Alle memandangi perutnya yang sudah membesar, melingkari tanggal di kalender karena beberapa hari lagi dia akan melahirkan putri Will. Perutnya kontraksi, Alle merasakan tendangan dari dalam perutnya. Dengan gumamam rendah, Alle terkikik geli. Siluet Alle yang duduk di sofa menyentuh perutnya menjadi pemandangan indah di mata Nicole. Perlahan, Alle terlelap bersama foto Will dalam pangkuannya.
Sejak memutuskan tinggal bersama Alle di kediamannya, demi menemani putrinya yang tengah hamil besar, Nicole banyak menolong Alle untuk persiapan menjelang kelahiran cucu nya. Meski Alle kadang merasa dapat melakukan sesuatu sendiri, tapi pada akhirnya Nicole sering mendengar Alle mengeluh karena kesulitan bergerak. Belum lagi Alle yang berubah cengeng.
Hampir setiap malam, Nicole sering mendengar Alle terisak sendirian dalam kamarnya. Alle memang sering merasa kesepian. Untuk menghibur dirinya dari malam sepi, setiap pagi, setelah terbangun, Alle menyiram bunga mawar dalam taman yang Alle kumpulkan setiap Will mengirimnya menjelang kehamilan besarnya dulu. Tapi sekarang Will bahkan tak ada lagi. Sudah lima bulan, Alle tidur sendirian di kamarnya.
Jika Alle merindukan Will, Alle suka menyelimuti perutnya dengan kemeja Will. Atau sekedar menyemprotkan parfum Will di bantalnya, menemukan harum yang semerbak di satu titik yang sama tiap Alle menyemprotnya. Perasaan melankolis dan manja nya karena merindukan Will selalu hinggap tiap Alle membuka laci, menemukan dompet Will, atau sekedar lewat melihat pajangan foto pernikahannya yang di bingkai besar di ruang tamu nya, atau saat melihat sepatu Will di dalam walk in closet.
Alle bahkan hampir setiap hari menjenguk Will dalam rumah tahanan, tak malu mencium bibir Will tiba-tiba di hadapan sipir. Tapi sudah hari ke empat Alle tak lagi ke sana, kaki nya semakin membengkak, dan pinggulnya terasa ngilu karena kehamilannya memang besar. Dokter memang mengatakan jika Alle sebaiknya tak lagi banyak bergerak jika sering merasa kelelahan.
Tapi bukan Alle jika dia tak menentang, Alle bahkan suka berenang di pagi hari sendirian atau mengajak Jason saat anak laki-laki itu menghabiskan akhir pekan bersamanya. Marie dan Nicole akan bergidik ngeri karena perut Alle terasa bulat penuh besar, seakan siap meledak seperti Jason suka katakan.
Jika Alle kesulitan tertidur, dia bahkan menikmati waktu nya sendiri memutar video dalam kameranya yang Will suka abadikan jika mereka sedang berdua. Dan air matanya selalu jatuh di sela geli dan tersipu nya melihat adegan bersetubuh mereka yang Will abadikan saat mereka bulan madu. Demi apa pun, Alle ingin mendengar geraman Will lagi, atau menikmati wajahnya yang kaku menegang karena orgasme.
"Hey," Nicole mengambil tempat di sebelah Alle, membelai kepala Alle. "Kau merindukan Will?"
Alle mengangguk, kesulitan menggerakkan badan untuk duduk tegak, "Tak papa, biar Ibu bantu." Nicole menurunkan kaki Alle, bagaimana pun tak pernah terpikirnya bahwa putri nya itu akan kelak menjadi seorang Ibu. Terlebih usia Alle yang masih muda, terpaut cukup jauh dari Will.
"Bayinya akan lahir, aku ingin membawanya bertemu Will sebelum aku melahirkan. Tolong, Ibu." Pinta Alle memohon. Nicole mengangguk.
Benar saja, Alle pergi menjenguk Will di temani oleh Lori dan Nicole. Tak banyak yang berubah dari Will selain kumisnya yang menebal karena tak bercukur.
"Putri mu akan lahir, aku berharap mereka mau membiarkan mu untuk tetap menemani ku." Suara Alle bergetar, "Kau sangat tampan, harusnya kau seperti ini saat kita menikah." Alle membelai rahang Will setengah kagum, tapi prihatin karena Will seolah berubah seratus delapan puluh derajat.
Tak ada kemeja putih polos, jas bermerek dengan harga selangit, sepatu pantofel, wangi aroma kayu manis dan vanila dari tubuh Will, serta tak ada dasi dan jam tangan yang melengkapi penampilan Will seperti biasa. Kecuali Will yang kelihatan lebih urakan dengan jambang yang menebal sepanjang rahangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER MORNING COMES (END)
RomanceNOVEL DEWASA. 2018. Copy Right. Qeryana Grail. Fiksi. Indonesia. Musim dingin segara berakhir, dan Allegra harus menyelesaikan pekerjaannya agar bisa mendapatkan uang. Mimpinya untuk bisa kembali tinggal bersama Ibunya harus terwujud, atau Allegra...