Iqbal tersenyum sambil menyisir rambutnya dengan tangan saat turun dari motornya. Disekolah Iqbal terkenal sosok Playboy. Iqbal melangkahkan kakinya dengan senyuman yang amat manis dan membuat para gadis menjadi meleleh.
"Mornigg" Sapanya saat berada dikelas,dan melangkahkan kakinya kearah para sahabatnya yaitu Kiki,Aldi,dan Bastian. Sahabat Iqbal dari SD mereka terpisah karena berbeda sekolah saat SMP. Dan ada juga yang mengetahui fakta itu mereka adalah Sahabat Salsha,Cassie,Steffie,dan Bella.
"Pagi pagi gini sok tebar pesona lo nying" Ucap Bastian menjitak kepala Iqbal. Iqbal meringis kesakitan."Gue emang ganteng lagi" Ucap Iqbal dengan tingkat kepercayaan diri yang sangat tinggi.
"Percuma ganteng,kalau gak sadar diri" Celetuk seorang perempuan dengan suara kebulean. Dia adalah Cassie. Cassie,Steffi,dan Bella sangat kesal dengan tingkah Iqbal yang suka memainkan wanita padahal sudah mempunyai istri. Dan hal itulah membuat mereka menjadi tak bertegur sapa atau lebih menjurus ke permusuhan. Dulu mereka ,Cassie,Bella,Steffi,Salsha,Iqbal,adalah sahabat mereka selalu bersama sama. Permusuhan itu terjadi karena sahabat Salsha tidak suka dengan tingkah Iqbal yang bisa dibilang brengsek.Salsha sama sekali tidak tahu permusuhan mereka,Karena disaat mereka berkumpul semuanya terlihat baik baik saja. Iqbal yang mendengar nada sindiran itu menatap mereka sinis.
"Orang sirik ya gitu" Ucap Iqbal,Diikuti suara tawa dari sahabat sahabat Iqbal. Steffi menggrebek meja dengan kuat,ia berdiri dan menatap Iqbal tajam.
"Gue gak pernah iri sama cowok brengsek kayak loe!" Sinis Steffi sambil menatap Iqbal tajam,sedangkan Iqbal ia terlihat sangat santai. "Wehh kenapa sih loe benci banget sama Iqbal" Tanya Bastian penasaran,karena dari dulu ketiga cewek itu sangat tidak menyukai Iqbal."Loe tanyain aja apa alasannya yang buat kita benci sama dia!!" Ketus Steffi sambil meninggalkan mereka semuanya. Sungguh Steffi sangat ingin mencakar cakar wajah Iqbal,ia tak habis pikir bagaimana dulu seorang Iqbal yang sangat baik bisa jadi sangat brengsek seperti ini? Steffi juga sangat kesal karena ia takut nanti sahabatnya akan terluka.
Iqbal hanya tersenyum miring menatap Cassie. Ia pun beranjak dari bangku.
"Kantin kuy" Ajak Iqbal,dan semuanyapun mengangguk. Saat mereka berada dikantin tiba tiba Iqbal melihat seorang gadis cantik dengan senyuman lembut diwajahnya yang ditutupi jilbab dia adalah Vanesha. Vanesha adalah gadis yang belakangan ini dikejar kejar oleh Iqbal,Iqbak hanya penasaran dengan gadis seperti Vanesha dan so pasti cintanya masih tetap untuk sang istri dan anaknya.
"Vanesha!!" teriak Iqbal."Sikatt Bale"
"Gas terus bale"
"Bukan main bale"
Itulah kata kata yang diungkapkan dari sahabat sahabatnya. Iqbal tetap melangkahkan kakinya kearah Vanesha sambil tersenyum.
"Assalamualaikum Vanesha yang cantik calon bidadari surgaa" Sapa Iqbal lembut. Vanesha tersenyum manis sambil menundukkan kepalanya."Waalaikumsalam,Iqbal" Ucap Vanesha,suaranya sangat lembut dan menyejukkan hati. "Mau kekantin bareng?" Tanya Iqbal lembut,Vanesha tersenyum dan mengangguk. Mereka pun kekantin bersama. Saat dijalan Iqbal bertemu dengan Cassie dan Bella.
"Ck,dasar playboy!" Ucap Bella menatap sinis Iqbal. Begitupun dengan Cassie.
"Minggir deh kalian" Ucap Iqbal sambil mendorong bahu Bella sedikit. Bella dan Cassie menggeram kesal.***
Disaat jam olahraga dimulai,Iqbal dari tadi terus memandang wanita berjilbab yang tengah serius duduk dipinggir lapangan. Dia adalah Vanesha,Vanesha Adrian Halidah. Anak kelas X Bahasa. Bella yang melihat itu langsung berdecak kesal,Dia dengan sengaja melempar bola basket kearah Iqbal.Bugh
Suara bola tepat mengenai kepala Iqbal. Iqbal menatap Bella dengan tatapan sinis,ia menghampiri Bella.
"Maksud loe apa!" Ucap Iqbal sedikit kesal,Bella tersenyum mengejek.
"Gue cuman sadarin loe buat jauhin dia. Gue gak mau sahabat gue sakit hati karena loe bagiin cintanya" Ucap Bella dengan sinis. Iqbal hanya terkekeh lalu mengacak rambut Bella. Baginya Bella tetaplah sahabatnya.
"Haha loe tenang aja,Sahabat loe masih tertata rapi namanya disini. Gak akan tergantikan" Ucap Iqbal sambil menunjuk dadanya. Bella hanya berdecak malas.
"Terus kenapa loe jelalatan kayak gini!" Ucap Bella berbisik dengan sinis. Matanya masih menatap Iqbal tajam."Gue cuman nyari hiburan,bagi gue cinta gue udah untuk Salsha" Ucap Iqbal percaya diri sambil meninggalkan Bella. Iqbal tidak berbohong,sungguh hatinya masih untuk Salsha. Iqbal sedikit berlari mendekat kearah Vanesha.
"Hai Van" Ucap Iqbal tersenyum ramah.
"Waalaikumsalam" Sindir Vanesha,Iqbal hanya cengengesan saja. "Maksudnya Assalamualaikum hehe" Ucap Iqbal sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"WaalaikumSalam ada apa bale?" Ucap Vanesha ramah.
"Pulang bareng gue ya,gue udah tukar pinjem ama Bas. Jadi gue pakek mobil Bas deh,gak terima penolakan yaa" Ucap Iqbal serius,Vanesha terkekeh sambil mengangguk setuju.***
Terlihat Salsha tengah mondar mandir sambil menggendong Danian,Danian terasa panas. Ia sudah berulang ulang kali menghubungi Iqbal akan tetapi Iqbal tak mengangkatnya.
"Ya ampun Bale,kamu kemana sih! Ya allah Danian badan kamu tambah panas. " Ucap Salsha panik. Sekarang ia tak akan menunggu Iqbal,ia akan kerumah sakit sendiri. Sekarang ia berada dirumah sendiri,pembantunya tengah pulang kampung. Dan lebih parahnya Danian demam panas.Salsha langsung menyambar kunci mobilnya,kini ia menggendong Danian kedalam mobil. Ia menidurkan Danian yang tengah menangis dibangku mobil sampingnya. Salsha menjalankan mobil dengan kecepatan tinggi ia benar benar takut sekarang. Saat diperjalanan ia memegang kepala Danian dan panasnya menambah,dan hal itu buat Salsha tambah panik.
"Ya ampun Danian,aduh kamu sabar dulu ya nak. Bunda akan bawa kamu. Astagaaa" Ucap Salsha sangat panik. Ia membawa mobil dengan kecepatan tinggi.Saat berada dirumah sakit,ia segera berlari dan meminta pertolongan. Dengan sigap para suster membantu. Salsha melirik jam tangannya,hari sudah menunjukkan pukul 20.00 Wib dan Iqbal tidak menghubunginya. Salsha benar benar sudah lelah,ia menangis saat ini. Dia merasa takut,khawatir. Iqbal sudah benar benar berubah!
"Bale kamu dimana,Kami butuh kamu"Lirih Salsha sambil menatap pintu UGD. Ia terduduk lemas dilantai. Ia benar benar bingung apa yang harus ia lakukan sekarang. Dan satu hal yang ia pikirkan. Sahabatnya. Dengan cepat Salsha menghubungi Sahabat sahabatnya.Tak lama kemudian
"Ya ampun Baby,loe gapapakan"Tanya Cassie yang sangat panik sambil memeluk Salsha. Setelah Salsha menelpon mereka segera pergi kerumah sakit dengan terburu buru. Salsha butuh mereka,dan dugaan mereka benar. Keadaan Salsha benar benar kacau,Mata bengkah,rambut kusut,dan penampilan yang sangat kacau."Gue takut Iyan kenapa napa,Badannya panas banget. Iqbal gue gak tau dia dimana hikss" Ucap Salsha memeluk Cassie. "Dia berubah,dia gak peduli gue sama iyan lagi hikss ..Anak guee"Ucap Salsha kembali terisak. Mereka bertiga terdiam melihat Salsha,Mereka ingin mengatakan kelakuan Iqbal tapi mereka tak cukup tega untuk itu.
Wajah Steffi benar benar merah padam,ia mengepalkan tangannya kuat kuat. Tolong ingatkan dia untuk memukul Iqbal nantinya.
Loe keterlalu Bale! Loe nyakitin sahabat gue sama ponakan gue!. Batin Steffi. Ia ikut memeluk Salsha erat. Mereka pun berpelukan dengan erat.***
"Haha. Bukan,bukan gitu cara makainya" Ucap Vanesha sedikit terkekeh pelan. Iqbal yang tadinya tengah memegang peci ia menggunakan ala kabayan. Kini mereka tengah berada disebuah pusat belanja didaerah jakarta. Tadi Iqbal meminta izin kepada kedua orang tua Vanesha untuk berjalan jalan. "Oh salah yaa,hehe. Sengaja kok biar lucu terus loe ketawa deh. Kan kata loe kalau gue berhasil buat orang bahagia nanti Allah bakal ngasih pahala buat gue" Ucap Iqbal menaik turunkan alisnya. Vanesha merasa wajahnya memanas.Iqbal melirik jam tangannya,hari sudah menunjukkan pukul 20.15 Wib ,astaga ia lupa waktu.
"Van pulang yuk,nanti loe diomel" Ajak Iqbal lembut. Vanesha pun menangguk setuju.Gimanaa ceritanya? Hadeh Iqbal jahat yaa sama Salsha dan Iyan😥

KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents
Roman pour Adolescents"Kenapa kamu pakai hamil sih? aku masih mau hidup seperti remaja lain! Jika nanti aku membuatmu terluka aku hanya bisa minta maaf" Iqbal Ramadan Alaska. "Ishhh!! salah siapa coba? siapa yang bikin aku hamil? ya kamu! aku juga ingin seperti yang lain...