BAB 64

7.1K 304 14
                                        

Will melambai pada Matt saat akan keluar dari sel tahanan. Sesudah diperbolehkan keluar, Will benar-benar keluar dengan perasaan lega dan bahagia. Waktu yang dia nantikan akhirnya tiba. Mobil limosin yang sudah menunggunya di depan gerbang Rumah Tahanan itu tampak mengkilap bercahaya dibawah terik matahari.

"Tuan William," Seorang supir menyapanya, bersikap hormat. Will memutar badan sekali lagi melihat gerbang biru tinggi itu, lalu masuk.

"Ayo cepat. Aku ingin bertemu putri ku."

"Hari yang indah, Tuan?"

***

Alle terkejut saat membuka pintu, menemukan Will berdiri di hadapannya. Badannya cepat bergerak untuk memeluk Will, dan mulutnya benar-benar merindukan bibir Will.

"Aku kembali-" Will mengucapkannya disela ciumannya. Alle mengangguk, lanjut mengecup bibirnya lagi.

"Aku merindukan mu," Ucap Alle pelan, "Kami merindukan mu."

"Aku tahu."

Will membuka pintu kamarnya bersama Alle. Aroma khas bedak bayi dan wewangian menguar ketika Will masuk. Alle masih berada di gandengannya, sama-sama melihat ke arah bayi perempuan mungil yang tertidur lelap dalam balutan lucu baju rajut berwarna peach.

"Fairest Willhelm Altamirano." Gumam Will.

Alle terdiam. "Ya?"

"Itu namanya," Will mengangkatnya perlahan, "Ya tuhan dia sangat berat..." Erang Will.

Alle tertawa, mengerti jika maksud Will sebenarnya adalah betapa rapuhnya bayi itu. Bayinya bersama Will.

Tamat.

AFTER MORNING COMES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang