Extra Chapter 2

10.8K 309 30
                                    

Malam ini mereka tengah duduk direstoran mewah. Mereka bercanda ringan sesekali tertawa.

"Ish! Apaan tuh bocah nembak Anya gak Abang gak setuju! Anya punya abang!!!"Danian sedari tadi terus menerus mengucapkan hal yang sama gara gara Vanya menceritakan ada teman sekelas yang memberinya coklat.

"Cari pacar sono bang! Biar gak sirik kalau Anya udah punya pacar"

"Pacar Abang banyak kok Bun"

Iqbal menyeringai menatap Danian yang langsung menutup mulutnya. Salsha memicingkan matanya menatap Danian yang kini tengah sibuk memainkan ponsel agar tak bertatapan dengan mata tajam milik Salsha.

"Bunda udah bilang gak usah punya banyak pacar! Playboy Abang!!"Geram Salsha menatap Danian yang kini hanya memasang cengiran kudanya.

"Hehe yang Abang anggap cuman dua kok Bun!!"

"Dua?!! Satu ajaaa Abangg ihh!!"

"Ih Bunda,Pacar abang yang dua ini susah milihnya yang mana! Mereka sama sama cantikk!!!"Protes Danian tidak terima.

"Siapa sih Bang?"Vanya yang tadi sibuk memakan kepiting langsung menoleh kearah Danian.

Iqbal sesekali terkekeh melihat perdebatan Istri dan Anaknya.

"Adek Anya gak tau?"

Dengan polosnya Vanya menggelengkan kepalanya.

"Pacar Abang itu Anya sama Bundaa?!!"

Salsha menatap tak percaya kearah Danian. Anaknya sungguh diluar dugaan. Iqbal menahan tawanya menatap tampang polos seolah olah tidak berdosa Danian.

"Serah Bang serahh!!!"Ucap Vanya melanjutkan makannnya.

"Ehem"Iqbal berdehem dan membuat semua anggota keluarganya menatap Dirinya.

"Abang udah besar. Punya banyak gak masalah kamu ganteng kan rugi kalau gak dimanfaatin. Tapi inget jangan sampai kelewatan batas. Ayah gak marah

Tapi Ayah mau Abang jangan nakal jangan bolos jangan buat masalah terus nanti Ayah takut Abang gak naik kelas"Danian menatap Iqbal yang baru selesai berbicara.

Danian mengerjapkan matanya berkali kali.

"Coba Abang ingetin apa aja yang udah Abang dapet selama sekolah?"Kini Salsha yang menatap Danian.

Danian memicingkan matanya sambil mengetuk ngetukkan meja. Ia berpikir apa saja yang ia dapatkan disekolah.

"Banyak!! Abang bisa berantem,Abang ngerti manjat pagar,Abang bisa menghargai waktu,Abang bisa membagikan waktu antara bolos sekolah dan pelajaran,Abang bisa ngempesin ban motor orang,abang lupa masih banyak lagi deh Bun"

Salsha menghela napas pelan. Untuk mengucapkan hal itu saja Danian sama sekali tidak merasa bersalah. .

"Abang pikir itu sekolah milik Ayah? Kalau Abang gak naik gimana?!"

"Yaudah"

"Yaudah apa Bang?"

"Suruh Ayah beli sekolahnya aja Bun,Biar abang naik terus"

Uhuk
uhukk

Salsha langsung memberikan segelas air minum untuk Iqbal yang baru saja tersedak. Danian menyeringai saat Iqbal menatapnya tajam.

"Oke! Ayah mau makasih"Danian menyengir lebar dan langsung memakan makanannya setelah mengucapkan kalimat itu.

Iqbal menghela napas gusar,anaknya sungguh Ajaib.

                               ***
"Aduh Danian nakalnya gak ketulungan"Iqbal memijat keningnya saat sudah berada dikamarnya.

Mereka sudah pulang beberapa menit yang lalu. Kini mereka sudah berada dirumah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Young ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang