahat. Tapi kalau jujur..

"Aku tau kamu suka dengan Jihoon."

Deg

Jantung Mira berhenti berdetak untuk kedua kalinya. Bagaimana Karmel tau itu? Padahal aku sendiri tidak yakin. Gelisah Mira.

"Kalau Jihoon jodohmu, kau harusnya tidak perlu takut aku merebut Jihoon. Aku hanya minta saran agar menjadi teman Jihoon. Tidak lebih. Biar Jihoon yang memilih, siapa yang dia suka seiring berjalannya waktu."

◇🌸◇

Tikungan langsung 😲

Karmel memang orang yang tidak terduga. Kira-kira Mira akan berbohong tidak ya demi menjauhkan Jihoon dari Karmel?

Yang mau tau jawabannya, Ayo vomment-nya! Siapa tau aku lebih semangat untuk updatenya nanti 😄

Dan semangat untuk streaming MV Oh My!

Pastinya sudah pada nonton dong ya.. Kajja, Caratduel!! Semangat streaming ya.. Jangan bagi link atau video MV mereka untuk menambah viewer mereka. Kita buat yang terbaik untuk MV Seventeen kali ini >.<

Annyeong~
Fighting!

Sweet LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang