49

5.4K 262 33
                                    

Iqbal membuka matanya saat merasa ada terpaan sang mentari kewajahnya. Hari sudah pagi ternyata.

Iqbal merasa lapar Ia memegang perutnya dan menatap sekitar. Ah! Mantap jiwaa! Tidak jauh dari mereka ada pohon buah durian mungkin sedikit mengenyangkan. Iqbal menatap sahabatnya yang tengah tertidur nyenyak.

"Gue ambil duren bentar yak!"Pamit Iqbal dan hanya dibalas deheman oleh para sahabatnya.

"Ikuttt!!!"Teriak Kiki saat mendengar nama jenis makanan Kiki tidak akan ketinggalan. Dengan semangat Kiki mengejar Iqbal yang mulai memanjat pohon Duren yang lumayan tinggi.

"Ball gue tunggu dibawah yak! "Teriak Kiki. Iqbal mengancungkan Jempolnya kearah Kiki.

Sambil menunggu Iqbal yang melempar buah duren Kiki menatap kiri kanan.

"Bilang yak mau jatuhin buahnya gue minggir"Teriak Kiki lagi. Iqbal menghela napas mendengar Kiki yang sangat bawel dibawah sana.

"Iyah bang Iyahh!!"Geram Iqbal kesal. Kiki kembali bersenandung kecil

Bughhh

"Astagaa,woii udah gue bilang kalau mau jatuhin yah bilang bego. Untung gue gak kena"Sungut Kiki kesal sambil mengusap dadanya naik turun.

Iqbal membelalakan matanya Ia juga tidak sadar jika telah menjatuhkan buah Durian sembarangan. Matanya terfokus pada satu obyek.

"Woii Ball,lo kesambet apa?! Melongo ajaa"Teriak Kiki saat melihat Iqbal yang terdiam mematung diatas sana. Kiki bergidik ngeri saat menatap Iqbal disana,mungkin saja Iqbal kesambet sama penunggu pohon. Mungkin penunggunya marah karena Iqbal mengambil buah tanpa Izin.

"Aelah Ball! Gini nih yang gak ada sopan santun! Buset dahh izin gak lo tadi woii?!!!"Teriak Kiki lagi saat Iqbal masih terdiam mematung disana. Dan apa lagi itu?! Oh Shit! Iqbal tersenyum lebar seakan ia baru saja melihat sang bidadari. Kiki memegang bulu kuduknya yang berdiri.

"Ball gue yakin dah! Ini penunggu pohon jelek gak mungkin kayak bidadari dia pasti nyamar dah! Jangan sampe lo jatuh cinta astagaa!! "Teriak Kiki lagi. Namun hasilnya sama mata Iqbal semakin berbinar. Bahkan waktu hujan mulai turun Iqbal tak peduli. Dia masih fokus pada satu objek seakan ia enggan untuk berkedip.

"Hujan lagi! Woi Ball!! Gue gak tanggung jawab ni yah kalau lo ampe jatuh cinta ama ni penunggu pohon! walaupun tu penunggu pohon cantik nih kayak bidadari inget Salsha woii! Bini lo_"

Bughhh

"Anjir kaget gue! Ball lo mau kemana?!!"Ucapan Kiki terhenti karena tiba tiba Iqbal meloncat dari atas pohon yang lumayan tinggi. Iqbal meringis kesakitan saat merasa pantatnya yang dengan cantiknya menyentuh tanah.

"Buset! Lo kenapa loncat sini gue bantu"Ucap Kiki mengulurkan tangannya. Bukannya menerima uluran tangan Kiki,Iqbal berdiri secara tiba tiba lalu berlari kencang.

"Lo mau kemana anjir?!!"Teriak Kiki mengeluarkan seluruh suaranya sepertinya beberapa hari ini cuaca tidak mendukung yah karena hujan terus menerus turun seperti sekarang ini.

"Salshaaa bang!!"Teriak Iqbal sambil berlari sekencangnya. Kiki menganggukkan kepalanya dia belum sadar sepenuhnya.

"Aelah Ball! Bilang dong kalau penunggu pohonnya mirip Salsha hahaha iya Sal_SALSHA!! "Kiki membelalakan matanya. Ia berlari kearah sahabatnya yang sedang tertidur cantik.

Kiki menendang mereka tanpa rasa Iba. Mata Kiki masih terfokus kearah Iqbal.

"Bangun Njirr! Iqbal katanya lihat Salsha woi!!"Ucap Kiki teriak sekeras kerasnya. Mereka yang tadi enggan membuka mata kini telah membulatkan mata mereka sempurna.

Young ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang