3

9.4K 337 22
                                    

Iqbal melangkahkan kakinya dengan semangat,hal tersebut terpancar jelas diwajahnya yang berseri seri serta lekukan yang ditarik diatas dari bibirnya tak pernah hilang.
"Assalammualaikumm!! Ayah pulangg" Teriak Iqbal,ia segera melangkahkan kakinya kearah kamar mereka.

Saat Iqbal membukakan pintu hal yang pertama ia lihat adalah kosong. Disana tidak ada siapa siapa.
"Sayanggg" Teriak Iqbal sambil berjalan kearah toilet. Tapi nihil disana tidak ada siapa siapa. Iqbal meletakkan tasnya diatas ranjang lalu segera beranjak kelantai satu.

Mungkin didapur. Pikir Iqbal,Ia mulai melangkahkan kakinya kearah dapur namun lagi dan lagi ia tak dapat menemukan siapa siapa. Iqbal segera mengambil sebuah benda persegi yang biasa disebut Handphone itu dari saku celananya. Disana ia terkejut saat melihat banyak sekali panggilan dan pesan dari istrinya.
50 Panggilan tak terjawab dari 💜My Life💜
60 Pesan dari 💜My life💜
15 Panggilan tak terjawab dari Steffi
10 Panggilan tak terjawab dari Bella
18 Panggilan tak terjawab dari bule gila.

Iqbal langsung membulatkan matanya,ia segera khawatir. Dengan cepat ia membuka pesan dari Istri tercintanya.
💜My Life💜
Bale kamu dimana sih!!

Bale ih Danian panas ini!!

Bale cepetan pulang ini Iyan demam.

Bale,Iyan aku bawa kerumah sakit.

Bale,kamu jahat. Aku kecewa sama kamu.

Iqbal yang melihat itu langsung lari keatas untuk mengambil kunci motornya. Sungguh ia menyesal. Perasaannya sungguh tak enak. Ia bukanlah Ayah yang baik. Iqbal dengan cepat membawa motornya membelah jalan jakarta.

                               ***
Dirumah sakit Salsha masih terus menangis ia sekarang berada diruat inap,sungguh ia menatap anaknya yang tengah tertidur lelap. Sekarang ia menangis dalam pelukan Steffi. Orang tuanya dan Iqbal tidak bisa kesini karena sedang mengurus pekerjaan. Salsha sangat lemah,dan penampilannya sungguh kacau.
"Non Steffi,Nyonya Salsha belum makan" Ucap sang asisten rumah tangga Salsha. Steffi menoleh kearah pembantunya Salsha,disana sangat tampak wajah kelelahannya yang sudah mulai menua.
"Bibi pulang aja,besok baru kesini ya" Ucap Steffi lembut. Pembantu itu melihat kearah Salsha,dan Salsha tersenyum lalu menangguk.

Setelah pembantu itu pergi,Salsha masih memeluk Steffi. Sedangkah sahabatnya dan yang lain tengah kekantin rumah sakit.
"Steff,Iqbal dimana sih Hikss. Dia gak sayang sama Gue dan Iyan lagi hiks hikss. Di-Dia gak ke-Kesini huaaa" Ucap Salsha sambil menangis. Steffi menahan kesal,ingin rasanya sekarang juga ia menghampiri Iqbal lalu mememukullnya keras.
"Dia sayang loe kok,jangan nangis dong malu sama Iyan" ucap Steffi menghapus air mata Salsha. Salsha menatap Danian,lalu ia menghampiri anaknya.
"Iyan cepat sembuh ya,bunda khawatir"Gumam Salsha pelan.

"NGAPAIN LOE KESINI HA! MASIH INGAT ADA ISTRI!!!!"

"MINGGIR GUE MAU LIHAT ANAK GUE!!"

"ALAH AYAH MACAM APA LOE ,CK ANAKNYA SAKIT MALAHAN ENAK ENAK DIAM DILUAR!"

"OKE,GUE MINTA MAAF"

Salsha dan Steffi langsung berlari keluar saat mendengar pertengkaran yang berasal dari luar. Disana Steffi dan Salsha melihat kedua sahabatnya,Cassie dan Bella tengah menghadang Iqbal. Salsha yang melihat itu langsung masuk kedalam. Ia tak ingin melihat Iqbal,ia kecewa.

Steffi langsung menghampiri mereka. "Biarin dia masuk" Ucap Steffi,disini Steffilah yang paling dewasa. "Gue juga kesal sama dia,tapi anak dan istrinya butuh cowok brengsek ini! Kali ini biarin dia lolos. " Ucap Steffi dingin,Wajah Steffi merah padam. Rasanya ia ingin melayangkan pukulan kewajah ganteng Iqbal. Akan tetapi jika ia melakukan itu maka akan menambah beban pikiran sang sahabat."Kita pulang" Ucap Steffi menarik tangan sahabatnya tanpa pamit kepada Iqbal.

Setelah mendengar itu,Iqbal segera berlari kearah ruangan Danian dirawat. Ia membuka pintu ruangan,dan disana ia melihat sang Istri tengah mengelus wajah Danian. Iqbal merasa dadanya terhimpit sesuatu saat melihat Salsha menangis.
"Dari mana?" Tanya Salsha dingin sangat dingin. Sehingga membuat Iqbal merasa membeku. Salsha beranjak dari kursinya dengan wajah yang sangat datar kearah Iqbal. Salsha mencium Tangan Iqbal.

Iqbal tambah terdiam,Semarah marahnya Salsha ia akan tetap menghormati Iqbal.
"Maaf Saa" Lirih Iqbal. Salsha hanya diam sambil menatap Danian.
"Aku tau aku salah Saa,maaf" Ucap Iqbal lagi,sekarang suara Iqbal sudah sedikit bergetar. Ia sungguh merasa tak berguna sekarang ditambah lagi melihat anak kecilnya tengah terbaring. Iqbal segera kearah Danian.
"Iyan maafin ayah sayang" Ucap Iqbal,sekarang air matanya sudah turun.
"Dia sakit Bale,tadi aku nungguin kamu. Kamunya gak pulang pulang hikss hikss,aku bingung Iyan demam. Aku berusaha menghubungi kamu tapi kamu gak bisa dihubungi. Terus Iyan tambah parah makanya aku bawak kerumah sakit. Bale kalau aku udah gak bisa jadi prioritas utama kamu lagi paling enggak jadiin Iyan tetap prioritas utama kamu"Ucap Salsha dengan suara yang dingin,air matanya sudah keluar.

Iqbal segera memeluk Badan mungil milik istrinya dengan erat.
"Maaf Saa,kamu sama Iyan prioritas utama aku Saa. aku sayang kamu,kamu itu hidup aku Saa hiks hiks" Ucap Iqbal menangis. Salsha menghapus air mata suaminya. Salsha tersenyum.
"Jangan ulangi lagi yaa,aku takut" Lirih Salsha. Salsha memang selalu memaafkan Iqbal,ia sunggun mencintai Iqbal. Meskipun ia tahu nantinya Iqbal akan melakukan kesalahan lagi.

                                  ***
"Saa makan dulu" Ucap Iqbal sambil membawa nasi bungkus untuk Salsha. Salsha segera menoleh kearah Iqbal.
"Eh iya. kita makan bareng ya" Ucap Salsha. Iqbal mengangguk dengan semangat. Disaat mereka tengah makan,tiba tiba Iqbal melihat sosok Gadis berjilbab pink tengah lewat. Iqbal segera berdiri.
Vanesha?. Gumam Iqbal dalam hati.
"Saa aku keluar dulu ya" Ucap Iqbal sambil berlari keluar. Salsha hanya terbengong menatap kepergian Iqbal.

Iqbal dengan cepat melangkahkan kakinya untuk mengejar Vanesha.
"Van!!" Teriak Iqbal,saat mendengar namanya dipanggil Vanesha segera membalikkan badannya kearah sumber suara. Saat melihat Iqbal,Kedua sudut bibir Vanesha mengembang membentuk sebuah senyuman yang sangat manis.
"Eh Assalamualaikum" Ucap Vanesha lembut. Iqbal tersenyum. "Waalaikumsalam,ngapain disini?" Tanya Iqbal. "Ini lagi jengukin nenek sakit,Iqbal kenapa disini?" Ucap Vanesha dengan tersenyum. Iqbal suka senyuman itu.
"Lagi jenguk teman sakit"Ucap Iqbal berbohong. Vanesha mengangguk nganggukan kepalanya.

"Eh jangan senyum terus dong" Ucap Iqbal. Vanesha mengerutkan keningnya,ia tidak mengerti dengan ucapan Iqbal. Apa ada yang salah dengan senyumanya?.
"Senyum Loe terlalu manis,takut diabetes guenya" Ucap Iqbal sambil menatap Vanesha. Wajah Vanesha terasa panas,ia yakin wajahnya sekarang merah. Vanesha hanya membalas dengan senyuman.

Tanpa disadari disana terlihat sepasang mata yang terlihat kecewa.
Tadi kamu minta maaf,sekarang ngulangi. Dia siapa sih bale? Batin Salsha,ya dia adalah Salsha. Salsha merasa air matanya kembali terjatuh. Iqbal sungguh jahat.

Setuju Iqbal sama siapa nih? Salsha yang strong,ceria,cantik,dan manja.
Atau sama Vanesha yang baik,lemah lembut,ramah,dan hijabers??

Young ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang