Disebuah rumah yang sangat mewah terlihat sedang wanita muda tengah duduk dimeja makan. Ia sedang menunggu sang suami yang sedang bersekolah. Dia adalah Salshabila Adriani Baratha isteri dari seorang Iqbal Ramadhan Alaskha. Iqbal memang sedang bersekolah ia duduk dikelas X di SMA Dharma Bakti. Sedangkan Salsha sejak insiden malam itu,ia terpaksa menjalani peran sebagai seorang istri dan Ibu.
Salsha sudah melihat berulang ulang kali jam didinding jam tersebut menunjukkan pukul 22.00 WIB. Rasanya Salsha sudah sangat kelaparan,tapi ia tak ingin menjadi istri durhaka dan pada akhirnya selesai menidurkan sang anak iapun memilih menunggu Iqbal. Karena Iqbal yang tak kunjung datang Salsha menjadi mengantuk dan lama kelamaan ia memejamkan matanya dengan posisi menelungkupkan kepalanya dimeja makan.
Iqbal dengan cepat melangkahkan kakinya kedalam runah,ia saat ini sangat lelah karena habis nongkrong dengan teman temannya disebuah Cafe,sambil mencuci mata. Jangan salahkan Iqbal,karena bagaimanapun Iqbal adalah seorang remaja yang sedang mencari jati dirinya. Ia melangkahkan kakinya kearah kamar saat sampai disana ia tak menemukan Salsha.
Mungkin dia sedang didapur untuk minum. Batin Iqbal,ia melepaskan hoodienya dan segera mendekat kearah pangeran kecilnya. Pangeran kecil yang tercipta karena insiden malam itu yang membuat semuanya hancur.
"Selamat malam anak Ayah. Selamat tidur yaa sayang. Good Night a have nice dream Danian Reynaldi Alaskha" Ucap Iqbal sambil mengelus lalu mencium pangerannya itu. Iqbal memang kesal dengan kejadian itu tapi ia tak pernah menyesali kehadiran dua orang yang berharga dihidupnya. Danian dan Salsha. Ia bersyukur dengan itu.Iqbal membersihkan dirinya,tapi ia bingung karena istri tercintanya itu belum juga kembali.
Tok tok tok.
Suara ketukan pintu dari luar,Iqbal segera beranjak dan membukakkan pintu. Disana terlihat seorang wanita paru bayah."Tuan,Nyonya Salsha tertidur dimeja makan. Dari tadi dia menunggu Tuan untuk makan bersama. Bibi sudah menyuruhnya untuk makan duluan tapi ia tetap menolaknya ia tetap kekeuh Tuan. Padahal dia dari siang tadi belum makan karena Den Danian sangat rewel" Ucap pembantu yang bernama Bi Surti itu dengan wajah khawatirnya. Mendengar penuturan itu Iqbal merasa bersalah karena tadi siang ia bersenang senang sedangkan ada orang yang ia cintai menanti disini.
Iqbal segera berlari kearah ruangan makan. Dan benar saja Iqbal dapat melihat sang Istri tengah tertidur pulas disana. Iqbal menatap Istrinya dalam,jujur saja Iqbal belum siap menjalankan kehidupannya sekarang. Karena ulahnya ia kerap kali buat wanita didepannya ini menjadi kecewa. Iqbal menyingkirkan rambut rambut halus yang menghalangi wajah sang Istri. Dengan pelan ia mengusap wajah istrinya.
"Sayang bangun" Ucap Iqbal lembut,jujur saja Iqbal tak tega membangunkannya tapi ia juga tak ingin Salsha sakit karena tidak makan. Salsha mengerjap ngerjapkan matanya. Ia terbangun dan menatap wajah Iqbal,saat itulah senyumnya mengembang ia segera mencium tangan Iqbal.
"Eh udah pulang ya? Aduh aku tertidur yaa? Ya ampun makanannya udah dingin. Bentar ya aku panasi dulu"Ucap Salsha. Sebenarnya Salsha sangat ingin marah dengan Iqbal tapi ia tak ingin bertengkar. Salsha mendewasa belum waktunya. Saat Salsha beranjak Iqbal segera memelukknya. Sungguh Iqbal tak habis pikir dengan perlakuan Salsha,bukannya marah ia malah bersikap begitu baik. Sungguh Iqbal merasa bersalah."Hey lepaskan aku,Aku mau memanaskan makanannya." Ucap Salsha sambil mengelus pelan rambut Iqbal yang masih setia memeluknnya dari belakang dan menyandarkan kepalanya dibahu mungil milik Salsha.
"Maafkan Aku Saa,aku jahat karena sudah membuat kamu menunggu. Tapi kamu masih saja baik denganku" Gumamnya lirih,Salsha tersenyum selalu seperti ini. Iqbal akan meminta maaf dan Salsha akan memaafkannya tapi nanti Iqbal akan mengulangi kesalahannya lagi. Tapi Salsha akan tetap memaafkan Iqbal.
"Iya Aku maafin kok,Aku paham kamu masih mau bebas. Aku bebasin tapi jangan lewat batas. Kamu masih harus mikir ada aku sama Danian nunggu Kamu. Jangan ulangi lagi ya" Ucap Salsha lembut sambil menghadap kearah Iqbal. Dan Iqbal menangguk ngangguk layaknya anak kecil yang berjanji tidak akan nakal lagi pada Ibunya."Kamu udah makan?" Tanya Salsha dan Iqbal kembali menggeleng. Sebenarnya di Cafe tadi Iqbal sudah makan tapi ia tak ingin membuat Salsha kecewa.
"Yasudah kita makan,aku siapan semuanya dulu ya" Ucap Salsha. Iqbal tersenyum ia pun duduk dimeja makan. Setelah semuanya selesai Salsha pun menyajikan makan malam mereka,Mereka makan dalam keheningan.***
"Bale cepatlah kebawah nanti kamu telat" Teriak Salsha. Seperti biasanya Salsha akan menyiapkan keperluan Iqbal untuk sekolah. Dari Tas,Sepatu,dan Baju. Setelah semuanya siap ia akan menyiapkan bekal untuk Iqbal. Iqbal segera beranjak dari kamarnya.
"Iya iyaa,ini aku udah turun" Teriak Iqbal. Begitulah suasana rumah ini. Terlalu ramai karena kebiasaan Iqbal dan Salsha. Iqbal memperhatikan Salsha dari menyiapkan sarapan,bekal,dan menyiapkan susu untuk Iqbal.
"Cantik" Gumam Iqbal. Ia duduk disebuah kursi. Iqbal dengan pakaian acak acakannya,Rambut berantakan Dasi dalam kantong baju diluar."Astagaa,Kamu ini kayak preman pasar aja. Siniin dasinya" Ucap Salsha segera mendekati Iqbal. Iqbal tersenyum tipis ia sengaja melakukan ini karena ia tahu Salsha akan menyiapkan semuanya.Iqbal menyerahkan dasinya,dengan telaten Salsha memasang dasi di kerah baju Iqbal. Lalu mengambil alih sisir yang dipegang Iqbal,lalu ia menyisir rambut Iqbal.
"Sempurna" Ucapnya bahagia sambil memeperhatikan laki laki didepannya ini yang terlihat sangat tampan.
"Aku tampan hm" Ucap Iqbal menaik turun kan alisnya. Salsha terkekeh dengan kelakuan Iqbal.
"Iyain aja biar cepet" Ucap Salsha. Ia pun menyiapkan sarapan untuk Iqbal. Setelah selesai ia memberikan segelas susu untuk Iqbal.
"Minum susunya,terus aku antar kedepan. Setelah itu aku mau susuin Danian dulu" Ucap Salsha. Iqbal menyeringai.
"Aku mau susu yang diminum Danian juga boleh?"Tanyanya dengan seriangan dan tatapan menggoda. Salsha merasakan wajahnya memanas akibat ucapan Iqbal.
"Dasar mesum. Masih sekolah juga" Ucap Salsha. Iqbal mendekat kearah Salsha.
"Kecil gini pernah kamu rasain juga kan itu Danian hasilnya" Ucap Iqbal,sungguh Iqbal sangat senang menggoda Salsha. Muka Salsha semakin memerah.
"Ihh Iqball cepetan pergi ih" Ucap Salsha sambil mendorong dorong Iqbal.
"Haha kamu lucu" Ucap Iqbal sambil mencubit pelan hidung Salsha. Ia segera meminum susu dan beranjak pergi. Salsha mengantar Iqbal kedepan. "Jangan nakal disekolah" Ucap Salsha. Iqbal tersenyum dan menangguk lalu ia mencium kening istrinya. Dan tak lupa Salsha menyalimi Iqbal. Oh keluarga yang sangat manis bukaan😁
Maaf yaa ceritanya diulang dari awal😧 gara gara cerita kemarin kehapus tapi ini ceritanya berbedaa. Maaf banget yaa

KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents
Novela Juvenil"Kenapa kamu pakai hamil sih? aku masih mau hidup seperti remaja lain! Jika nanti aku membuatmu terluka aku hanya bisa minta maaf" Iqbal Ramadan Alaska. "Ishhh!! salah siapa coba? siapa yang bikin aku hamil? ya kamu! aku juga ingin seperti yang lain...