"Turun." Chris membawa Jason turun dari mobilnya.
"Apa yang akan kita lakukan, paman?" Jason bertanya polos. Penampilannya mengenaskan, sepertinya anak itu tak mendapat perlakuan menyenangkan dan layak dari Chris.
"Ayah mu akan datang, kita akan tunggu disini."
Lalu Chris mulai mengikat Jason, menutup mata dan mulut Jason.
"Lebih baik kau tak melihat ayah mu mati, bagaimana pun aku tak ingin kau menjadi singa untuk ku dimasa mendatang."
Sesuai perjanjian, tak perlu ada polisi. Karena Chris hanya ingin Alle. Chris ingin pastikan sendiri, jika Alle masih bisa menjadi miliknya.
"Aku akan datang." Begitu ucapan Alle di telepon Will saat menerima telepon Chris. "Tak ada polisi, tak ada siapa pun, kau bisa percaya pada ku. Jangan menyakiti Jason."
"Aku tak main-main, Alle. Aku bisa putuskan kepalanya, menebasnya di hadapan Will."
Will benar-benar kehabisan kesabaran, ingin segera melenyapkan Chris saat mendengar ucapan Chris di telepon itu. Tapi Alle melolot pada Will, menahan dirinya, percaya padanya bahwa rencana mereka akan berjalan sesuai rencana.
Tapi Will dan Alle tak benar-benar pergi tanpa polisi. Setelah sepakat dengan rencana awal, bahwa Alle akan membawa Jason, mereka segera menuju tempat yang Chris janjikan.
"Aku tak bisa ampuni laki-laki itu setelah ini." Ucap Will sungguh-sungguh sambil terus menatap jalanan.
"Tolong jangan bertindak diluar rencana." Ucap Alle mengingatkan Will, karena sepertinya tindakan Will diluar rencana bisa berakibat fatal. Untuk Will, Jason, atau dirinya.
"Aku tak bisa ampuni dia."
Will menepikan mobil, sudah melihat sebuah mobil SUV di ujung dekat tebing, nyaris jatuh karena letaknya hampir ke pinggir. "Semuanya akan berakhir sampai disini."Gumam Will dengan suara sangat kecil. Mengambil pistol cepat, menyembunyikannya di balik punggungnya.
Will keluar bersama Alle. Chris berdiri, tertawa melihat Will benar-benar datang ke sana bersama Alle.
"Jangan bergerak lebih dekat." Chris berbicara, menahan Jason dalam dekapannya, sebuah pistol menempel di kepala Jason.
Jason ingin menjerit, meronta, menggoyang kepalanya ke kiri dan kanan.
"Aku disini. Tolong lepaskan Jason." Ucap Alle, melangkah lebih dekat perlahan.
"Tidak juga kau." Desis Chris.
"Alle, jangan maju." Imbuh Will pelan. Alle mengangguk.
"Berputar." Perintah Chris pada Will. Will diam. "Berputar, atau dia ku lempar ke jurang." Chris menggoyang badan Jason ke tepi tebing. Alle melotot, bergidik ngeri. Selangkah saja Chris mendorong Jason, anak itu bisa tewas. "Tolong jangan macam-macam pada anak itu, jika yang kau inginkan aku, maka ambil aku. Lepaskan dia."
Chris tertawa mendengar ucapan Alle, "Dia bahkan bukan darah daging mu, Alle." Desis Chris. "Tapi kau juga menjengkelkan, jika sejak awal kau tidak menolak dari awal, semuanya tak kan sesulit ini." Sekarang tatapan Chris mengarah pada Will. "Ku bilang berputar!"
Alle menatap Will berang, harusnya laki-laki itu menurut saja. Tapi Will tak ingin Chris tahu jika dia membawa senjata! "Will! Berputarlah!" Teriak Alle, histeris karena Will membuatnya semakin runyam.
Will menurut. Chris menyipitkan matanya, "Jatuhkan pistol itu."
"Jatuhkan, Will!" Imbuh Alle sama frustasinya, karena harusnya Will tak bawa senjata.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER MORNING COMES (END)
RomanceNOVEL DEWASA. 2018. Copy Right. Qeryana Grail. Fiksi. Indonesia. Musim dingin segara berakhir, dan Allegra harus menyelesaikan pekerjaannya agar bisa mendapatkan uang. Mimpinya untuk bisa kembali tinggal bersama Ibunya harus terwujud, atau Allegra...