Dulu kamu pernahkan jatuh dari sepeda waktu kecil? Rasanya sakit tapi tidak sesakit hati aku saat melihat kamu dengan dia💞
_SaslshaBila Adriani_Iqbal mendengus kesal mendengar ucapan Ari. Ia menatap Ari sinis,terserah Ari mau tahu bahwa Salsha adalah istrinya. Karena sekarang yang Iqbal rasakan Hatinya sakit melihat Salsha bersama Ari.
"Kalau loe tahu,jauhin dia! Kita bukan cuma punya hubungan tapi punya Ikatan" Ucap Iqbal dengan penekahan pada kata Ikatan.
Ari tidak mengerti dengan ucapan Iqbal,ia masa bodo. Karena yang harus ia lakukan adalah perjuangkan cintanya untuk calon pacarnya,Salsha.
"Gue tau.! tapii yaa gituuu_"Ucap Ari dengan nada yang menggantung. Iqbal penasaran dengan ucapan Ari selanjutnya. Ia menyatukan kedua alisnya.
"BodoAmat hahaha"Ucap Ari sambil terkekeh pelan. Ia dapat melihat wajah kesal Iqbal. Tapi ia tak peduli. Jahat memang😀.
"Dasar idiot!"Ucap Iqbal kesal,ia mati matian menahan amarahnya. Ia tak ingin Salsha memarahinya lagi.
"Gue idiot? Lah loe apa? Brengsek? Banci?Bego? Bodo? Bangsat? apa semuanya?"Tanya Ari santai tak lupa senyuman meremehkan tercetak jelas dibibirnya.
Iqbal semakin kesal dengan Ari rasanya saat ini juga ia ingin melayangkan pukulan kewajah sok ganteng didepannya ini.
"Iqball Aku udah nih eh ada Ari assalamualaikum Ari"Ucap seseorang dan sontak kedua cowok itu menatap kearah sumber suara. Disana terlihat Vanesha dengan senyuman lembut diwajahnya dan tidak lupa ia sedikit membenarkan Jilbabnya.
"Waalaikumsalam Vanesha yang cantik tapi lebih cantik calon pacar Gue hehe"Ucap Ari cengengesan. Vanesha hanya tersenyum menanggapi ucapan Ari.
"Ari ngapain disini? Mau ribut ya sama Iqbal?"Ucap Vanesha memicingkan kedua matanya seakan akan curiga. Vanesha sudah menatap wajah Iqbal yang sepertinya terlihat kesal. Vanesha sudah sangat paham,Dimana ada Ari dan Iqbal pasti disana ada keributan.
"Gakklahh! Guee disini? Lagi nungguin bidadari calon pacar gue"Ucap Ari penuh dengan kebanggaan saat menyebut Salsha sebagai calon pacarnya. Vanesha hanya mengernyit bingung menatap Ari.
"Ari sudah nih eh ada Vanesha,loe gapapakan tadi?"Ucap Salsha dengan nada khawatir. Vanesha tersenyum sepertinya sekarang ia tahu siapa yang dimaksud Ari ya dia adalah wanita cantik dengan hati yang baik. Salsha.
"Saa makasih yahh buat tadii"Ucap Vanesha sambil memeluk erat Salsha. Salsha membalas pelukan Vanesha dan tanpa sengaja ia menatap Iqbal yang kini tengah menatapnya.
Dengan cepat Salsha memalingkan wajahnya. Iqbal yang melihat itu merasa kesal,dimata indah itu ia dapat melihat raut kekecewaan yang amat besar terhadap dirinya.
"Rii kamu beruntung kalau jadi pacar Salsha,Aku harap kamu gak sia siain Salsha. Enggak ada cewek sebaik Salsha. Rugi lohh kalau dia disia siain yaa kan bale?"Ucap Vanesha dengan senyuman yang manis. Ari setuju ia mengangguk cepat.
Iqbal terdiam mendengar kata kata Vanesha. Kata kata itu seakan menyindir dirinya. Salsha menatap malas kearah Iqbal,dan Salsha segera ingin pergi dari depan Iqbal.
Ya sekarang Salsha akan buat Iqbal nyaman kembali dengan dirinya menggunakan caranya sendiri.
"Arii ayo pergi,Van duluan yaa dahh"Ucap Salsha sambil melambaikan tangannya kearah Vanesha. Tak lupa pula ia menggandeng tangan Ari dan tentu saja Ari meneriman dengan senang hati.Iqbal menatap tajam kearah Salsha,saat mata Salsha menatap dirinya. Iqbal seakan memberi tahu lewat tatapan untuk Salsha agar melepaskan tangan Ari akan tetapi Salsha hanya tersenyum dan mengedikkan kedua bahunya. Akan tetapi tangannya masih setia menggandeng Ari. Sialan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents
Teen Fiction"Kenapa kamu pakai hamil sih? aku masih mau hidup seperti remaja lain! Jika nanti aku membuatmu terluka aku hanya bisa minta maaf" Iqbal Ramadan Alaska. "Ishhh!! salah siapa coba? siapa yang bikin aku hamil? ya kamu! aku juga ingin seperti yang lain...