My Sweet Girl - Diamond Heart (sequel My Little Girl II) - REPOST

Chapter 9 - Gelisah

Play list : Lost Control - Alan walker ft Sorana

*****

Nicholas sedang terdiam di balkon studio miliknya sembari mengisap sebuah rokok dengan memandangi lampu kota.

Pikirannya menerawang. Sudah beberapa hari dia hampir tidak menemukan senyum tulus dari gadisnya, bersamaan dengan beredarnya foto skandal dirinya dan Shirin yang mencuat di media.

Apa Cherry mengetahui perselingkuhannya dengan Shirin? Tidak. Tidak. Tidak. Cherry pasti tidak tau, gadisnya hanya sedang badmood seperti yang dia katakan. Ini juga bukan kali pertama Cherry-nya bersikap aneh seperti ini. Tapi.... Perkataannya dia kemarin sangat tidak biasa. Secara tidak langsung Cherry meminta putus dengan wajah.... Sendu. Bukan dengan cara polos seperti biasa.

Ya Tuhan, apa yang terjadi sebenarnya pada gadis-nya?

Nicholas mengusap wajahnya dengan gusar. Dia selalu frustasi jika Cherry seperti ini. Senyum Cherry adalah obat untuknya, tapi beberapa hari ini Cherry seperti lebih menutup diri. Tidak biasanya.

BUGH!

Refleks. Nicholas meninju pilar balkon sampai tangannya serasa patah.

"Nicho, ada apa?"

Shirin muncul, menghampiri dengan khawatir. Diikuti oleh Evan. Nicho bergeming dengan dada naik turun.

"Apa kamu ada masalah? Cerita sama aku." Shirin meraih lengan Nicholas agar menghadapnya. Shirin mengelus tangan Nicholas yang memar.

"Tangan kamu luka, Cho."

Nicholas menghempaskan tangannya dari genggaman Shirin yang akan meniupnya.

"Rin, kamu mending pulang, sudah malam." pinta Nicholas.

"Habis obatin tangan kamu ya, Cho,-"

"Gak usah, aku bisa sendiri."

Shirin menoleh pada Evan. Evan mengangguk, agar Shirin menuruti permintaan Nicholas.

"Ya udah, aku pulang ya, Cho."

Nicholas membalikkan badannya ke arah pemandangan kota, menghindari Shirin yang akan memeluknya.

Nicholas kembali mengisap rokoknya dalam, menghembuskan asapnya dengan kasar. Shirin yang mendapatkan penolakan terang-terangan pun, akhirnya pulang dengan wajah kecewa.

Evan mengembuskan napas kasar melihat tingkah sahabatnya itu. Dia mendekat dan berdiri di samping Nicholas.

"Ada apa? Gak biasanya lo kayak gini? Si Shirin buat salah sama lo?"

"Stop nyangkut pautin Shirin dalam hidup gue. Dia gak berpengaruh sama sekali."

"Kejam lo! Apa kabar yang dia jadi pelampiasan napsu lo?"

"Shirin hanya satu dari segelintir cewek yang rela gue sentuh. Jadi itu bukan salah gue." Nicholas menatap datar ke depan.

"Shirin anak orang woy. Dia lahir dari rahim seorang ibu. Bukan lepehan koaci yang biasa lo makan. Dia punya perasaan sama kayak manusia pada umumnya. Shirin itu cinta sama lo, sejagat raya tau itu. Gimana perasaannya kalau dia sampai tau lo cuman manfaatin dia hanya karena hasrat doang. Tai kuda lo!"

"Gue bakal akhiri semuanya."

"Maksud lo?" Evan mengernyit tidak mengerti.

"Gue bakal mutusin hubungan perselingkuhan gue sama Shirin atau apalah namanya."

Nicholas menghisap batang rokok yang terakhir. Sebelum membuang ke lantai dan menginjaknya.

"Perselingkuhan?" kening Evan semakin mengerut.