"Deck the halls with boughs of holly
Fa la la la la la la la la
'Tis the season to be jolly,
Fa la la la la la la la la
Don we now our gay apparel,
Fa la la la la la la la la
Troll the ancient Yuletide carol,
Fa la la la la la la la la"Lagu segera berhenti dan seorang laki-laki berjubah putih, kostum yang menyerupai seorang malaikat datang membawa mik di tangannya. Ada dua orang dihadapannya, katanya, "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepada mu kesukaan besar untuk seluruh bangsa : Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu : Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."
Pentas drama musikal terus berlanjut, drama musikal yang banyak dihadiri oleh orang dari seluruh penjuru kota. Drama musikal tahunan yang melibatkan penulisan skenario oleh Alle itu memang dirancang untuk menarik wisata akhir tahun.
Jason masih terus duduk bersandar nyaman di pangkuan Alle, Will sendiri sudah sejak daritadi pergi menghilang entah kemana. Alle ingin beranjak mencari Will di deretan lautan manusia, tapi gedung sudah ditutup, dan tampaknya tak ada pilihan untuk nya selain menunggu Will datang.
Malam itu masih tanggal 22 Desember, salju turun sangat kencang. Udara memang dingin, tapi ruangan itu diberi penghangat agar penonton tetap merasa hangat. Jason sesekali menarik rambut Alle, memainkannya, sekedar menggulungnya diantara jemarinya yang kecil.
"Alle?" Suara pelan Lori yang muncul dari belakang, mengambil tempat di duduk Alle, membuat Alle kaget. "Lori? Hey!" Alle masih tampak girang meski mengecilkan volumenya.
Lori datang bersama Thomas dan Nicole. "I-Ibu?" Alle terkejut, terperangah karena kehadiran Nicole. Ini bukan waktu yang tepat, Lori. Desis Alle dalam hati. Lori tak seharusnya membawa Nicole saat ini. Lori cuma tersenyum. "Maaf, Ibu mu memaksa." Bisik Lori menjelaskan.
"Alle, siapa anak manis ini?" Nicole tak bisa menyembunyikan keingintahuannya. "Aku bisa jelaskan setelah ini." Balas Alle salah tingkah.
Mereka duduk berdampingan. Drama masih terus berlangsung, Lori mengelus pelan pipi Jason, berbisik ke telinganya. "Hei tampan, kau sangat tampan, seperti ayah mu." Jason tertawa kecil. Alle tersenyum saat Lori berusaha menarik perhatian Lori.
"Ibu? Siapa bibi ini?" Pertanyaan polos Jason membuat Nicole terkejut. "Alle-Ibu?" Nicole memandangi Alle penuh tanda tanya. Alle menghindari tatapan Nicole, "Beri salam padanya, juga pada nenek."
"Nenek?" Nicole menggumam, "Alle?" Desak Nicole menuntut penjelasan Alle. "Hai, Bibi." Jason tersenyum kecil, mencolek lengan Lori. Lori ingin berteriak gemas, tapi orang-orang mulai mempelototinnya. "Maaf." Ucap Lori pada orang yang melihatnya.
"Dia terlalu manis untuk dilewatkan." Gumam Lori pada Thomas. "Juga sangat serasi, Alle dan Jason, Will memilih wanita yang tepat untuk pewaris Altamirano." Ucapan Thomas membuat Lori mengangguk. Percakapan mereka berdua tidak benar-benar tidak terdengar, Alle dapat mendengarnya, sedikit bangga pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER MORNING COMES (END)
RomanceNOVEL DEWASA. 2018. Copy Right. Qeryana Grail. Fiksi. Indonesia. Musim dingin segara berakhir, dan Allegra harus menyelesaikan pekerjaannya agar bisa mendapatkan uang. Mimpinya untuk bisa kembali tinggal bersama Ibunya harus terwujud, atau Allegra...