Salsha duduk didepan Iqbal. Iqbal hanya meringis saat mendapat tatapan dari Salsha. "Jelasinn!!"Tegas Salsha menatap Iqbal tajam. Iqbal menatap sahabatnya yang kini tengah sibuk masing masing percuma mereka kerumah kalau akhirnya Iqbal sendiri yang menjelaskan. Iqbal menatap Aldi dan Bastian yang kini tengah memainkan games,Lalu matanya beralih kearah Steffi yang kini tengah menemani Iyan. Sedangkan Cassie sibuk dengan alat alat make upnya. Yah harapan Iqbal tinggal satu Kiki. Iqbal menatap Kiki yang kini tengah sibuk memakan cemilan yang sudah disediakan. Kiki yang merasa diperhatikan langsung menatap Iqbal. "Bantuiin elah"Ucap Iqbal sambil menatap Kiki memohon. Kiki hanya mengacukan Iqbal ia kembali memakan cemilan.
"Iqball ayo deh jelasin! Apa kamu selingkuh yahh sama Vanesha?!"Ketus Salsha yang sedari tadi sudah bosan menunggu Iqbal. Iqbal dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Jelasin aja Ball,nanti kalau ibaratnya Salsha ngambek gue bantuin deh"Ucap Aldi sambil memperhatikan Iqbal dan Salsha.
Mendengar hal itu membuat Iqbal langsung tersenyum. Aldi memang sahabat terbaik. "Beneran Di?"Tanya Iqbal semangat.Aldi menganggukkan kepalanya antusias. "Beneran! Salsha nanti kalau ngambek udah bosen sama lo. Gue rela deh jadi bapaknya Iyan."Ucap Aldi santai. Mereka dengan kompak tertawa bahkan Danian yang belum tau apa apa ikut tertawa.
"Ya allah anak gue aja seneng diatas penderitaan ayahnya" Batin Iqbal menatap mereka kesal. Iqbal menatap Aldi tajam.
"Boleh,boleh banget. Tapi semisalnya lo udah gantiin gue terus malemnya lo muntah paku itu gue yang lakuin"Ucap Iqbal santai. Aldi bergidik ngeri menatap Iqbal. Apa lagi seringaian iblis diwajah Iqbal membuat Aldi semakin takut.
"Mampus lo!"Ucap Bastian sambil tertawa terbahak bahak menatap muka Aldi yang ketakutan. Iqbal juga ikut tertawa.
"IQBALL JELASINNN!!!"teriak Salsha tepat disamping telinga Iqbal yang masih tertawa. Iqbal langsung terjungkal kebelakang saat mendengar teriakan Salsha.
"Untung sayang. Lupa ingatan aja galaknya gak hilang busett"Batin Iqbal mengelus dadanya. Mereka disini sontak tertawa melihat Iqbal.
"Kicepkan lo! Suami takut istri memang"Ucap Kiki sambil tertawa terbahak bahak. Salsha menatap tajam kearah Kiki. "Peacee gak jadi Saa,gue makan lagi yah gak ganggu kok"Ucap Kiki mengangkat kedua jarinya kearah Salsha.
Iqbal menghela napas pelan,mungkin sudah saatnya Salsha mengetahuinya. Iqbalpun menjelaskan tentang hubungannya dengan Vanesha dan alasannya pacaran dengan Vanesha. Salsha mengangguk nganggukkan kepalanya santai.Iqbal menatap Salsha.
"Gak marahkan?"Tanya Iqbal menatap Salsha. Salsha menggelengkan kepalanya sambil tersenyum lebar. "Tapi karena tadi kamu susah banget ceritanya malem nanti tidur diluar yah"Ucap Salsha santai menatap Iqbal. Iqbal melongo mendengar ucapan Salsha. Para teman teman mereka jangan ditanyakan lagi sekarang mereka sudah tertawa tawa terbahak bahak. Memang sahabat laknat.
"Guys gue sama Ari deket banget yah dulu?"Tanya Salsha lagi. Iqbal melototkan matanya. Astagaa kenapa Salsha kembali mengingat Ari.
"Gak"Iqbal
"Yahh!!" Steffi,Cassie,Bastian,Kiki dan Aldi.Iqbal kembali memberengut kesal melihat kelakuan sahabatnya. Kalau mengusir tamu adalah tindakan sopan sudah Iqbal lakukan dari tadi. Wajah Salsha berbinar ia menjadi penasaran tentang dirinya dan Ari.
"Memang kita gimana dulu?"Tanya Salsha antusias. Aldi menyeringai menatap Iqbal. Iqbal merasakam sebentar lagi akan ada keanehan yang muncul dibalik seringaian iblis yang ditunjukkan Aldi."Dulu tu Ari beuhhh sayang banget sama lo. Disaat nih bocah suka selingkuh_"
"Gue gak selingkuh"Ucap Iqbal memotong ucapan Aldi. Salsha mendelik tajam kearah Iqbal. "Diam elahh"Ucap Salsha ketus. Aldi sudah menjulurkan lidahnya kearah Iqbal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents
Jugendliteratur"Kenapa kamu pakai hamil sih? aku masih mau hidup seperti remaja lain! Jika nanti aku membuatmu terluka aku hanya bisa minta maaf" Iqbal Ramadan Alaska. "Ishhh!! salah siapa coba? siapa yang bikin aku hamil? ya kamu! aku juga ingin seperti yang lain...