30

9.5K 327 71
                                    





"Morning my wife,gak terasa yah udah 2 minggu kamu tidur. Bangun dong,aku rindu tau gak sama kamu. Tau gakk aku udah putus sama Vanesha,Vanesha sekarang semakin sehat meskipun belum dapat pendonor sih"Ucap Iqbal sambil mencium tangan Salsha. 2 Minggu ini Iqbal selalu berada didekat Salsha,sepulang sekolah ia langsung kesini. Iqbal mengelus wajah cantik Salsha dengan sayang,Ia menyesal telah menyia nyiakan Salsha. Ia berdoa kepada tuhan agar ia diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya. "Saa aku keluar dulu yaah bentar ajaa"Ucap Iqbal mengecup kening Salsha. Iqbal berjalan lemah kearah taman rumah sakit.

"Buruann napa woii!! Gue mau ketemu Salsha ini"Ucap Cassie tidak sabar,Steffi hanya menggelengkan kepalanya menatap Cassie yang heboh sendiri. Hari ini Cassie,Steffi,Aldi,Bas,dan Kiki berniat menjenguk Salsha. Tapi saat mereka ingin keruang inap Salsha mereka melihat Iqbal yang tengah melamun.

"Gue samperin dia deh,kalian duluan aja"Ucap Aldi kepada teman temannya. Mereka semua mengangguk lalu berjalan lagi kearah ruang inap Salsha. Mereka berjalan lemas kearah Salsha yang kini tengah terbaring lemah. Mereka rindu Salsha yang selalu tersenyum mereka tidak suka melihat Salsha yang terbaring lemah dengan wajah yang pucat. "Hayy Sal kita datang,lo apa kabar? gak ada niat bangun sal? Rindu nih"Ucap Cassie menatap Salsha. Mereka semua menatap sendu kearah Cassie,Cassie adalah orang yang paling terpukul atas kejadian ini. Biasanya dia yang suka teriak dengan suara cempreng bulenya itu kini tidak bersemangat lagi. Dia hanya melamun dan melamun,untung ada sosok Steffi yang selalu ada untuk Cassie. "Sabar Cass,lo gak boleh sedih sih"Ucap Bastian mendekati Cassie. "Bangun yaa Saa,soalnya kalau lo udah bangun kita sama sama balas Bella dan nenek lampir itu. Mereka mah jahat "Ucap Steffi yang kini sudah menundukkan kepalanya.

"Eh hay"Ucap Iqbal lemas,dibelakangnya ada Aldi dan Ari yang entah kapan sampainya. Iqbal dan Ari langsung mendekati ranjang Salsha saat Ari hendak duduk dikursi samping ranjang Salsha langsung ditarik oleh Iqbal. "Gue duduk disini! Bini gue itu"Desis Iqbal tajam,Ari memutar bolanya malas. "Aelah anak bagong pelit amat"Ucap Ari kesal,Iqbal memandangnya sinis. Kini mereka sudah saling tarik kursi. "Minggir deh! Gue mau duduk deket bini gue! Bini gue itu!!!"Ucap Iqbal tak kalah kesal. Ari memandang Iqbal sinis. "Iyalah bini lo,siapa bilang bini gue? Tapi doain aja deh"Ucap Ari santai,bahkan kini senyum manisnya sudah ia tunjukkan. Iqbal membelalakan matanya. Enak saja,Salsha hanya miliknya. Ingat miliknya bukan milik orang.

"Musnah kau wahai para PEISOR"Teriak Iqbal kesal,Ari menaikkan alisnya bingung dengan ucapan Iqbal. "Apaan?"Ucap Ari,Iqbal tersenyum miring. "Perebut Istri Orang"Sinis Iqbal. Semua orang menggeleng gelengkan kepala menatap kelakuan kedua orang itu,mereka setiap bertemu tidak pernah akur selalu saja bertengkar. "Ribut mulu deh lo pada! Dari pada rebutan mending gue aja duduk disini"Ucap Aldi santai sambil menduduki kursi yang tadinya direbut oleh Iqbal dan Ari. Iqbal dan Ari menatap Aldi tajam. Lalu mereka saling lirik dan tersenyum.

"Woiii!! Turunin gue!!! Tolongin woii"Teriak Aldi saat merasa dirinya diangkat oleh Iqbal dan Ari. Iqbal dan Ari hanya tersenyum sinis mereka membawa Aldi keluar ruangan saat diluar mereka menjatuhkan Aldi dilantai dan mereka masuk lalu menutup pintu. "Orang yang suka cari ribut gak boleh disini"Ucap Ari santai dengan senyuman liciknya. Sekarang Iqbal dan Ari saling bertos ria. Cassie tersenyum sinis menatap mereka.

"Yaudah keluar sana"Ucap Cassie santai dengan kedua tangan dilipat didepan dada. Ari dan Iqbal mengangkat alis mereka menatap Cassie bingung. "Kalian sendirikan yang bilang yang suka ribut gak pantas disini,yaudah lo berdua keluar. Gak sadar apa kalian tukang ribut disini"Ucap Cassie pedas,Ari dan Iqbal melongo dengan ucapan Cassie. Sedangkan Steffi,Kiki,Dan Bas sudah tertawa terbahak bahak. "Mampus!!!kicep lo pada!!"Ucap Aldi yang baru masuk sambil mengusap ngusap bokongnya yang sakit.

                               ***
Iqbal sedari tadi terus menelungkupkan kepalanya dimeja,Sambil mamandang foto Salsha yang ia jadikan walpaper.

Young ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang