Sudah tiga hari ini Audi disibukan oleh kegiatan mempersiapkan acara Pentas Seni Wesley School. Yang tandanya sudah tiga hari juga semenjak Arlen memaksa Audi menjadikannya pacar—yang sama sekali Audi tidak mau mengakuinya dan mengabaikannya.
Setelah melakukan rapat tiga hari lalu, disaring sesuai dengan kemampuan dan potensinya masing-masing, pada program kerja ini Audi mendapat seksi dekorasi. Menurut Audi, itu seksi yang paling cocok dengannya dibanding dengan seksi-seksi lainnya, setidaknya otak Audi cukup mencakup ide-ide kreatif mengenai desain, tata letak, dan sebagainya.
Sedangkan Arlen? Tentu dia seksi humas—hubungan masyarakat, yang tugasnya hampir mirip dengan publikasi, namun berbeda. Tugas seksi ini berhubungan dengan orang-orang untuk menyampaikan informasi mengenai acara, perihal mengundang orang untuk menjadi objek acara atau peserta secara langsung. Alasan mengapa kata tentu digaris bawahi:
1. Arlen pintar berbicara, tidak pernah ada yang awkward dengan segala tingkah dan omongannya.
2. Dia ganteng. Tentu nanti saat dia mempromosikan acara ini secara langsung akan banyak mengundang pasang mata—terutama perempuan, yang tertarik untuk menyimak informasi yang diberikan. Tentu ini strategi yang bagus untuk menarik pengunjung mendatangi Wesley School agar mengikuti perlombaan yang diadakan atau hanya sekedar menonton dan mendatangi stand-stand bazar yang tersedia.
Sumpah gue bukan mau memuji Arlen ganteng, tapi Author memposisikan gue seperti memujinya!
(Ah, Audi mah malu-malu muehehe -Author)
Sekarang, di sini lah Audi, dengan lembar kertas berada di tangannya, sembari memandangi orang-orang di depannya berbincang tentang dekorasi acara. Audi sedari tadi menyimak perbincangannya, sesekali menimpali, namun apa lah daya dia di balik penyamaran cewek cupu ini yang sering mendapat tatapan meng-underistimate-kannya.
Audi menghela nafas. Nadhita tidak dalam satu seksi dengannya, dia berada di seksi humas—sama seperti Arlen, menyebabkan Audi sendiri di sini, di antara panitia lain yang satu seksi dengannya, dihujani oleh sedikit pengasingan.
"Jadi udah fix nih ya, di gerbang nanti kita pasang gapura pake styrofoam yang di cat warna maroon-putih dengan tulisan 'welcome to art performance's Wesley School', Lalu stand bazar kita buat sewarna-warni mungkin, dan desain panggungnya ini?" ucap Calista—ketua seksi dekorasi, sembari menunjuk kertas di tangannya yang berisi desain yang telah di rancangnya.
Orang yang mengamati Calista mengangguk hampir serempak. Namun Audi masih bergeming memandang kertas itu dari jauh.
"Mmm, Audi ... ada yang ingin disarankan? Lo kelihatan ingin menyampaikan sesuatu," mendengar ucapan Calista itu terlihat ada yang menahan decakan, mungkin karena jam pulangnya harus semakin molor sebab Audi ingin menyampaikan sesuatu. Audi meringis. Tapi pulang molor adalah resiko menjadi panitia kan?
Audi berdeham, meski ragu dia berkata juga, "Menurut saya, stand bazarnya jangan dibuat sewarna-warni mungkin. Lebih enak kalau kita mendekornya dengan warna-warna netral ala tumblr dengan meja stand bazarnya terbuat dari box kayu yang biasa buat telur itu. Lalu nanti dihiasi lampu taman. Lagian kan nanti ada acara yang sampai malamnya, dengan dekor yang seperti ini pasti menambah kesan cozy dan enak dipandang saat malam," ini omongan terpanjang Audi sepanjang sejarah dengan orang asing.
Calista mengangguk-anggukan kepalanya, "Ternyata lo anak tumblr ya?" Calista terkekeh, "Over all, gue suka ide lo. Yang lain gimana?"
Mereka nampak berpikir membayangkan perkataan Audi dan beberapa lama kemudian mengiyakan saran Audi. Orang yang tadi menahan decakan dan yang beberapa kali menatap Audi underistimate pun mengakui ide Audi bagus dan ikut menangguk menyetujui. Anak cupu belum tentu berotak kolot dengan rumus logaritma juga, begitu kira-kira pikir mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart's on Fire
Teen FictionAudira Ivanna Mahardika. Gadis cantik yang berpura-pura menjadi nerd untuk mencari teman yang tidak mengincar hartanya. Ia dulu pernah bersekolah di London, namun semua temannya hanya mengincar hartanya saja. Termasuk mantan pacar nya saat itu yang...