"Iyann ihh kenapa Iyan bilang Iyan gak laper sih? Ini Handphone,mobil,duit Ayah sama Bunda diambil"Ucap Iqbal frustasi menatap Danian yang kini tengah memainkan ponsel milik Danian yang dibeli Iqbal untuk mainan Danian
Salsha juga ikut menatap Danian. Mereka sekarang sudah berada dikamar setelah menyerahkan Fasilitas mereka sebagai hukuman.
"Ian gak lapel,makanya ian bilang alau Ian gak mau mamam"Ucap Danian polos sambil menngedip ngedipkan matanya menatap kedua orang tuanya yang terlihat frustasi.
"Iyan kan bisa bohongg,Bunda gak bisa jauh jauh dari Handphone"Ucap Salsha mencebikkan bibirnya.
"Ck Ck Ck. Undahh Iyan yang antikk agaikan Bidadali. Boong itu doca,doca itu nelaka. Undah au macuk nelaka kalena nyuluh Ian boong? Kalau Ian cih gak mau"Ucap Danian yang sudah berdiri dan berkacak pinggang sambil melototkan matanya. Salsha melongo itu ucapannya beberapa hari yang lalu mengajar Danian.
Skakmat!
Salsha auto kicep deh:v Iqbal juga sudah terkekeh melihat ekpresi jengkel Salsha. Danian kembali melanjutkan gamesnya.
"Udahlah Sal percuma ngomong Sama Danian gak ngerti dia"Ucap Iqbal yang mulai membaringkan tubuhnya disamping Salsha. Salsha mendengus kesal.
"Ini bohong buat kebaikan lohh Iyann. Kalau Duit Bunda sama Ayah gak ada! Kalau Iyan mau makan es krim gimana?"Ucap Salsha menatap sang anak. Danian kembali menatap Salsha dengan senyuman lebarnya.
"Ian minta opa. Duit Opa ian banyak"Ucap Danian Bangga. Salsha melongo kalau bukan anak udah Salsha tendang mungkin.
"Ihh bisa banget ngelesnya! Kesel Bundatuh sama kamuu"Ucap Salsha gemas sendiri. Danian tidak memperdulikan ucapan Salsha dia kembali memainkan Handphonenya.
"Kamu kalau mau makan jangan minta duit sama Bunda dan Ayah. Duit kita gak ada! Handphone kamu sini Bunda mau pinjam!"Ucap Salsha menjurkan tangannya. Danian sibuk memainkan handphonenya tanpa memperdulikan ucapan Salsha.
Salsha menatap Danian yang tak kunjung memberikan apa yang ia minta. "Sinii"Ucap Salsha lagi.
tetap!
Danian sibuk sendiri,Salsha menatap jengkel kearah Danian. Iqbal sendiri menahan tawanya karena kalau dia tertawa bisa gawat.
"Danian dengerin Bundaa gak sih"Ketus Salsha menatap Danian gemas. Danian menatap Salsha dengan mengerjapkan matanya. Terlihat menggemaskan.
"Bunda ngomng sama Ian?"Tanya Danian dengan wajah super polosnya. Astagaaa!! Salsha benar benar gemas.
"Yaiyahlahh!! Siniin handphonenya!!!"Ucap Salsha tak dapat menahan kesalnya. Tolong siapapun bantu Iqbal menahan agar Ia tidak menyemburkan tawanya. Danian menganggukk nganggukkan kepalanya.
"Adugk lakyat jelata ya gini minjem mulu. Ini deh,Ian mau kelual dulu mau minta duit. Ayah cama Unda itu kismin eh calah miskin"Ucap Danian mulai beranjak meninggalkan Salsha dan Iqbal.
"Anak durhaka kamu! Gak temenan lagi kitaaa!!!"Teriak Salsha geram,Danian membentuk tangannya dengan hurup O.
"Hahahaa!!!"Iqbal tidak bisa menahan ketawa lagi.Salsha mendelik kesal.
"Anak kamu itu!!!"Ucap Salsha ketus. Iqbal belum berhenti dari rasa lucunya.
.
.
.
"Iyann mintaa dong duitnyaaa"Ucap Salsha berbisik kepada Danian yang berada digendongan Iqbal. Iqbal dan Salsha mendapat jatah uang 15.000 untuk Jajan dan ongkosnya. Sedangkan Danian diberi oleh orang tua mereka duit 100 rb hingga jumlahnya 400 rb.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents
Teen Fiction"Kenapa kamu pakai hamil sih? aku masih mau hidup seperti remaja lain! Jika nanti aku membuatmu terluka aku hanya bisa minta maaf" Iqbal Ramadan Alaska. "Ishhh!! salah siapa coba? siapa yang bikin aku hamil? ya kamu! aku juga ingin seperti yang lain...