42

5.5K 239 39
                                    

"Iyah Bang Ju,kita dipulau tikus. Salsha dan Bella hilang. Gue tunggu kedatangan lo Bang"

Iqbal menyimpan ponselnya setelah menerima panggilan dari seseorang.

"Siapa?"Tanya Aldi dengan penasaran. Iqbal tersenyum. "Bang Juan sepupu Salsha. Dia bakal bantu kita"Ucap Iqbal dan terlihat sedikit kebahagiaan disana.

"Lah Salsha ada Abang sepupu disini?"Tanya Bastian ragu. Pasalnya,Salsha tidak pernah menyinggung Soal abang sepupunya disini. "Oh dia tinggal di London. Kebetula aja dia lagi ada urusan bisnis disini. Dia bakal bantu kita"Ucap Iqbal sambil tersenyum. Mereka menghela napas lega setidaknya semakin banyak orang membantu semakin mudah menemukan Salsha dan Bella.

"Ya ampun Sal muka lo pucet banget"Ucap Bella sambil menatap Salsha khawatir. Salsha merasa kepalanya sedikit pusing. Tapi ia tak ingin membuat Bella khawatir Salsha berusaha untuk tersenyum.

"Gue baik baik aja kok,gue cuman mau Istirahat doang"Ucap Salsha lemas. Bella sedikit takut Salsha kenapa napa. Sungguh Ia tak ingin sahabatnya kenapa kenapa. "Gue panggilin Kak Brayn yah"Ucap Bella panik. Salsha menggelengkan kepalanya Ia tak ingin lemah dan membuat Bella semakin cemas. "I'M fine"Ucap Salsha. Bella menatap Salsha tak percaya,suhu tubuh Salsha juga sangat panas. Astaga Bella bingung harus berbuat apa lagi.

"Gue tidur bentar yah"Ucap Salsha dan Bella segera menganggukinya. Bella membantu Salsha berbaring dikasur yang barus saja dibeli oleh penculik mereka. Akan tetapi bantalnya tidak ada. Dasar bodoh!

Bella duduk dan meletakkan kepala Salsha dipahanya. Cuman ini yang bisa dia lakuin untuk membuat Salsha baik baik saja.

                           ***
"Bang Ju syukur lo datang. Gue udah bingung banget nyari Salsha dan Bella kemana mana"Ucap Iqbal frustasi. Juan tersenyum menatap Iqbal. Ia menepuk bahu Iqbal dua kali.

"Gue yakin dia gapapa"Ucap Juan. Juan cristhian sepupu Salsha yang tinggal di london. "Lo semua makan dulu nanti kita bakal cari lagi"Ucap Juan sambil melirik beberapa anak buahnya untuk memberi makanan yang telah dibeli. Iqbal dan yang lainpun mengangguk.

"Eh anjirr. Ayam gue woi"Teriak Ari saat melihat Ayam gorengnya telah dirampas oleh Aldi. Astagaa. Aldi menjauhkan hasil rampasannya tadi. "Aelah kayak gak pernah makan ayam aja lo?! pelit amat"Ucap Aldi kesal. Ari merebut Ayamnya dari Aldi. Aldi memutar bola matanya malas lalu ia melirik punya Kiki.

"Apa lo?! Berani nyentuh punya gue gue bacok lo!"Ketus Kiki dengan tatapan tajam menatap Aldi. Aldi hanya cengengesan saja. "Sebelum lo lihatin gue jawabannya sama! Gue gak bakal kasih Ayam gue ke elo!"Ucap Bastian. Aldi menghela napas kasar.

Juan dan Iqbal terkekeh melihat kelakuan absurd mereka. Iqbal akui dengan adanya perdebatan seperti ini membuat ia melupakan sedikit permasalahan yang didapatinya. "Makan punya gue aja nih"Ucap Iqbal menyodorkan Ayam miliknya. Lagian dia tidak berselera Ia masih memikirkan keadaan Salsha. Iqbal khawatir dengan keadaan Salsha. Ia merasa hatinya sangat cemas.

"Yeee gini baru plennd guee!! "Ucap Aldi sambil menerima Ayam yang diberikan Iqbal dengan senang hati. Terserah orang mau berkata Ia rakus atau gimana salahkan saja Ayamnya yang terlalu enak. "Serah lo deh"Ucap Iqbal. Jujur saja Iqbal sedikit Iri dengan Aldi yang dapat menyembunyikan kekhawatirannya dengan Bella. Ia menutupi dengan kekonyolan yang dia punya. Sedangkan Iqbal Ia tak mampu seperti itu.

"Bal,Salsha gapapa kok. Percaya sama Abang"Ucap Juan lembut. Iqbal menganggukkan kepalanya mungkin Salsha akan baik baik saja.

Merekapun larut dalam canda tawa saat makan. Bukannya melupakan Salsha dan Bella mereka mencoba untuk melupakan permasalahan sejenak saja. Mereka sudah lelah menghadapi permasalahan ini.

Young ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang