BAB 40

7.7K 331 12
                                    

Alle memakai antingnya yang terasa lebih berat di telinganya. Anting keemasan itu berkilau disana sini, terasa berat meski berukuran kecil. "Sudah siap?" Will berdiri di depan pintu, memandangi Alle dari belakang. "Sebentar lagi." Jawab Alle.

Will sudah turun lebih dulu di bawah, menggandeng lengan Alle ketika menuju halaman pintu. Mereka menaiki salah satu mobil istimewa Will, mobil yang Alle tolak karena merasa tak pantas mendapat hadiah semewah itu.

"Apa yang sebenarnya sedang diadakan?" Ungkit Alle setelah mereka sudah mulai berjalan meninggalkan halaman. Will melirik Alle sekilas dan tersenyum. "Sekolah asrama Jason mengadakan paduan suara untuk memperingati hari pahlawan Amerika. Aku ingin kita berada disana, menghadiahinya dengan kehadiran mu."

Alle ingin menolak bukan karena dia tak ingin, tapi dia merasa dia tak pantas. Harusnya Will membawa Cecillia. Tapi Alle ingin berterimakasih kepada Tuhan karena anak laki-laki itu balas menyayanginya.

Mereka berhenti di barisan deret parkir terdekat dengan pintu masuk asrama. Gedung yang menjulang tinggi, halaman yang luas, bersih, dan sangat konvensional. Will segera turun untuk membuka pintu Alle, kebiasaan yang Will suka lakukan jika membawa Alle.

'When upon life's billows you are tempest-tossed,
When you are discouraged, thinking all is lost,
Count your many blessings, name them one by one,
And it will surprise you what the Lord has done.

Suara nyanyian anak-anak mulai terdengar saat Will dan Alle mulai mendekat. "Aku sangat gugup." Ucap Alle. Will masih terus menggandeng lengan tangan Alle, memainkan jarinya pelan. "Jason akan suka saat melihat mu disana." Balas Will.

Mereka membuka pintu pelan, ada banyak orang yang sudah duduk menikmati penampilan paduan suara sederhana itu. Alle menebak usia mereka berbeda-beda.

Anak laki-laki berkaus hitam putih itu berada paling tengah dan masih yang terkecil diantara teman-temannya. Jason segera melirik ke arah pintu masuk saat menyadari ayahnya datang bersama Alle.

Count your blessings, name them one by one,
Count your blessings, see what God has done!
Count your blessings, name them one by one,
Count your many blessings, see what God has done.

Are you ever burdened with a load of care?
Does the cross seem heavy you are called to bear?
Count your many blessings, every doubt will fly,
And you will keep singing as the days go by.

Are you ever burdened with a load of care?Does the cross seem heavy you are called to bear?Count your many blessings, every doubt will fly,And you will keep singing as the days go by

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alle tersenyum lebar saat Jason terus memandanginya sampai duduk. Rasanya Alle sangat merindukan bocah itu. Seorang perempuan berkaca mata tipis duduk menghampiri Will. "William, senang melihat mu."

"Hai Nyonya Miller, senang melihat mu juga."

Nyonya Miller cepat menyadari keberadaan Alle yang duduk disamping Will. "Nona Alle?" Tanyanya mencoba menebak. "Maksud ku, Nyonya Altamirano. Hai." Dia memperbaiki cara bicaranya, menjabat tangan Alle. Alle salah tingkah, beerusaha untuk meluruskan anggapan perempuan itu. "Oh tidak, jangan panggil aku---"

AFTER MORNING COMES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang