Play list : Into You - Ariana Grande
*****
Nicholas meminum sampanye dengan sangat bosan. Dia sedang berada di pesta perayaan ulang tahun pernikahan orang tuanya, Abigail dan Aldrich yang ke 23. Andai saja dia bisa mengajak Cherry ke pesta ini, dia tidak akan sebosan ini. Bahkan dia akan sangat bahagia dan bangga pada orang tuanya, teman dan kerabatnya yang hadir, memperkenalkan gadis secantik Cherry sebagai pacarnya.
Nicholas menoleh saat merasakan seseorang bergelayut di lengannya. Shirin.
"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya wanita itu.
"Menikmati sampanye." sahut Nicholas sambil mengalihkan kembali pandangannya pada lampu kota dengan meminum sampanye di gelasnya.
Ya. Sedari tadi Nicholas hanya menikmati sampanye dan lampu kota di balkon hotel tempat acara di selenggarakan. Pikirannya terlalu fokus pada Cherry yang masih sakit. Sudah dua hari gadisnya tidak masuk sekolah. Nicholas sangat mengkhawatirkannya, takut kalau papanya kembali melakukan hal semena-mena lagi pada Cherry. Namun Nilam meyakinkan jika Cherry hanya demam biasa.
Nicholas menghela napas berat, saat dirinya tidak bisa berkomunikasi dengan Cherry karena gadis itu tidak memiliki ponsel. Cherry menolak ponsel pemberiannya dengan alasan takut papanya marah lagi karena Cherry memiliki ponsel tanpa seizinannya.
Benar-benar keterlaluan.
"Aku datang sama papa, kamu tidak ingin menyapanya? Kalian sudah lama tidak bertemu kan semenjak kamu lebih memilih mengurus sekolah ketimbang perusahaan?" Ucap Shirin kemudian, membuyarkan pikiran menerawang Nicholas pada pacarnya.
Nicholas hanya mengangguk sebagai respons. Kemudian dia meneguk sampanye di gelasnya sampai habis, sebelum berbalik untuk menemui papa dari Shirin yang merupakan rekan kerja Maxston Group, dua tahun terakhir. Dion Wiranata.
Shirin tersenyum. Dia berjalan dengan kedua tangan melingkar di lengan Nicholas.
"Om,-" Sapa Nicholas pada Dion setelah menghampiri Dion yang sedang berbincang bersama orang tuanya. Sepertinya dia dan Shirin baru tiba.
Nicholas mengulurkan tangannya yang disambut hangat oleh Dion.
"Bagaimana kabarmu, Nicholas?" kata Dion
"Saya baik. Om sendiri?"
"Semakin tua."
Semua tertawa dengan candaan Dion termasuk Nicholas.
"Anda tidak sendiri, Pak. Saya juga semakin tua, apalagi saat melihat putra saya sudah sebesar ini. Saya semakin insecure pada yang namanya usia." timpal Aldrich bercanda sambil merangkul Nicholas. Mereka kembali tertawa.
"Om tidak datang bersama tante?" tanya Nicholas kemudian, setelah tawa mereka semua mereda.
Bukan tanpa alasan Nicholas bertanya seperti itu, karena di setiap acara, Dion Wiranata tidak pernah datang bersama istrinya karena Shirin lah yang selalu menemani.
"Mamanya Shirin tidak menyukai acara seperti ini."
Shirin ikut mengamini apa yang di ucapkan Dion. Nicholas dan yang lain mengangguk mengerti.
"Kapan kamu akan kembali ke perusahaan?" tanya Dion pada Nicholas.
"Sekitar satu atau dua tahun lagi. Saya lebih suka berada di sekolah ketimbang perusahaan." kekeh Nicholas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Girl - Diamond Heart (sequel My Little Girl II) - REPOST
Romance[Warning] +21 tahun ke atas 🔞 Ini hanya kisah tentang gadis berusia 17 belas tahun yang bernama Cherry Alexandria. Dari mulai kisah percintaannya bersama Nicholas Lyonald Maxston, sang idola para wanita. Tentang kisah persahabatan, dan kisah keh...