"Issh ini semua gara gara loe!! Capek guee mana panas gini ck"Desis Iqbal kesal sambil mengelap keringat yang berada dikeningnya. Hari yang sangat panas.
Mereka dihukum karena perbuatan mereka tadi ,jadi sekarang mereka tengah hormat kepada tiang bendera dibawah sinar matahari yang begitu terik
Ari menatap sinis Iqbal. Ia memijakkan kaki Iqbal dengan keras dan hal itu membuat Iqbal menjadi kesal.
"Loe ngapain injakkin gue ha! Loe tahu gak gue itu udah capek jalanin ini hukuman"Jelas Iqbal kesal,ia membalas memijakkan kaki Ari. Dan mereka saling melakukan kegiatan yang tak berfaedah itu.
"Gue gak tahu karena gue tempe!!!"Ucap Ari kesal. Sedangkan Verrel,Aldi dan Brayn hanya menatap kesal kearah orang yang selalu ribut itu.
"Diam yaa kalian berdua!! Gue gak mau kalau hukuman kita ditambah"Jelas Verrel dengan suara yang sangat kesal. Dan akhirnya mereka semua terdiam.
"Capek guee"Ucap Iqbal duduk dipinggir lapangan sambil mengibas ngibaskan baju seragamnya dan itupun dilakukan Ari,Verrel,dan Brayn. "WOIII"teriak seseorang dengan suara yang dapat membuat jantung siapa saja serasa ingin copot. Mereka semua menatap sumber suara disana sudah terlihat jelas Bastian cengengesan saja. Sedangkan Kiki mengambil alih duduk didekat Iqbal.
"Anjir loe! Jantungan guenyaa!!"Ucap Ari melirik sinis kearah Bastian.
"Bodo amat"Ucap Bastian cuek. Ia tidak peduli dengan tatapan sinis yang dimiliki Ari ia sama sekali tidak takut.
"Loe gak bawain gue minum ha!!"Ucap Iqbal sambil menatap kedua sahabatnya.
"Lupaa!!!"Jawab mereka kompak lalu mereka langsung memainkan game dihp masing masing dan begitu juga dengan Aldi.
Salsha tersenyum saat melihat sebot air mineral ditangannya,Ia tahu Iqbal pasti membutuhkan ini. Dengan langkah semangat ia berjalan kearah lapangan. Akan tetapi langkahnya tiba tiba terhenti saat melihat seorang cewek dengan hijabnya itu tengah tersenyum manis kearah Iqbal dan memberikan Iqbal sebotol air minum. Salsha kalah cepat dengan Vanesha.
Salsha merasakan hatinya tersayat,Ia mengambil ancang ancang untuk pergi dari pemandangan yang dapat membuat hatinya tersakiti.
"Hay Calon pacar!!!"Ucap Ari keras,Ia tersenyum kearah Salsha. Salsha yang tadinya ingin pergi mengurungkan niatnya karena Ari memanggilnya.
"Sinii!!!!"Ucap Ari sambil memamerkam senyuman yang dapat membuat siapa saja yang melihatnya terpesona. Iqbal langsung menatap kearah Salsha,disana Salsha sedang berdiri tiba tiba saja perasaan bersalah muncul dibenaknya. Ia menatap Salsha sendu saat melihat Salsha kearahnya.
"Hy calon pacar!! Bawain minum buat gue yaahh? Makasihh"Ucap Ari tanpa meminta persetujuan dafi Salsha ia langsung meneguk minuman itu sampai habis dan tak bersisa. Salsha hanya terkekeh melihat kelakuan Ari,dan Ia dapat merasakan tatapan tajam yang Iqbal berikan untuknya.
"Eh hay guyss!!!"Sapa Salsha dengan senyuman manisnya.
"Hayy Cantikkk!! Rindu abang yaa???"Ucap Aldi dengan menaik turunkan alisnya,dan Salsha hanya terkekeh dengan kelakuan Aldi.
"Ah ya ampunn jangan terkekeh deh Saa takutnya iman gue gak kuat"Sambung Verrel lagi dan karena itu Verrel mendapatkan hadiah jitakan manis dikepalanya dari Ari.
"Sialan loe berdua Calon pacar gue itu!!!"Ucap Ari kesal,ia menarik Salsha untuk duduk disampingnya. Dan Ia berada ditepat antar Ari dan Iqbal."Jangan senyum deh,aku gak suka tahu lihat kamu senyum. Nanti banyak yang naksir"Bisik Iqbal,Salsha hanya meliriknya sekilas.
"Bale kamu jadikan nemenin aku malam nanti buat acara dimasjid,Aku takut sendirian jalannya. Ummi Abi lagi kerumah nenek"Jelas Vanesha sambil menatap kearah Iqbal. Iqbal langsung tediam ia menatap sekilas kearah Salsha yang sudah menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents
Подростковая литература"Kenapa kamu pakai hamil sih? aku masih mau hidup seperti remaja lain! Jika nanti aku membuatmu terluka aku hanya bisa minta maaf" Iqbal Ramadan Alaska. "Ishhh!! salah siapa coba? siapa yang bikin aku hamil? ya kamu! aku juga ingin seperti yang lain...