"Saaaa nanti aku telat yah pulangnyaa mau main dulu soalnya"Ucap Iqbal disamping Salsha yang tengah sibuk mengemaskan buku tulis kedalam tasnya. Salsha seolah olah tak peduli,Ia ingin memberi Iqbal pelajaran.
Iqbal mendengus pelan,sepertinya dia memang harus mengeluarkan jurusnya untuk meminta maaf kepada Salsha. "Saaa kamu marah yah? Maafin aku."Ucap Iqbal menoel noel lengan Salsha. Salsha hanya menepis tangan Iqbal dengan kasar. Iqbal melongo mendapat respon Salsha seperti itu. Ia kembali menoel noelkan lengan Salsha. "Saaa maafinn!!"Ucapnya dengan suara manja. Salsha menggeram kesal karena Ia sudah jengah dengan kelakuan Iqbal. Didalam kelas memang sudah tersisa dirinya dan para sahabatnya dan sahabat Iqbal. Mereka hanya menatap Iqbal.
"Saaaaa"Rengek Iqbal panjang. Salsha mendengus kesal,lalu ia menatap Iqbal dengan tatapan datar dan dingin. "Apaa!"Ketus Salsha kesal. Ia sunggu tak sanggup harus mengalah terus.
"Maafinn!!"Ucap Iqbal sambil menatap Salsha dalam. Salsha hanya tersenyum sinis. "Maafin loe? Haha lucu. Sudah gue maafin eh loe ngulangi lagi."Ucap Salsha dingin. Iqbal Ia terpaku mendengar nada suara Salsha yang dingin dan gaya bahasanya sudah ia rubah dengan Gue-Loe. Salsha tidak pernah seperti ini. "Saaa kamu marah beneran?"Ucap Iqbal lirih,Ia berusaha memegang tangan Salsha. Dan dengan secepat kilat Salsha menepisnya.
"Marah? Gue gak marah kok B aja tuh! Ya meskipun sedikit kecewa"Ucap Salsha sinis. Ia menyilangkan kedua tangannya didepan dada dan bersikap Angkuh. Iqbal sudah paham jika Salsha seperti ini maka Salsha benar benar marah mungkin bukan marah tapi seperti yang Salsha bilang dia kecewa.
"Saa jangan marah yaahh,kita pulang aja yah aku gak jadi main"Ucap Iqbal sambil menatap mohon kearah Salsha. Salsha hanya mendengus kesal."Gue gak peduli sama loe! Jadi terserah loe mau jalan sama temen loe ataupun pacar yang udah loe cium tadi"Sarkas Salsha Ia hanya tersenyum sinis kearah Iqbal. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak memaaafkan Iqbal.
"SAAA!!"bentak Iqbal,Ia malu karena Salsha sudah membuka aibnya. Salsha menatap Iqbal tajam. Ia tidak boleh takut. "Apa?"Ucap Salsha santai. Saat Iqbal ingin membuka mulut Salsha segera mengangkat tangannya untuk Iqbal agar ia tak berbicara. "Pergi! Pacar kesayangan loe udah jemput."Ucap Salsha sambil menatap Vanesha yang sudah berada didepan pintu. Vanesha sempat tersenyum kearahnya sedangkan Salsha hanya tersenyum sekilas.
"Cabut guys!!"Ucap Salsha mengintruksi para sahabatnya agar mereka segera pergi dari sana,Ia sungguh tak kuat hatinya masih saja sesak saat melihat Iqbal dan Vanesha.
Iqbal menatap Vanesha dan punggung Salsha yang sudah mulai menjauh. Ia bertanya pada hatinya apa Salsha benar benar marah?. Tiba tiba ada yang menepuk bahunya.
"Selsain semuanya. Pulang"Ucap Kiki dengan tegas,Ia paham Salsha benar benar kecewa dengan Iqbal. Iqbal hanya mengangguk lalu keluar menghampiri Vanesha.
"Van pulang,Gue anter"Ucap Iqbal tak bersemangat. Vanesha tahu kalau Iqbal dalam masalah jadi sekarang dia akan diam dulu.
"Saa semangat yaahh jangan sedih kita dukung loe"Ucap Steffi menepuk bahu Salsha. Salsha tersenyum lalu mengangguk. "Gue bakal dukung loe! Salsha bisaaa!!!!"Teriak Cassie sambil memeluk Salsha erat. Lalu diikuti Steffi dan Bella. "Iyahh Saa,kalau mau cerita kita siap dengerin loe. "Ucap Bella lembut. Salsha bahagia disaat seperti ini sahabatnya masih setia menemaninya.
"Thankss guysss"Ucap Salsha bahagia. Mereka akhirnya sama sama pelukan.
***
"Apaan sih! Gue gak peduli apa alasan loe telat! Gak penting"Ketus Salsha sambil melanjutkan memberi makanan pada Danian. Ia merasa kesal karena sedari tadi Iqbal terus menceritakan alasannya telat pulang."Bii Surr,suapin Iyan. Terus tidurin yah,Salsha capek pengen istirahat"Ucap Salsha memberikan Danian kepada sang pembantu. Bi surti tersenyum. "Iyaa nyonya"Ucap Bi surti sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents
Teen Fiction"Kenapa kamu pakai hamil sih? aku masih mau hidup seperti remaja lain! Jika nanti aku membuatmu terluka aku hanya bisa minta maaf" Iqbal Ramadan Alaska. "Ishhh!! salah siapa coba? siapa yang bikin aku hamil? ya kamu! aku juga ingin seperti yang lain...