Beberapa mobil terparkir di depan rumah itu. Alle turun dari taksi dan masuk ke dalam. Beberapa memandanginya dengan tatapan penuh tanya, beberapa memandangnya meneliti.
"Alle, ayah tau kau datang." Senyum laki-laki itu mengembang, memeluk Alle yang tampak kikuk. Alle memeluk ayahnya sekilas. "Dimana Yuri?" Tanya Alle sambil mengedarkan pandangannya.
"Aku disini." Tiba-tiba Yuri dari datang dari belakang Alle. Alle mengecup pipi kanan Yuri. "Selamat Yuri." Alle menjabat tangan perempuan itu. Yuri balas tersenyum.
Mereka masuk ke dalam. Alle mengambil satu gelas sampanye dingin.
"Alle, itu kau?" Seorang laki-laki menghampiri Alle. Alle hampir tersedak mengenali sosok pria yang berdiri menghampirinya.
"Joseph? Itu kau? Astaga!" Alle tanpa sadar memeluk pria itu. Pria itu balas memeluk Alle.
"Sudah lama sekali, apa kabar mu?"
"Bisa kita keluar? Bicara berdua?" Laki-laki itu menawari Alle. Alle mengangguk dan keluar dari sana menuju teras. Beberapa orang yang lain juga asik berbincang-bincang dengan kolega nya.
"Aku tak tau kau datang. Bagaimana dengan Inggris? Pasti menyenangkan bisa tinggal disana." Alle tak bisa menyembunyikan kerinduannya pada Joseph. Pria itu terlihat sangat keren bahkan hanya dengan penampilan sederhana seperti itu.
"Aku kembali, mungkin aku rindu dengan Amerika. Juga kau." Jawaban pria itu membuat Alle tersenyum merona. Di goda seperti itu membuat Alle salah tingkah.
"Alle, bagaimana dengan kuliah mu?" Tanyanya.
"Aku akan mengakhiri semester ini akhir musim dingin. Kau harus datang saat aku wisuda."
"Aku pasti datang."
Lama Alle berbincang-bincang dengan Jospeh. Laki-laki berkemeja lengan panjang biru itu memang kembali untuk Alle. Entah sejak kapan, tapi Joseph memang menyukai gadis berdagu terbelah itu.
Mereka kembali masuk saat ayah Alle mulai memberi kata sambutan membuka pesta kecil itu. Semua bertepuk tangan saat Yuri mengumumkan kehamilannya, kecuali Alle. Alle benar-benar gerah harus tersenyum palsu.
"Alle, keberatan jika aku mengantar mu pulang?" Laki-laki itu bertanya saat acara sudah usai. Alle tersenyum ke arah pria itu. Alle pamit dan segera masuk ke mobil.
"Apa kau punya rencana akhir pekan ini, Alle?"
"Mungkin tidak."
"Bagaimana jika kita pergi akhir pekan ini?"
"Apa kau ingin berkencan dengan ku?'
Laki-laki itu tersenyum kikuk. Tentu saja. Tapi setelah itu akhirnya Alle sepakat, laki-laki itu tampak sangat senang. Lori mengintip dari dalam, memperhatikan mobil yang berhenti di depan rumah. Alle keluar dari sana saat pria itu turun membuka pintu untuk Alle. Joseph pamit dan meninggalkan pekarangan rumah Alle.
Lori berdiri dengan berkacak pinggang, senyumnya terlihat mencurigai Alle. "Hmm, Alle?" Alle masuk tanpa bicara, melewati Lori yang menunggunya untuk bicara. "Ayolah Lori, sudah tengah malam. Kita bisa bicarakan itu besok."
"Apa dia teman kencan mu?"
"Dia teman lama ku, kau ingat anak laki-laki yang menaiki sepeda bersama ku? Itu dia."
Lori tersenyum penuh arti. "Wow, bagaimana kalian bertemu?"
"Yuri mengundangnya. Aku tak tau jika dia punya hubungan kekerabatan dengan Yuri."
Setelah mendengar penjelasan itu, Lori akhirnya mengerti. Alle melepas sepatunya dan membuka gaun nya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER MORNING COMES (END)
RomantikNOVEL DEWASA. 2018. Copy Right. Qeryana Grail. Fiksi. Indonesia. Musim dingin segara berakhir, dan Allegra harus menyelesaikan pekerjaannya agar bisa mendapatkan uang. Mimpinya untuk bisa kembali tinggal bersama Ibunya harus terwujud, atau Allegra...