51

6.1K 283 25
                                    

"Sal makan dulu yah,kamu belum makan dari tadi"Ucap Iqbal lembut menatap sang Istri yang masih sering melamun sejak kepulangan mereka beberapa hari yang lalu dari rumah sakit Bengkulu.

Salsha masih diam dia tidak merespon sama sekali. Iqbal menghela napas pelan,Ia tahu istri cantiknya itu pasti tengah memikirkan Bella yang berada dinegri singa untuk melakukan perawatan.

"Gimana Bal?"Tanya Hellen dan Rike menatap Iqbal. Iqbal menggeleng pelan Salsha sama sekali belum merespon apapun.

"Masih sama Mi Bun"Lirih Iqbal menatap Salsha yang seakan tak punya semangat hidup. Iqbal berjalan menghampiri Salsha yang seperti biasnya menangis dan melamun.

"Sayang kamu kenapa hm?"Ucap Iqbal membawa Salsha kedalam dekapannya. Salsha memejamkan matanya dan meremas kaos putih yang dikenakan Iqbal disana Ia menumpahkan seluruh rasa yang ia pendam. Ia menangis didekapan sang suami.

"Bella Ball hiks dia sakit gara gara aku hikss"Ucap Salsha disela tangisnya. Iqbal mengelus rambut Salsha yang kusut.

"Bukan sayang ini bukan salah kamu. Kamu gak salah yah,ini semua takdir."Ucap Iqbal lembut. Iqbal selalu sabar menghadapi Salsha. Iqbal tahu apa yang dilakukannya ini belum sepenuhnya dapat menutupi kesalahannya. Kesabaran yang ia berikan tidak sebesar kesabaran yang telah Salsha berikan untuknya dikejadian beberapa waktu yang lalu.

"Ssst sayang kamu jangan nangis dong. Kamu gak salah"Ucap Hellen tak bisa menahan tangisnya menatap sang putri.

"Bundaaa,Salsha jahat Bun. Coba aja Salsha gak bawa Bella dalam masalah Bang Juan semuanya pasti gak gini. Seharusnya Salsha yang koma bukan Bella. "Ucap Salsha menangis didalam dekapan Iqba. Hellen dan Rike saling menatap hati mereka merasa sakit menatap Sosok yang ceria dan mereka sayangi kini tengah terpuruk rapuh.

"Iyah sayang. Mami dan yang lain gak nyalahin kamu kok"Ucap Rike mengelus kepala menantu kesayangannya. ( Iyahlah mantu kesayangan kan mantunya baru Salsha😒)

"Sudah jangan nangis kamu tidur yah"Bisik Iqbal membaringkan tubuh Salsha pelan pelan.

"Kamu temenin aku"Lirih Salsha menatap Iqbal. Iqbal menganggukkan kepalanya lalu mencium kening Istrinya dengan lembut.

"Sayang Mami sama Bunda keluar dulu yah,Iqbal jagain mantu Mami yah"Ucap Rike mengecup kening Salsha lalu mengelus kepala putranya. Hellen juga melakakun hal berikut.

Iqbal menatap sang Istri yang kini tengah memeluknya erat. Ia tahu Salsha masih trauma dengan apa yang terjadi pada dirinya.
.

.

.

"Hari ini aku kesekolah yah,kamu baik baik dirumah. Kalau butuh apa apa bilang sama Bunda dan Mami"Ucap Iqbal sambil mengelap wajah Salsha dengan handuk. Lalu beranjak ketangan dan terakhir kaki Salsha.

Salsha diam. Dia menatap kosong kedepan. "Kamu harus makan. Iyan butuh kamu"Bisik Iqbal mengecup kepala Salsha. Masih sama Salsha tetap diam.

Iqbal menyisir rambut Salsha yang kusut. Setelah selesai Iqbal mengecup kening Salsha lama.

"Aku pergi yah"Ucap Iqbal sambil mencium kening Salsha. Iqbal tersenyum lirih saat Salsha masih diam dan tak merespon.

                              ***
"Hahaha Gue bilang lepasinn kitaaaaa?!!!! Bell Sall kita selamat! Bella lo pulanggh kita rindu hahaha hiksss hikss lo taukan? Gue nyelamatin kalian dengan cara bunuh orang! Gue bunuh mereka yang culik kalian mereka mati haha mampuss hiksss"Cassie berteriak sambil menangis dan tertawa. Sesekali ia menarik rambutnya kasar. Pastorn dan Sandra menangis meratapi nasib putri tunggal mereka.

Young ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang