Play List : Denting - Melly Goeslaw
*****
Nicholas terus menghisap rokok di tangannya dengan pikiran yang tidak menentu. Entah sudah berapa batang rokok yang dia hisap, sampai asbak di depannya penuh.
Nicholas tersedak asap rokoknya sendiri. Dia terbatuk dengan memegangi dadanya.
Kemudian tiba-tiba ada yang menyodorkan segelas air padanya. Nicholas tidak langsung menerimanya, dia melirikan matanya pada si pelaku.
Axel.
Nicholas pun menerima gelas tersebut lalu meminumnya. Axel mendudukkan dirinya di seberang Nicholas.
"Aku melihat mobilmu terparkir. Aku tidak mengira kamu akan mampir di tempat seperti ini." ucap Axel dengan tersenyum,
Nicholas terkekeh sembari meletakkan gelas teh besar yang sudah dia minum setengahnya.
Sejak beberapa jam lalu Nicholas berada di sebuah warung kopi pinggir jalan, di belakang gedung rumah sakit. Sendirian. Menikmati kopi, mie rebus, dan rokok.
"Tempat seperti ini ternyata cukup nyaman." balas Nicholas dengan mengihisap rokoknya kembali.
Axel tersenyum, matanya menatap asbak yang sudah penuh.
"Jangan terlalu banyak merokok, itu tidak baik." peringat Axel dengan lembut.
"Rokok di jual untuk di hisap."
"Sayangnya merusak kesehatan pengonsumsi, tapi memperkaya si produsen."
"Itu namanya simbiosis, saling membutuhkan___ dan aku sekarang sedang sangat membutuhkan rokok ini." Nicholas menatap datar rokok di tangannya sebelum menghisapnya kembali dan menghembuskan asapnya menjadi bentuk bulat-bulat.
Axel mengangguk dengan tersenyum, lalu dia mengambil satu batang rokok milik Nicholas, membakar ujung rokoknya lalu menghisapnya.
"Aku tidak tau kalau kakak merokok."
"Hanya sesekali, disaat aku ingin mengisapnya saja." Axel menghembuskan asap rokoknya, "Kamu benar, terkadang rokok bisa menghilangkan rasa penat. Sedikit rileks dari operasi yang hampir kulakukan setiap hari."
"Kamu ahli bedah yang hebat."
"Semua orang mengakuinya, tapi sepertinya tidak dengan kamu." Axel menatap Nicholas dengan serius. Nicholas tertawa.
"Apa kamu sedang menghindarinya?!" lanjut Axel bertanya.
"Bagaimana hasilnya?" Nicholas balik bertanya setelah tawanya berhenti.
"Cocok." jawab Axel dengan singkat.
Nicholas mengusap wajahnya dengan kasar menggunakan kedua tangannya.
"Hasil skrining dari segi usia, fungsi hati, dan juga hasil dari CT-Scan, MRI, biopsi, hatinya juga sehat dan normal." tambah Axel.
"Bagaimana dengan fisik dan kejiwaannya? Cherry memiliki mental yang lemah, apa itu akan berpengaruh?!" tanya Nicholas dengan suara bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Girl - Diamond Heart (sequel My Little Girl II) - REPOST
Romance[Warning] +21 tahun ke atas 🔞 Ini hanya kisah tentang gadis berusia 17 belas tahun yang bernama Cherry Alexandria. Dari mulai kisah percintaannya bersama Nicholas Lyonald Maxston, sang idola para wanita. Tentang kisah persahabatan, dan kisah keh...