27

8.6K 334 76
                                    

"Arii cepetann ihh udah bell ini. Mau masuk gue"Teriak Salsha dari luar Ia sudah kesal Ia sudah menunggu Ari yang sedang membersihkan wajahnya dari hiasan badut tadi. "Ck,bentar napa ini lipstick apaan dah susah amat kelarnyaa"Teriak Ari. Salsha terkekeh,Ari bodoh. Siapa suruh pakek lipstick,Sekarang yang susah siapa? Dia juga kan. Salsha jahat memang. Tak lama kemudian Ari keluar dengan wajah yang kesal. Salsha yang tadi sibuk memainkan ponselnya langsung menoleh kesamping dan saat itu ia langsung tertawa kencang dan hal itu membuat Ari menekukkan wajahnya.

"Ketawa aja terus ampe bosan. Kesel aku tuu"Ucap Ari sambil memanyunkan bibirnya. Salsha menatap jijik Ari lalu ia menjetikkan tangannya kebibir Ari. "Gak dimoyongkan aja wajah lo lucu. Apa lagi moyong moyong gitu. Jelek ih"Ucap Salsha dengan wajah yang menjengkelkan,jangan salahkan dia tertawa saat melihat wajah Ari. Salahkan saja Ari yang kedua pipinya terlihat memerah seperti memakai blush on. Ditambah lagi bibir yang sedikit membengkak karena Ari mengusapnya terlalu kasar. Ari menyentil kening Salsha. "Gue gini juga buat lo ketawa ogebb"Ucap Ari santai. Salsha langsung tersenyum dan menggandeng tangan Ari baginya Ari itu seperti Kakak,sahabat. Dia sayang Ari tapi tidak dalam artian lebih karena sampai kini Ia masih sangat mencintai suaminya yang nakal itu.

"Hemmzz" Salsha dan Ari langsung menoleh kearah Iqbal. Iqbal memandang mereka tajam,bagaimanapun dia itu Suami catet ya SUAMI!! dari wanita yang kini tengah menggandeng manja laki laki lain. Tangan Iqbal sudah mengepal kuat. Salsha menaikkan alisnya sebelah. Ari langsung ingin melepaskan gandengan tangan Salshs tapi Salsha malah tambah erat dan menggelengkan kepalanya tanda ia tak mau melepaskannya."Kenapa? Batuk? "tanya Salsha menatap Iqbal dengan alis yang terangkat. Iqbal menatap Salsha lalu ia tersenyum cerah Salsha mengkhawatirkan dirinya. "Iya Sa,aku batuk. Butuh kamu ini,kuy pulang"Ajak Iqbal bersemangat. Salsha mengangguk nganggukkan kepalanya ia maju selangkah lalu mengecek kening Salsha ia tampak berpikir. Sedangkan Ari hanya diam menyaksikan itu semuanya. "Sakit yah? Mau aku pulang? Urusin sono pacar kamu. "Ucap Salsha santai. Iqbal langsung cemberut menatap Salsha,Ia akan merengek kepada Salsha ia tak bisa hidup tanpa Salsha. Ari saja yang melihat wajah Iqbal bergidik ngeri,bagaimana tidak seorang badboy seperti Iqbal bisa seperti ini. Tapi ia tak menyalahkan Iqbal yang bersikap seperti ini. Salahkan pesona Salsha yang dapat membuat orang rela melakukan apa saja.

"Apaan sok imut gitu? mendingan pulang nanti minum baygon sakit hilang nyawapun melayang eakk. Kuy pergi Rii"Ucap Salsha sambil tertawa dan meninggalkan Iqbal dan Ari. Mereka berdua masih sama sama melongo menatap Salsha yang tertawa sangat keras. Mereka berdua sama sama saling memandang."Kayaknya disini banyak setan deh"Ucap Ari tanpa sadar. Iqbal menganggukkan kepalanya,Salsha sepertinya kerasukan setan toilet. Mereka sama sama berlari keluar meninggalkan toilet.

"Eh sok alim banget sih lo! Dengerin gue gak lo!!"Teriak Caitlin didepan Vanesha. Kini mereka sedang berada dikoridor sekolah,Vanesha kini sudah menundukkan kepalanya sambil terisak. "Budek ya lo!! Dengerin gakk!!!"Teriak Caitlin kesal,Ia menatap Vanesha tajam sangat tajam. Vanesha masih setia menggelengkan kepalanya ia tak bisa melakukan apapun ia hanya mampu menunduk dan menangis. "Aku gak mau cait hikss hikss"Ucap Vanesha tak berani menatap Caitlin. Wajah Caitlin sudah merah padam. "Berani lo sama gue! Gue bakal buat lo nyesel! Ikut gue!!"Ucap Caitlin teriak didepan wajahnya dengan tidak berperi kemanusiaan ia menarik jilbab Vanesha layaknya menarik seekor anjing. Dan diikuti dengan kedua orang yang berada dibelakang Caitlin. Mereka tentu saja Prily dan Zidny. Caitlin menarik Vanesha ketengah lapangan.

"Guyss!! Sini dongg gue ada pengunguman nihh!!!!"Teriak Caitlin,semua orang langsung pergi kearah lapangan menatap Caitlin dan Vanesha yang kini tengah terduduk sambil menangis. Ia tak tahu apa yang Caitlin lakukan. "Lo semua pernah dengar gak! Wanita dengan pakaian yang serba tertutup berpacaran sambil pegang pegangan!! Gak maluu apaaa,sama kerudung!! Dibayar berapa sama Iqbal ha? Malu maluin banget sih lo!! Sampah sekolah gak tau diuntung! Gaya alim kelakuan anjing !! Apa ya kalau berita ini tau ditelinga keluarga sok suci lo itu! Anak ustad yang ceramah sana sini yang melarang pacaran eh anaknya sendiri yang pacaran malu banget tuh"Teriak Caitlin kencang dia tertawa menatap Vanesha yang kini sudah terduduk meratapi nasibnya yang menyedihkan siapa suruh lawan Caitlin. Bahkan senyum Caitlin tambah mengembang saat mendengar bisik bisikkan jelang tentang Vanesha.

Young ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang