Cassie sedari tadi menggerutu sambil memegang perutnya yang terasa lapar. Dia sejak kemarin belum makan apa apa.
"Laperrrr"Ringis Cassie memegang perutnya. Cassie menatap sekeliling tapi ia tak dapat menemukan apa apa. Hari semakin gelap dan yah sepertinya Cassie akan tidur diatas pohon seperti malam tadi.
"Baru kali ini gue kelaperan! Mommy Daddy! Cassie lapeer"Ucap Cassie sambil berjalan. Cassie bersenandung sambil berjalan. Mata Cassie berbinar menatap pohon yang dipenuhi dengan Buah Jambu. Astagaa Cassie bahagia.
Cassie memang bule tapi soal manjat memanjat dia jagonya. Bule yang aneh,Cassie berjalan dengan cepat kearah pohon itu dan dengan lihainya dia memanjat pohon jambu itu.
"Ahh kenyangg! Eh gue gak hiteman disini? Bodo gue kan bule. Gak ada tuh Bule cantik kaya gue jadi hitam haha"Kekeh Cassie sendiri. Cassie merasa dirinya sekarang layaknya seorang tarzan.
Saat Cassie ingin memejamkan matanya tiba tiba suara kaki membuat matanya kembali terbuka. Disana dia melihat seorang Pria bertubuh besar berjalan dengan tergesa gesa.
"Gue tu bukannya kepo deh tapi pengen tahu ajaa ikutinnn kuy"Ucap Cassie sambil melompat dari pohon.
Dengan hati hati Cassie mengikuti Pria tersebut.
***
"Eh kamu kenal sama Tian?"Ucap Brayn menatap Salsha."Kenal! Yang culik aku kan?! Is "Ketus Salsha. Brayn terkekeh melihat wajah datar Salsha. Sepertinya Bella dan Salsha itu sama sama menunjukan wajah datarnya.
"Bukan,maksud aku wajahnya"Ucap Brayn menatap Salsha. Salsha menggelengkan kepalanya Ia tidak mengenali Tian Tian itu. Salsha juga benci dengannya.
"Masa sih? "Ucap Brayn tak percaya. Salsha menatap Brayn bingung memang dia tidak mengenali Tian mau gimana lagi.
"Siapa sih Tian! Gue gak kenal"Sarkas Salsha kesal.
"Tian boleh gak kenal! Juan pasti tau dong"Ucap seseorang dengan senyuman mengembang. Salsha menoleh dan detik itu juga wajah Salsha berbinar. Disana Juan kakak sepupu yang paling Salsha sayang tengah berdiri dengan senyuman hangat.
Ah! Kakaknya itu pasti akan membawanya keluar dari sini secepatnya dan otomatis dia dapat bertemu dengan Iqbal dan Danian. Betapa bahagianya Salsha.
"Bang Juu!! Yeayyy Bang Juu mau bawa Salsha keluarkan?"Ucap Salsha semangat bahkan Ia merentangkan tangannya agar Juan memeluknya dan Juan dengan senang hati melakukan itu.
"Iyah kita bakal keluar dari sini,kita bakak hidup bahagia bersama"Ucap Juan mencium pucuk kepala Salsha.
"Lah katanya gak kenal Tian tapi ini malah main pelukan"Ucap Brayn bingung menatap kejadian tersebut.
"Dia gak ngenalin aku sebagai Tian tapi sebagai Juan. Abang bakal menuhin permintaan kamu sayang"Ucap Juan menyeringai. Salsha melepaskan pelukan Juan dengan paksa.Dia menatap Juan tak percaya.
"Ma-maksudnya?! Jangan bilang kalau abang yang"Salsha tidak mampu melanjutkan ucapannya dia sudah menangis sejadi jadinya. Juan tersenyum miring lalu menganggukkan kepalanya.
"Yah Tian itu aku sayang! Aku bakal bawa kamu jauh dari sini! Haha yahh kita akan hidup bahagia dengan anak anak kita"Ucap Juan dengan seringaian iblisnya. Salsha menggelengkan kepalanya tidak percaya.
"Bang! Abang tega sama aku! Aku adek Abang!! Abang gilaaa!!!"Teriak Salsha disela tangisnya. Juan maju selangkah dan menghapus air mata Salsha.
"Jangan nangis sayang. Aku cinta sama kamu jauh sebelum datangnya Iqbal. Aku udah cinta sama kamu sejak kamu umur 7 Tahun dan dengan mudahnya Iqbal ngambil kamu dari aku! Dan aku gak rela tapi tenang sudah ini kita bakal bahagia"Ucap Juan tersenyum. Salsha menangis ia menggeleng gelengkan kepalanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/149996822-288-k925733.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents
Novela Juvenil"Kenapa kamu pakai hamil sih? aku masih mau hidup seperti remaja lain! Jika nanti aku membuatmu terluka aku hanya bisa minta maaf" Iqbal Ramadan Alaska. "Ishhh!! salah siapa coba? siapa yang bikin aku hamil? ya kamu! aku juga ingin seperti yang lain...