"Dada yah yahh"Danian menepuk nepuk wajah Salsha dan Iqbal. Hari ini adalah hari minggu oleh karena itu Salsha dan Iqbal bangun siang..
"Hmmm"Ucap Iqbal tanpa membuka mata. Salsha langsung membuka matanya,Ia tersenyum saat menatap Danian yang tengah membangunkan mereka. "Ahh ya ampunn. Anak bundaa udah bangunn. Pagii sayangg"Ucap Salsha mengecup wajah Danian. Danian tertawa sambil tepuk tangan.
"Bangunin Ayah gih"Ucap Salsha melirik Iqbal. Danian seakan mengerti dengan cepat ia merangkak kearah Iqbal. Danian duduk diatas perut Iqbal sambil menepuk nepuk wajah Iqbal. Iqbal enggan membuka matanya,Malam tadi mereka selesai sudah larut malam. Maka dari itu dia sangat lelah.
Danian tambah gencar memukul wajah Iqbal,Salsha sudah terkekeh melihat Danian apa lagi saat Danian sudah gemas sekali karena Ayahnya yang pemalas itu tak kunjung bangun. Danian kembali merangkah kearah dagu Iqbal dan selanjutnya.
"Aduhh."Ringis Iqbal kini matanya sudah membulat sempurna. Ia merasa terkejut sekaligus mengusap dagu yang digigit oleh Danian. Iqbal menatap Danian yang sudah menangis. Astagaa Yang digigit Iqbal tapi yang menangis anaknya. Dasar.
Salsha sudah tertawa melihat kelakuan Ayah dan anak itu. Sudah lama mereka tidak begini. Iqbal masih mengelus dagunya ternyata gigitan gigi anaknya yang baru tumbuh itu sakit juga. Danian merangkak lagi kearah Iqbal lalu ia mengecup bekas gigitannya tadi. Seolah olah Ia memberikan obat untuk Ayahnya. Iqbal tentu gemas dengan kelakuan anaknya. Diapun menggendong Danian dan menciumnya berkali kali. Danian tertawa melihat hal itu.
Salsha juga ikut tertawa,Iapun mengikuti aktivitas kedua belahan hatinya itu. Mereka tertawa bersama sama. Bahagia itu mudah asal ingin bahagia yah jangan bawa sedih😁
Hari ini Iqbal,Salsha,dan Danian tengah bermain ditaman belakang. Mereka membentang karpet dan menyerakkan mainan Danian. Salsha tersenyum melihat Iqbal dan Danian yang terlihat bahagia. Hatinya menghangat melihat itu. Satu yang dia inginkan kepada tuhan tetap buat keluarga kecilnya penuh dengan kebahagiaan.
"Ehh udah mendung,udah dulu mainnya. Kita masuk yuk"Ucap Salsha menghampiri Danian dan Iqbal. Iqbal menatap langit mendung,Iapun membereskan mainan Danian. "Kamu masuk sama Iyan. Ini mau hujan nanti kalian sakit. Biar aku yang beresin"Ucap Iqbal mengusap rambut Salsha. Salsha menggelengkan kepalanya.
"Kita beresin sama sam,Nanti kamu sakit. Iyan kita suruh bibi bawak. Biar cepat selesai"Ucap Salsha menatap Iqbal. Iqbal menggelengkan kepalanya. Kesehatan Salsha dan Danian adalah hal yang penting baginya. Ia rela sakit yang penting mereka selalu sehat.
"Gakk,Kamu masuk gih. Aku gak mau kamu sakit. Cepetann"Ucap Iqbal tegas,Salsha tau ucapan Iqbal tak bisa dibantah. Dengan berat hati Salsha menggendong Danian dan membawanya kedalam rumah.
Iqbal segera berlari saat melihat hujan sudah turun. Ia baru saja menyelesaikan mainan Danian. Dia segera masuk dan duduk tepat disamping Danian dan Salsha.
"Ball tetap jaga aku sama Iyan yah"Ucap Salsha menatap Iqbal. Iqbal tersenyum iapun memeluk Salsha dan Danian. "Tanpa kamu minta,kalian itu tanggung jawab aku. Aku sayang sama kalian"Ucap Iqbal lembut. Salsha tersenyum mendengar hal itu. Hatinya menghangat.
"Aku juga sayang kamu"Ucap Salsha mencium pipi Iqbal. Danian yang melihat itu mengerjapkan matanya lalu ia juga mencium Iqbal. Sungguh Anak Iqbal dan Salsha itu menggemaskan.
***
7 bulan kemudianSekarang adalah waktu yang sangat menegangkan bagi anak Sma Pelita. Bagaimana tidak hari ini adalah pembagian raport untuk kenaikan kelas. "Aduh, deg degan gue. Nilai gue gimana yah? kalau rendah mati gue! Dad gak bakal ngasih gue jajan buat liburan"Cerocos Cassie. Salsha terkekeh mendengar ucapan Cassie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents
Teen Fiction"Kenapa kamu pakai hamil sih? aku masih mau hidup seperti remaja lain! Jika nanti aku membuatmu terluka aku hanya bisa minta maaf" Iqbal Ramadan Alaska. "Ishhh!! salah siapa coba? siapa yang bikin aku hamil? ya kamu! aku juga ingin seperti yang lain...