Suasana meja makan menjadi hening tak ada pembicaraan dari sepasang suami istri itu. Salsha masih menunduk menatap makanannya,ia sama sekali tak berniat untuk menghabiskan sarapannya. Ia teringat betul dengan ucapan yang begitu menyanyatkan hatinya.
Iqbal hanya menatap Salsha datar,Sekarang Iqbal tengah bingung dengan perasaannya ia menyukai Vanesha. Tapi dilain Sisi ada Salsha,Sunggu Iqbal dibuat bimbang. Ditambah lagi Iqbal tengah mencari cara agar Vanesha ingin menjadi kekasih hatinya. Dan itulah menyebab Mood Iqbal menjadi hancur.
"Habisin sarapannya,Aku berangkat" Ucap Iqbal datar. Salsha hanya menatap dengan sendu kepergian sang Suami. Salsha hanya dapat menangis dalam diam.
"Kamu berubah Bale"Lirih Salsha sambil mengepalkan kedua tangannya. Ia menahan tangisannya. Disaat ia tengah melamun tiba tiba ada suara tangisan dari atas dan dengan cepat Salsha segera beranjak keatas untuk menenangkan sang buah hatinya.***
"Van seriusan Aku gak bohong,Aku gak bisa nyembunyiin itu semua Aku suka kamuu!!"Ucap Iqbal lirih sambil menatap Vanesha yang tengah menunduk. Vanesha mengepalkan kedua tangannya,jujur ia ingin mempunyai kekasih dan merasakan pacaran. Tapi agamanya? Agamanya melarang yang namanya Pacaran,Selain itu Ummi dan Abinya pasti akan sangat kecewa jika Vanesha pacaran. Dan ditambah lagi Vanesha takut disakiti. Tapi dilain sisi Vanesha menganggumi sosok Iqbal. Vanesha menjadi pusing sendiri."Van kamu mau kan jadi pacar aku? Tenang aja kok. Kita pacarannya gak kayak mereka,kita pacaran dalam artian postif deh. Kayak belajar bareng!"Ucap Iqbal serius untuk menyakinkan Vanesha. Vanesha menatap Iqbal malu malu.
"Besok aku jawab ya,Aku pergi dulu Iqbal. Assalamualaikum"Ucap Venesha sambil segera lari. Iqbal menatap kepergian Vanesha dengan kesal. Apa susahnya sih Vanesha tinggal jujur menjawab pertanyaan tadi. Iqbal tidak pernah disuruh menunggu.
Iqbal masuk kedalam kelas dengan wajah ditekuk. Ia segera diduduk dibangkunya.
"Haha sedih banget sih muka tuh! Kayaknya habis ditolak deh!!" Ucap Steffi berniat menyindir Iqbal,ia hanya asal menebak. Ia tidak tahu Jika Iqbal memang habis nembak Vanesha.
"BISA DIAM GAK SIH LOE!"bentak Iqbal menatap Steffi dengan berapi api.
Bukannya takut,Steffi malah bertambah maju dan diikuti kedua sahabatnya.
"Hahaha So tebakan gue benar? Gayaan Loe Bale,Ingat ada hati yang harus loe jaga!!"Ucap Steffi sinis. Iqbal hanya tersenyum sinis,jujur saat ini Iqbal sangat kesal. Moodnya sangat buruk."Gak usah urusin orang lain!! Urusan loe aja gak terurus"Sarkas Iqbal,Ia meninggalkan kelas dengan langkah santai.
Iqbal segera melangkahkan kakinya kearah kantin untuk bersantai santai disana. Ia ingin mencari ketenangan.
***
Salsha sedari tadi tidak bisa tidur,ia terus menenangkan Danian yang tidak ingin diam. Salsha melirik Iqbal yang tengah tertidur lelap. Sedari pulang sekolah tadi Iqbal tidak bicara kepadanya,ia hanya menatap Iqbal sendu."Iyan diam dong Ayah mau tidur"Ucap Salsha sambil terus menenangkan Danian.
"Yah Yahh"Ucap Danian disela tangisnya,Salsha tau jika Danian ingin digendong Iqbal seperti biasanya. Namun beberapa hari ini Iqbal seperti mengacuh kan mereka."ADUH! DIAM DONG AKU MAU TIDUR AKU CAPEK!!"ucap Iqbal kesal,karena sedari tadi ia tak dapat tidur mendengar suara tangisan nyaring dari Danian. Sungguh hari ini sangat buruk.
Salsha menatap Iqbal dengan penuh emosi,Ia tidak pernah membentak Danian meskipun ia seharian tidak istirahat.
"GA USAH BENTAK2 BISA GAK SIH! AKU JUGA CAPEK! IYAN MASIH KECIL,OKE KALAU KITA GANGGU TIDUR KAMU KITA KELUAR DARI KAMAR INI!!!"Teriak Salsha sambil membawa Danian keluar kamar,dan Salsha tambah menangis saat Iqbal hanya menatap kepergian mereka dan kembali menari selimut. Iqbal sudah berubah. Ia sangat kesal dengan Iqbal."Iyan Kita tidur diruang tamu aja ya nak,maapin Ayah kamu ya Hikss hikss Iyan jangan nangis lagi Hikss jangan buat bunda jadi sedih" Ucap Salsha menghapuskan air matanya. Seolah olah mengerti Danian pun berhenti menangis. Ia hanya menatap Salsha. Salsha pun tersenyum melihat Danian yang mengerti dengan ucapannya.
***
Salsha hanya menyiapkan sarapan tanpa berbicara sedikitpun,hatinya masih sakit karena kelakuan Iqbal akhir akhir ini. Iqbal hanya diam menatap Salsha. Lalu beranjak pergi meninggalkan Salsha tanpa berbicara sedikitpun. Salsha hanya menatap Iqbal tersenyum kecut. Ia segera beranjak keatas dan menghampiri Danian.Pagi hari disekolah terlihat para murid barlalu lalang dikoridor sekolah. Selain itu terlihat murid dikelas X IPA 3 tengah sibuk,ada yang menyalin PR,berdandan dan mengobrol.
"Eh Bale gimana sama Vanesha? " Ucap Bastian menatap Iqbal yang tengah menelungkupkan kepalanya diatas meja.Karena merasa tertari Cassie yang tadinya sedang berdandan langsung memasang kupingnya untuk mendengar percakapan tersebut dan diikuti Bella dan Steffi.
"Ya dia jawabnya hari ini sih katanya,doain aja"Gumam Iqbal tanpa mengangkat kepalanya. Steffi dan kedua sahabatnya hanya menatap Iqbal kesal.
"NGUPING YA LOE PADA!!"teriak Kiki karena sudah mencurigai ketiga cewek yang dapat dikatakan populer disekolah itu. Ya disekolahnya terdapat Genk populer,yang pertama Genk Iqbal dkk,Genk Stefii dkk,Genk Caitlin Dkk.
Ketiga cewek itu langsung meringis saat mendengar teriak dari Aldi. Mereka menjadi malu sendiri. Saat Bella ingin membuka suara tiba tiba ada seorang cowok dari luar yang masuk dalam kelas.
"Ada murid baru woii!! Cantik" Teriak Cowok itu. Aldi langsung semangat mendengar berita baru itu,sedangkan Iqbal masa bodoh ia masih menelungkupkan kepalanya.
"Seriusan njir? Cantik gak? Bodynya gimana?"Tanya Aldi dengan semangat,sedangkan Cassie dkk merasa lega karena Aldi tidak ingat lagi dengan kelakuan mereka tadi.
"Dia cantik saingan loe dong Cait?"Tanya Prily menghadap kearah Caitlin. Caitlin hanya mengangkat bahunya. Ia tidak peduli,intinya cewek itu tidak boleh dekat dekat Iqbal.
Dari arah pintu masuk dapat terlihat seorang guru dan diikuti gadis cantik dengan rambut Ikal bawah yang bewarna merah maroon. Ia tersenyum manis kearah orang orang yang tengah menatapnya.
"Woahhh!! Calon pacar gua tuh"
"BUSETT CANTIK AMAT!!"
"Punya gua itu mah"
"Ngarep mulu!! Mana mau dia sama loe. Palingan juga dia diicer tuh sama Iqbal cs"
Sedangkan gadis itu masih tersenyum,dan disana juga Cassie,Steffi,dan Bella tengah membulatkan kedua matanya saat menatap Gadis itu.
"Ayo perkenalkan diri kamu" Ucap Guru itu. Gadis itu menghadapkan pandangannya kearah calon teman temannya. Dan matanya semakin terfokus kearah cowok yang tengah menelungkupkan kepalanya.
"Hy kenalin nama Gue Salshabila Adriani Baratha. Kalian bisa panggil Gue Salsha. Thanks" Ucap Salsha tersenyum. Iqbal yang tadinya masa bodo langsung mendongakkan kepalanya dan menatap istrinya tengah berdiri cantik disana.
"Baiklah kamu duduk didekat Iqbal,dan untuk kalian perkenalan lebih lanjutnya nanti aja" Ucap Guru itu. Salsha membulatkan matanya kenapa bisa dia duduk didekat Iqbal,apa lagi sekarang Iqbal menatapnya tajam. Guru itu seakan tersadar saat melihat Salsha masih berdiri.
"Iqbal angkat tangan mu"Ucap Guru itu. Iqbal semakin membulatkan matanya,tanpa dia mengangkat tanganpun Salsha pasti mengenalnya.
Ya ampun Gaje sangat😒. Nah lohh Salsha udah sekolah tuuhh!!! Gimana nihh? Kalian kelompok mana Iqbal Salsha apa Iqbal Vanesha atau Iqbal Caitlin? Sok atuh dipilihh!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents
Teen Fiction"Kenapa kamu pakai hamil sih? aku masih mau hidup seperti remaja lain! Jika nanti aku membuatmu terluka aku hanya bisa minta maaf" Iqbal Ramadan Alaska. "Ishhh!! salah siapa coba? siapa yang bikin aku hamil? ya kamu! aku juga ingin seperti yang lain...