Sequel (2)

325 41 9
                                    

Sequel Special Mira
           
         
        
       
       

Mira side

Adakah yang pernah merasakan jantung panas, berdebar dan dingin di saat bersamaan? Sejujurnya aku pernah merasakan itu pada Jihoon sebelumnya. Tapi..

"Ahh..!!" Kedua kalinya aku berteriak untuk hari ini. Semoga Mingyu oppa tidak medengarnya kali ini.

Kenapa harus Soonyoung!? Dari sekian banyak pria, kenapa dia yang aneh dihidupku? Batinku berteriak. Aku sungguh tidak nyaman dengan rasa canggung yang bersatu dengan debaran ini.

Ajakan Soonyoung sungguh memberikan kesan yang berbeda. Ya mungkin berbeda. Entahlah. Aku sendiri masih bingung. Aku belum mengenal betul sosok Soonyoung. Aku hanya tau dia orang yang konyol. Nyeselin. Tapi baik dan care. Mungkin menggemaskan dan hyper. Ya dia sosok yang sungguh menyenangkan.

Chakkaman?? Ani.. aniyo!! Aku tidak mungkin tersenyum-senyum sendiri. Ayolah.. memuji orang lain itu tidak salah, tapi kenapa pipiku memberikan reaksi yang berbeda??

Ku tepuk-tepuk pipiku sendiri untuk menyadarkan diriku dari segala hal yan ada dibawah alam sadarku mengenai Soonyoung. Aku mulai mengkhawatirkan kewarasanku.

Kewarasan soal jatuh cinta. Tidak mungkin aku bisa langsung jatuh cinta kembali dengan jangka waktu singkat. Dengan teman dari orang yang ku suka sebelumnya. Dan dengan orang yang punya perbandingan karakter sangat berbeda jauh dengan Jihoon.

Tapi jika Soonyoung sedang dalam mode care, dia akan terlihat bijaksana.

"Ahh!! Aku mulai lagi." Aku sungguh frustasi jika harus membayangkan S-O-O-N-Y-O-U-N-G.

Bahkan dalam hati aku berusaha mengeja namanya demi tidak membayangkan wajah hamsternya itu. Namun apa yang baru ku sadari?

Ternyata aku bisa mengeja namanya dengan urutan yang benar.

"Demi neptunus!!" Aku meremas rambutku. Bergegas berdiri dan meninggalkan kamarku sebelum aku kembali mengingat 'dia' dengan hanya melihat hadiah boneka tidak langsungnya yang ku taruh dekat bantal.

Di arah dapur, sebelum aku benar-benar belok untuk meneguk segelas air, aku mendengar suara riuh yang ku tau dari siapa pemilik suaranya.

Pantas Mingyu oppa tidak mendengar teriakanku. Batinku.

Ku putuskan untuk melupakan keinginanku meneguk air, selain aku memang tidak haus. Hanya ingin menghilangkan bayang-bayang mengerikan itu. Mengerikan atau menggemaskan? Aku tidak mau kembali membayangkannya. Ini terlalu aneh. Pikiranku sedang berputar-putar dengan suara tawanya yang harus ku akui, sedikit terdengar merdu. Sedikit.

"Akhirnya Mira-ya datang." Kehadiranku langsung disambut heboh oleh Seungkwan. Sepupu jauhku. Mingyu oppa memang tidak akan mendengarku berteriak karena keberadaannya. Tentu saja.

Kalau disamakan dengan berbegai jenis binatang, mereka itu seperti anjing dan kucing. Tidak akan pernah akur. Sekalinya akur, ada saja yang membuat mereka kembali berdebat. Aku juga heran. Apa karena memang kita saudara sangat jauh?

"Wae?" Tanyaku singkat. Lalu mendudukan diri di sofa.

"Kau lihat orang di video ini. Ini tidak mungkin orang yang sama dengan orang yang dimaksud Mingyu hyung kan?"

Aku mengambil alih ponsel yang diserahkan Seungkwan. Ku lirik sedikit dan tanpa sadar aku tersedak air liurku sendiri. Sebelum aku benar-benar memutar video itu, aku memukul-mukul dada untuk menghilangkan rasa sakit atas tersedakkan itu.

Sweet LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang