Chapter 3 : Awal Bertemu

154K 8K 343
                                    

Gaisss, aku sedikit meralat ya... Aku balikin ke awal sebelum di edit panggilan sayang Cherry ke Nicho ttp paman ya wkwk

Maapin kelabilanku...

Dan buat temen2 yang udah baca tamat cerita ini,  jangan spoiler ya... Kasihan sama yang baru gabung. Nanti gak ada surprise lagi ceritanya 😊

Selamat membaca ❤️

*****

Cherry berjalan sendirian sepulang sekolah. Ia tidak bisa naik angkot karena tidak memiliki uang. Uangnya habis dipinjam oleh teman sekelasnya untuk ongkos pulangnya dia. Kasihan.

Tapi ternyata Cherry sedang sial. Ia berusaha menelepon papanya minta di jemput, tapi tidak diangkat. Mungkin papa sangat sibuk. Ia menelepon mamanya, lagi arisan. Kemudian alternatif terakhir, Cherey menelepon kakaknya, tapi ternyata kakaknya masih ada kelas di kampusnya lalu menyuruhnya untuk ke sana.

Terpaksa Cherry menuju kampus kakaknya, Shirin. Jaraknya lumayan, 2 km dari sekolahnya. Masih mendinglah, daripada harus pulang berjalan kaki ke rumah yang berjarak 10 km. Bisa-bisa Cherry ngesot nyampe rumah.

Cherry menghentikan langkahnya, ketika matanya menangkap seekor anak kucing yang sedang memakan sesuatu di tengah jalan.

"Itulah kenapa dilarang buang sampah sembarangan, apalagi di tengah jalan. Selain bikin kotor, ngebahayain hewan jalanan yang kelaparan." Gumam Cherry pada dirinya sendiri.

Merasa jalanan lengang, Cherry pun berjalan mendekati si kucing. Bukannya langsung membawa anak kucing itu ke pinggir, Cherry malah mengelus-ngelus kucing tersebut. Memerhatikannya makan.

"Neng awas! Ada mobil!"

Cherry tidak menyadari orang-orang di pinggir jalan berteriak memperingatinya. Ia terlalu fokus pada sianak kucing yang lucu meskipun agak kotor.

"Laper ya? Kasihan... Mama kamu ke mana? Kok kamu sendirian... Anak kecil gak boleh sendiri tau, bahaya." kata Cherry memberi nasihat.

Namun didetik selanjutnya, tiba-tiba Cherry merasakan tubuhnya terlempar ke pinggir jalan.

"Aahh...." ringis Cherry kesakitan.

"Astagfirulloh. Adek tidak apa-apa?!" Tanya salah satu bapak-bapak yang sedang mengerubuninya.

Cherry menggeleng, padahal sikut dan lututnya lecet dan mengeluarkan darah.

"Kucingnya?" Cherry celingak celinguk cemas mencari keberadaan si anak kucing.

"Aman." timpal seorang lelaki yang menyeruak dari kerumunan sembari memangku anak kucing jalanan itu.

"Syukurlah." Cherry mendesah lega. Bibirnya menyungging manis.

Lelaki itu duduk di sampingnya lalu meminta orang-orang untuk bubar.

"Terima kasih semuanya." ucap Cherry pada mereka.

"Lain kali hati-hati ya dek, bikin deg-degan aja." sahut seorang ibu-ibu.

"Iya bu, maaf ya." Cherry tersenyum tidak enak hati.

"Kamu seharusnya bersyukur buat nyawa kamu sendiri. Kucing nyawanya 9, kamu 1."

Cherry menoleh cepat pada lelaki yang menolongnya itu,

"Tetap saja kucing akan mati kalau terlindas. Nyawa 9 itu cuman mitos."

Lelaki itu mendengkus. Cherry mengambil anak kucing berwarna abu berpolet hitam itu dari pangkuannya.

"Paman makasih ya udah nyelamatin aku sama kucingnya."

Cherry tersenyum ramah pada lelaki itu. Lelaki itu melongo,

My Sweet Girl - Diamond Heart (sequel My Little Girl II) - REPOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang