"Perasaan gue kok gak enak yah"Ucap Iqbal lirih. Mereka menatap Iqbal dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Cuman perasaan doang,udah gak usah main perasaan ntar nyesek "Ucap Kiki sambil memakan cemilan. Dia berusaha untuk membuat suasana menjadi tidak sedih.
Iqbal tersenyum yah setidaknya masih ada mereka. "Udah! Apaan sih sedih sedih mending cari Salsha sama yang lainnya buruan!"Ucap Steffi sambil berjalan lebih cepat.
Mereka terus berjalan tanpa lelah. Mereka tidak ingin membuang waktu sedetikpun. Karena saat seperti ini waktu sedetik dapat membuat kamu menyesal. So gunain waktu sebaik mungkin.
..
.
"Bell kalau capek berenti dulu"Ucap Salsha lemah. Bukan karena apa! Kesehatan Salsha belum sembuh total. Jadi dia masih sangat lemah,ditambah kakinya berdarah sangat banyak. Bahkan sweater milik Bellapun tembus. Bella menggelengkan kepalanya Ia dia lemah! Capek,Tapi dia dapat merasakan tubuh Salsha semakin lemah dan dia semakin pucat mungkin karena Kehilangan darah yang cukup banyak.
Bella membawa Salsha dengan susah payah. Apa lagi malam ini terlihat mendung. Dan itu menunjukan bahwa sebentar lagi akan hujan.
"Lo tunggu bentar Sall! Lo harus kuat yah,gue mau cari yang dapat lindungin diri lo dari hujan"Ucap Bella menurunkan Salsha yang semakin lemas. Salsha menganggukkan kepalanya.
Bella berjalan dengan cepat,dan tepat sekali untung saja ada pohon pisang. Dengan susah payah Bella mengambil daun pisang lalu menggendong Salsha lagi.
"Lo pegangan kuat kuat! Soalnya tangan gue satunya mau megangin daun ini buat lindungin lo"Ucap Bella sedikit teriak karena hari semakin deras hujannya.
"Gue aja,gue masih kuat Bell"Ucap Salsha tidak enak hati karena dia cukup banyak merepotkan Bella. Bella menggelengkan kepalanya.
"Gak gue aja! Lo cukup pegangan aja"Ucap Bella berjalan dengan susah payah. Bella tidak tega mennyuruh Salsha memegang daun sedangkan dia saja antara hidup dan mati.
Tubuh Bella menggigil saat air hujan menerpa dirinya. Tapi dia tidak peduli yang penting Salsha tidak basah karena Bella tidak mau penyakit Salsha tambah parah.
***
"KENAPA BISA KABUR! KALIAN SAYA UPAH BUAT JAGAIN DUA CEWEK DOANG GAK BECUS!!!"Bentak Juan dengan rahang yang mengeras. Bahkan kedua tangannya mengepal artinya menandakan ia sedang dalam emosi.Mereka semua menunduk saat mendongar bos mereka marah. Juan mengacak rambutnya frustasi.
"Saya gak mau tahu! Cari mereka sampai ketemuu!!!!"Teriak Juan lagi. Juan menendang meja yang berada didekatnya. Juan merasa sangat kesal saat mendengar kabar bahwa Salsha dan Bella telah berhasil kabur.
"Sabar Tian. Kita cari mereka juga ayo"Ucap Brayn menepuk bahu Juan. Brayn juga tahu gimana rasanya karena dia juga merasa kesal dan marah saat mendengar berita bahwa Bella telah pergi.
Juan dan Brayn berjalan cepat kearah luar dan diikuti beberap pengawal. Mereka tidak peduli dengan hujan yang membasahi mereka karena mereka yakin kedua gadis itu belum jauh apa lagi Salsha tengah sakit.
"Buruan! Kita cari mereka gue yakin mereka gak jauh dari sini?! "Ucap Juan tidak sabaran. Mereka berjalan dengan tergesa gesa.
"Anjirr cakepp! Eh entar deh tadi mereka bilang apa? Dua gadis? Kabur? Ha! Jangan jangan Bella sama Salsha! Ikutinn"Ucap Cassie dibalik pohon yang sedari tadi menguping mendengar ucapan mereka.
Cassie mengikuti mereka dari belakang dengan tergesa gesa. Tapi langkah mereka terlalu cepat sehingga membuat Cassie tertinggal jauh.
..
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents
Teen Fiction"Kenapa kamu pakai hamil sih? aku masih mau hidup seperti remaja lain! Jika nanti aku membuatmu terluka aku hanya bisa minta maaf" Iqbal Ramadan Alaska. "Ishhh!! salah siapa coba? siapa yang bikin aku hamil? ya kamu! aku juga ingin seperti yang lain...