Chapter 44 - Sendirian

89.1K 5.2K 2.5K
                                    

Play List : Melukis Senja - Budi Doremi

*****

"Kalian ngejauhin Cherry?"

Cherry menatap nanar ketiga sahabatnya. Shella, Sesil, dan Icha. Mereka bertiga sedang berada di sebuah taman di belakang sekolah yang jarang dikunjungi murid. Salah satu tempat favorit mereka.

"Kalian semua bilang kita akan temenan selamanya, tapi kenapa sekarang kalian ngejauhin Cherry? Apa salah Cherry? Apa karena Cherry bukan anak kandung papa Dion? Atau,- Kalian malu, karena Cherry anak hasil kejahatan dari seorang penjahat?"

Cherry ternyata tidak tahan karena terus tidak diacuhkan oleh ketiga sahabatnya selama beberapa hari ini. Akhirnya ketika istirahat, dia memutuskan untuk mencari ketiganya ke seluruh tempat favorit mereka di sekolah, untuk membicarakan semuanya.

Shella menarik napas,

"Jujur iya. Kita malu. Asal-usul lo itu bikin kita kaget Cherr. Kalau lo cuman anak pungut kita ngerti. Tapi anak penjahat apalagi pembunuh? Itu bisa mencoreng reputasi kita."

Cherry tersenyum kecut mendengar pernyataan blak-blakan dari Shella.

"Jadi,- mulai dari sekarang kita gak sahabatan lagi?"

Cherry menatap ketiga temannya secara bergantian. Menatap getir ketiganya. Teman yang selama hampir dua tahun lebih selalu bersama-sama setiap harinya.

"Kita gak tau... Yang jelas lebih baik kita ngejauh dulu..." Jawab Sesil.

"Semoga lo ngertiin kita, Cher..." Tambah Icha.

Cherry mengembuskan napasnya secara perlahan untuk menghilangkan sesak di dadanya.

"Cherry ngerti, tapi Cherry juga bersyukur dengan terungkapnya identitas Cherry. Cherry bisa tau ketulusan kalian berteman sama Cherry sebatas apa?! Tapi Cherry tetap berterima kasih atas dua tahun terakhir pertemanan kita. Itu kenangan terbaik dalam hidup Cherry. Dan Cherry tetap sayang sama kalian. "

Tanpa menunggu respons ketiga sahabatnya, Cherry berbalik dan berlari meninggalkan Shella, Sesil dan Icha yang hanya mematung di tempat.

___________________________________________

Cherry masuk ke kelasnya, satu jam dia tidak mengikuti jam pelajaran, lebih memilih menatap langit langit di rooftop sekolah. Dan ketika masuk, Cherry berhenti sejenak di ambang pintu ketika mendapati Dhea ada di sana. Cewek itu tidak sendiri. Dhea bersama teman-temannya yang dulu meminta tandatangan untuk petisi pengeluaran Amanda. Cherry melirikan matanya pada proposal di tangan wakil ketua Osis itu. Kini tiba gilirannya. Cherry menelan salivanya berat.

"Ah... Cherry akhirnya lo muncul dari persembunyian." ucap Dhea dengan ceria.

Cherry menghampiri, "Ada apa, Dhe?"

"Gue habis minta tandatangan teman-teman lo, buat ngeluarin lo dari sekolah."

"Dhea dapet?" Tanya Cherry dengan setenang mungkin.

"Sayang sekali,-" Dhea menggantungkan ucapan dengan nada sedih yang dibuat-buat dan di dramatisir.

"Kita dapet. Traraaa...."

My Sweet Girl - Diamond Heart (sequel My Little Girl II) - REPOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang