"Apa lagi balee!! Kamu mau bilang aku selingkuh iyah? Udahlah bale capek aku tuh"Ucap Salsha kesal sambil menatap Iqbal tajam. Iqbal menatap datar kearah Salsha yang kini tengah menatapnya datar.
"Pilih aku apa Ari?"Tanya Iqbal datar. Salsha memutar bola matanya malas. Ia menghembus napas pelan lalu menatap Iqbal dalam.
"Kamu pilih aku apa Vanesha? "Tanya Salsha. Seperkian detik Iqbal terdiam biasanya Iqbal langsung angkat bicara kalau Ia akan memilih Salsha tapi sekarang? Salsha tertawa hambar. "Aku tau kok jawaban kamu. Kamu gak usah tuduh tuduh aku lagi aku capek"Ucap Salsha dengan nada kecewa,Ia mulai beranjak dari kursi tempat mereka duduk ditaman belakang sekolah. Akan tetapi Iqbal langsung mencekal tangannya. "Aku milih kamu tapi sekarang aku gak bisa sama kamu dulu Sall ngertiin aku dong"Ucap Iqbal memohon. Salsha menatap Iqbal sebentar lalu menolehkan pandangannya kearah lain. Ia malas menatap Iqbal. "Apa kamu udah gak cinta aku saa? Apa kamu udah bahagia sama Ari hmm? "Tanya Iqbal santai. sekarang nelototkan matanya ia menatap Iqbal tak percaya Ia lelah jika Ia terus dituduh. "Terserah bale"Ucap Salsha lirih. Ia terlalu lelah untuk menghadapi Iqbal. Ia lelah fisik dan hatinya. Iqbal hanya menatap punggung Salsha yang mulai beranjak menjauh.
Ting
Iqbal langsung mengecek handphonenya saat mendengar notif dari handphonenya. Matanya membulat sempurna menatap foto yang dikirim nomor yang tidak ia ketahui. Rahang Iqbal mengeras,Ia mengepal tangannya kuat.
"Shit!"Desisnya. Ia pergi dari taman tersebut dengan amarah yang Ia tahan.
"Aelah Saa apaan coba? Lo kenapa lemes gini? Apa perlu gue panggil Ari biar lo seneng dikit?" Cerocos Cassie menatap Salsha yang kini tengah tertunduk lesu. Salsha menggelengkan kepalanya sambil mengangkat tangannya dan membentuk hurup O untuk menjawab pertanyaan dari Cassie. Kini mereka berada dikantin,Salsha terus menunduk lemas. Sungguh Ia terlalu lelah menghadapi semuanya. "Gue ketoilet bentar"Pamit Salsha lalu beranjak dari kursi kantin.
Ia berjalan santai matanya menatap kosong kedepan. Ia berjalan tak tentu arah pikirannya kacau.
Bughh
"Aww sorry"Ucap Salsha merasa bersalah saat Ia menabrak seseorang. Ia menatap seseorang yang kini tengah terjatuh didepannya,Ia mengulurkan tanganya untuk membantu orang tersebut tapi orang tersebut dengan cepat menepis tangan Salsha.
"Sall kamu sengaja mau buat aku jatuh? Aku salah apa sih Sal? "Ucap Vanesha lirih. Ya dia adalah Vanesha. Salsha membulat matanya tak percaya menatap Vanesha jujur Ia memang tidak sengaja.
"Gue kan gak sengaja! Lo lebay banget sih orang udah minta maaf juga"Elak Salsha. Ia menatap Vanesha kesal,sedangkan Vanesha menatap Salsha tajam. Hey kenapa Vanesha berubah ini bukan Vanesha yang lemah lembut yang dikenal Salsha. "Tapi sakit sall. Aku gak mau dengar maaf dari kamu"Lirih Vanesha. Vanesha menatap Salsha tajam. Salsha melongo apanya yang sakit? Dirinya hey dia cuman jatuh pelan. Apa kabar Salsha yang hatinya terus merasakan sakit? Astagaa. Salsha memutar bola matanya jengah. "Sakit? Lo lemah banget sih jadi orang! Gitu aja sakit haha lo tu jadi cewek caper banget!!"Bentak Salsha. Salsha terkadang kesal melihat Vanesha yang terlalu lemah. Mata Vanesha berkaca kaca dan ia menundukkan kepalanya. Salsha menaikkan alisnya sebelah menatap Vanesha.
Plakk
Salsha merasakan sebelah pipinya memanas karena tamparan yang Ia dapatkan. "LO GAK PANTAS BILANG VANESHA BEGITU!"geram Iqbal kesal. Salsha menatap Iqbal tak percaya Ia memegang wajahnya yang memanas karena tamparan Iqbal. Memang tamparan itu tidak terlalu sakit tapi hatinya yang terasa sakit. Air mata Salsha sudah jatuh begitu saja. Iqbal menarik tangan Salsha kasar,Ia tidak peduli Vanesha yang tinggal.Salsha meringis kesakitan karena tarikan Iqbal yang begitu kuat. Diam diam dia tersenyum melihat Salsha dan Iqbal yang bertengkar dan rencananya akan berhasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents
Teen Fiction"Kenapa kamu pakai hamil sih? aku masih mau hidup seperti remaja lain! Jika nanti aku membuatmu terluka aku hanya bisa minta maaf" Iqbal Ramadan Alaska. "Ishhh!! salah siapa coba? siapa yang bikin aku hamil? ya kamu! aku juga ingin seperti yang lain...