9

8.4K 303 41
                                    

           Kalian lihat awan itu!
           Awan itu mendung,
          Sama kayak hati aku.
     Salshabila Adriani Baratha

Sejak kejadian dikantin tadi,Salsha
mendiami Iqbal. Bukan karena tidak ada alasan,jujur Salsha sakit hati saat Iqbal lebih memilih punya Vanesha dari pada punyanya.

Kenapa bini gue jadi pendiam yak_Batin Iqbal. Ia memperhatikan Istrinya yang lagi menelungkupkan kepalanya diatas meja. Dia sama sekali tidak peduli dengan pelajaran yang dijelaskan oleh guru. Iqbal juga masih kesal dengan Salsha. Karena Salsha tersenyum kearah Ari.

"Bangun! Jam pelajaran malahan tidur,sok sok an sekolah sih"Ucap Iqbal menganggangu Salsha. Salsha membuka matanya dan menatap sinis kearah Iqbal.

Salsha dapat melihat Iqbal menatap tajam kearahnya."Rese banget sih,aku mau tidur! Ngantuk!" Ketus Salsha sambil menelungkupkan kepalanya lagi.

Iqbal memandang wajah Salsha,Cantik. Ya istrinya selalu Cantik itulah yang membuat Iqbal selalu menginginkan Salsha. Iqbal dapat melihat wajah lelah milik Salsha. Terkadang Iqbal merasa bersalah karena telah menyakiti Istrinya,tapi mau gimanapun dia tetap remaja yang mudah bosan dengan sesuatu termasuk Salsha.

"Aku bosan Saa sama kamu saat ini,Tapi hati aku masih sama kamu kok. Aku sayang sama kamu"Bisik Iqbal sedikit menundukkan kepalanya. Ia tersenyum tipis menatap Salsha.

Jleb

Bagaikan tertusuk beribu pedang,Hati Salsha sangat sakit. Ya dia hanya memejamkan matanya tapi dia tidak tertidur,Rasanya Salsha mau mencaci maki Iqbal. Tapi dia bisa apa? Tidak mungkin dia minta cerai,baginya pernikahan dalam kehidupan cuman satu kali.

Kenapa bale? kenapa bosan? Bale hati aku sakit,Tenang Iyan. Bunda akan buat ayah kamu kembali ke Bunda. Batin Salsha dalam hati.

"Mampus!!"Ucap Iqbal pelan,Iqbal mengguncang guncang lengan Salsha untuk bangun. Salsha masa bodo karena saat ini Ia tak ingin melihat wajah Iqbal yang dengan mudahnya mengatakan bosan terhadapnya.

Salsha masih dapat merasakan lengannya digoyang goyang. Ia membuka matanya.

"Ck,Ganggu banget  si_"Ucapan Salsha terpotong. Matanya membulat sempurna saat melihat seorang guru dengan tubuh besar sudah berdiri tegap didepannya.
Mampus! Batin Salsha dalam hati.

"Jelaskan tentang awan yang saya sampaikan tadi SALSHABILA ADRIANI BARATHA!"ucap Guru itu sambil menekankan namanya. Salsha meringis,dia tidak mendengar penjelasan itu. Tiba tiba Salsha tersenyum manis. Jangan lupa Salsha tidak pernah berubah,dia tetap murid yang suka mengerjai gurunya.

"Kalian lihat deh awan itu?" Ucapnya sambil menunjukkan awan yang terlihat mendung. Semua orang mengikuti arah yang dimaksud Salsha.

"Awan itu mendung sama kayak hati aku"Ucapnya lirih. Kelas menjadi hening karena mendengar suara Salsha yang ingin menangis.

"Ya ampun malahan curhat kamu ya. Ibu tau kamu baru saja disakiti oleh pacar kamu tapi jangan galaunya dijam pelajaran saya. KELUAR!!!"ucap Guru itu lantang. Salsha segera berdiri dan keluar.

Iqbal terdiam,Apa Salsha mendengar bisikannya tadi? Iqbal merutuki dirinya sendiri.

                               ***
Salsha berjalan kearah lapangan disana ia dapat melihat orang sedang bermain basket. Salsha tidak tahu rasanya kepalanya sedikit pusing. Ia segera duduk disana.

"Eh Salsha,kenapa disini gak belajar?"Ucap Seseorang dengan suara lembutnya. Salsha menoleh dan ia mendapati Vanesha tengah tersenyum kearahnya.

"Hehe Gue dikeluarin dari kelas"Ucapnya cengengesan. Vanesha hanya dapat tersenyum melihat kelakuan Salsha. Salsha menatap Vanesha,ia juga bingung kenapa ada Vanesha disini. Bukannya dikelas.

Young ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang