Chapter 68 - Pedekate

105K 7.8K 920
                                    

Play List : Bentuk Cinta - Eclat

*****

"Kamu masih belum ingin bicara padaku?"

Nicholas menoleh pada Cherry yang berada di sampingnya. Mereka berdua sedang berada di dalam mobil Nicholas.

Pagi-pagi sekali Nicholas menjemputnya dengan membawa sekantong roti dan susu untuk opa Handoko. Dan kakek tua itu langsung melempar paper bagnya karena menurutnya Nicholas membawa makanan untuk orang sakit, dan sama saja mendoakan dirinya cepat mati. Namun Nicholas tidak menghiraukan sikap kakek tua itu atau menyanggah semua omongan opa Handoko. Nicholas sedang malas berdebat, lebih memilih menyambar tangan Cherry lalu menyeretnya ke dalam mobil.

Cherry tidak menyahut. Gadis itu memang masih marah padanya karena insiden di rumah hantu tempo hari. Nicholas mencium bibir Cherry tanpa izin, kemudian menyeretnya pergi dari pasar malam dengan meninggalkan Samuel.

"Hey,-" Nicholas meraih tangan Cherry, menggenggamnya. "Aku minta maaf, okay?!"

Cherry menarik tangannya dari genggaman Nicholas. Menatap tajam pada Nicholas, Nicholas tersenyum dengan mengusap puncak kepala Cherry. Ia mencoba bersabar dengan sikap Cherry yang marah padanya, padahal Nicholas sudah sangat tidak betah dengan sikap diamnya Cherry.

Nicholas pun mengalah dengan memilih fokus kembali ke jalan raya di depannya.

"Kenapa Nicho suka sekali seenaknya? Tempo hari bawa kabur Cherry dari pasar malam ninggalin Kak Samuel, Padahal Cherry perginya sama kak Sam. Sekarang Nicho bawa Cherry dari rumah, padahal Nicho tau siang ini Cherry ada jadwal terapi sama kak Sam!"

Nicholas menoleh dengan tatapan lembutnya pada Cherry, "Kamu menyukai Samuel?"

Cherry terdiam dengan tatapan lekatnya pada Nicholas. Nicholas tersenyum,

"Jika iya, lelaki itu sangat beruntung." Nicholas mengusap puncak kepala Cherry.

"Lusa kamu akan pergi ke Jerman dan tinggal di sana untuk waktu yang lama. Kalau kamu menyukai Samuel, berarti aku hanya memiliki waktu dua hari untuk bersama kamu, merebut hati kamu kembali. Meskipun rasanya mustahil, karena aku sadar kesalahanku sangat besar sama kamu. Tidak termaafkan."

Nicholas mengalihkan pandangannya ke depan,

"Tapi, aku tidak akan menyerah berapapun waktu yang tersisa untuk mendapatkan hati kamu kembali. Entah itu 2 hari, atau 2 jam." lanjut Nicholas dengan kedua tangan mencengkram setir mobilnya dengan kuat.

Cherry tidak memberikan reaksinya. Gadis itu hanya menatap tanpa ekspresi pada Nicholas.

*****

"Nicho, kita di mana? Itu pasar malam yang kemarin kan?" tanya Cherry ketika Nicholas menghentikan mobilnya di depan sebuah gang sempit.

Nicholas mengangguk, "Ayo kita turun." Nicholas mencondongkan tubuhnya, reflek Cherry merapatkan badannya ke kursi. Ternyata Nicholas hanya membukakan seatbelt milik Cherry. Cherry menahan napas. Ia sempat berpikir Nicholas akan menciumnya kembali tanpa permisi.

"Aku yang bukakan pintu. Tunggu disini."

Cherry mengangguk, menurut. Pun Nicholas keluar dari mobil, berjalan menuju bagian sisi Cherry. Nicholas membukakan pintu untuk Cherry. Cherry keluar dari mobil.

Nicholas mengulurkan tangannya pada Cherry. Cherry menatap ragu pada uluran tangan Nicholas. Nicholas tersenyum dan ia meraih tangan Cherry untuk di genggamnya. Cherry tidak membantah, keduanya pun berjalan menuju sebuah gang sempit.

My Sweet Girl - Diamond Heart (sequel My Little Girl II) - REPOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang