20

8.2K 217 29
                                    

"Saa jangan marah terus dong"Ucap Iqbal sambil memainkan rambut Salsha dengan tangannya. Ia menatap Salsha yang tengah menonton acara kesayangannya Spengebob.

Salsha sesekali menepis tangan Iqbal,akan tetapi Iqbal masa bodo Ia akan mengulanginya lagi. "Bale loe rese banget sih"Ketus Salsha kesal. Salsha menatap Iqbal dengan tatapan membunuhkan. Iqbal ia menyengir lebar karena Salsha telah menoleh kearahnya. Sungguh Iqbal lebih suka Salsha yang teriak teriak jika marah kepadanya bukan Salsha yang hanya diam dan mengabaikan dirinya.

"Maafinn akuuuu yahhhh"Ucap Iqbal manja sambil menggoyang goyangkan tangan Salsha. Ia mengedipkan matanya berkali kali. Salsha menahan tawannya dengan sifat Iqbal. Tapi ia tak ingin terlihat lemah karena selalu memaafkan Iqbal.

"Sok imut loe"Ucap Salsha memutar bola jengah. Iqbal mengerucutkan bibirnya. "Memang imuttt,Saaa jangan loe gue deh gak enak dengernya"Ucap Iqbal lembut sambil menatap mata indah milik Salsha. Salsha langsung mengalihkan matanya agar Ia tak luluh karena menatap mata Iqbal.

"Teserah gue mulut mulut gue terus urusannya ama loe apa?"Sinis Salsha dengan nada yang datar. Astagaaa Iqbal menghela napas pelan. Ia memegang lengan Salsha. "Aku gak sukaa panggilan loe gue!"Ucap Iqbal sekit membentak. Salsha menatap Iqbal tajam.

"Gue sukaa!!"Balas Salsha dengan teriakan juga. Untung saja Danian tengah dibawa menginap dirumah Bundanya Salsha,Hellen. Jadi Salsha masa bodoh buat teriak teriak.

"Kalau kamu panggil loe gue,Aku jamin akan ada dia diperut loe. Anak kedua kita"Ucap Iqbal dengan menahan emosinya. Ia menatap Salsha tajam. Salsha menahan napasnya,Salsha sebenarnya takut. Tapi ia tak ingin dikalahkan. "Terus gue harus takut ih a_hmptttt"Iqbal langsung membungkam bibir istrinya dengan Bibir Salsha. Salahkan Salsha yang sudah menggap perkataannya hanya ancaman. Ia dengan senang hati melakukannya jika mengabaikan ucapannya.

Salsha membelalakkan matanya. Ia meremas baju kaos yang dipakai Iqbal. Ia merasakan perih dibibir bagian bawahnya karena Iqbal melakukannya dengan kasar. Setelah beberapa menit Iqbal langsung melepaskan ciuman panas mereka karena melihat Salsha yang sudah kehabisan oksigen. Iqbal menatap Salsha dengan senyuman smirknya.

"Itu baru permulaan sayang,Kalau kamu masih pakek gue loe lagi. Aku akan rela buat kamu hamil"Ucap Iqbal dengan nada tajam. Salsha melototkan matanya. Suara Iqbal terdengar serius astagaa Salsha belum siap menjadi ibu anak 2.

Salsha mengalihkan pandangannya Ia tahu ucapan Iqbal tadi tidak bisa terbantahkan. "Okee,Aku bakal gunain kosa kata ini! Puas!"Ucap Salsha kesal Ia menghentak hentakkan kakinya lalu beranjak meninggalkan Iqbal. Iqbal terseyum karena Ia berhasil.

***
Salsha menatap Iqbal datar,karena tadi Iqbal menyembunyikan kunci mobilnnya dan terpaksalah sekarang dia berada dimobil Iqbal. "Balikin kunci mobil aku ih"Geram Salsha menatap Iqbal tajam. Iqbak mengangkat bahunya pura pura tak acuh. Apapun caranya akan dia buat Salsha memaafkannya. "Sore nanti bareng aku sayang kita jemput anak kitaa yahh"Ucap Iqbal tanpa menjawab ucapan Salsha. Salsha mengalihkan pandangannya menatap keluar jendela. "Pokoknya aku mau kunci mobil aku"Ucap Salsha sambil mendengus kesal. Iqbal terkeleh menatap Salsha lalu ia mengacak rambut Istrinya.

"Nanti sayanggg"Ucapnya dengan senyuman yang mampu membuat siapa saja menjadi terpesona. Salsha mencibir mendengar ucapan Iqbal. Ia memilih diam.

"Kata orang yahh,kalau gak salim sama suami saat memulaikan aktivitas gak berkah. "Sindir Iqbal saat melihat Salsha sudah ingin turun. Salsha menghadap Iqbal dengan malas lalu ia meraih tangan Iqbal dan menciumnya. Bagaimanapun dia seorang istri yang harus patuh kepada suami.

"Jangan deket deket Ari"Cicit Iqbal pelan. Salsha tersenyum sinis. "Jangan dekat dekat Vanesha"Ucapnya santai. Iqbal menatap Salsha dengan tatapan tidak percaya. Salsha selalu bisa buat dia menjadi terdiam.

Young ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang