[Warning] +21 tahun ke atas 🔞
Ini hanya kisah tentang gadis berusia 17 belas tahun yang bernama Cherry Alexandria.
Dari mulai kisah percintaannya bersama Nicholas Lyonald Maxston, sang idola para wanita.
Tentang kisah persahabatan, dan kisah keh...
Play List : Cinta Pertama dan Terakhirku - Sherina Munaf
*****
Nicholas memperhatikan dengan seksama orang suruhannya yang sedang berbincang dengan Liam di depan pintu kamar inap milik Cherry.
Tak lama kemudian Liam pergi bersama dokter gadungan suruhannya itu. Nicholas cukup bersyukur malam ini Cherry hanya di jaga oleh Liam. Liam cukup pengertian, meskipun Nicholas tau lelaki paruh baya itu sedang di kecoh oleh dirinya.
Nicholas keluar dari persembunyiannya setelah Liam sudah menghilang dari pandangannya. Dia pun berjalan dengan cukup tenang menuju kamar inap Cherry.
Nicholas membuka pintu secara perlahan. Menutupnya dan menguncinya dari dalam. Bahkan Nicholas mencuri kunci cadangan ruang inap Cherry tersebut. Jadi dia bisa aman berdua dengan Cherry tanpa ada pengganggu kecuali ada yang mendobrak pintu. Dan Liam tidak mungkin akan melakukan hal tersebut.
Nicholas berbalik. Dan dia mendapati tubuh Cherry yang terbaring dengan posisi membelakangi dirinya.
Nicholas pun berjalan perlahan menuju Cherry. Nicholas mengelilingi tempat tidur dan berdiri tepat berhadapan dengan gadis itu yang tengah terlelap.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cantik.
Nicholas tersenyum. Dia membuka sepatu miliknya lalu naik ke atas tempat tidur untuk membaringkan tubuhnya dengan mengambil posisi saling berhadapan dengan Cherry.
"Baru beberapa hari tidak bertemu, kamu semakin cantik." gumam Nicholas kemudian, setelah puas hanya memandangi wajah gadis itu tanpa bersuara.
Nicholas mengusap pipi Cherry dengan tatapan lekatnya pada wajah pulas Cherry,
"Pipi kamu semakin cabi. Menggemaskan. Dan bibir kamu semakin merah...,"
Nicholas menatap nanar bibir Cherry, bibir yang baru saja di sentuh oleh lelaki lain selain dirinya, untuk pertama kalinya.
Nicholas mengalihkan kembali tatapannya pada wajah bulat Cherry.
"Aku sangat menghawatirkanmu."
Nicholas mendekatkan wajahnya, mengikis jarak di antara keduanya sampai hidung miliknya dan hidung Cherry saling bersentuhan.
Nicholas memejamkan matanya dengan tangannya menyentuh pipi Cherry dan jemari yang mengusap lembut pipi cabi milik gadisnya.
"Ni-cho...."
Reflek, Nicholas membuka matanya dan dia langsung saja mendapati iris mata hijau cemerlang tengah menatap dirinya dengan teduh.
Nicholas tersenyum, "Hai..."
"Kenapa Nicho disini? Kemana Papa Liam?" tanya Cherry dengan pelan hampir berbisik.
