Chapter 14 - Pingsan

102K 7K 252
                                    

Play list : Mungkin Hari Ini, Esok atau Nanti - Annet

*****


Mang Asep membukakan pintu mobil untuk Cherry. Mulai sekarang ia diantar jemput oleh salah satu supir keluarganya itu.

"Makasih, Mang Asep..." gumam Cherry.

"Hati-hati ya, Non... Semangat belajarnya." Mang Asep menatap prihatin pada Cherry.

Cherry hanya tersenyum kecil. Dia pun berjalan gontai menuju kelasnya. Tubuhnya lemas dan masih gemetar akibat semalaman di kurung di gudang oleh Dion. Wajahnya sembab, mukanya pucat pasi dengan pipi lebam yang coba di tutupi oleh sebuah perban kecil, dan bibirnya terluka akibat gigitannya sendiri untuk meluapkan semua perasaannya.

Cherry berlari sekuat tenaga saat bel masuk berbunyi. Langkahnya berubah menjadi sangat berat, karena rasa lemas yang menderanya.

Cherry tidak makan atau minum semalaman, Dion tidak memberikan atau mengizinkannya untuk sarapan sebelum pergi ke sekolah. Sedangkan semalam, Cherry juga menolak ajakan Nicholas untuk makan malam bersama. Cherry menyesal tidak menerima ajakan Nicholas. Toh, pulang lebih malam pun hasilnya akan tetap sama. Di hukum papanya.

Cherry melempar tasnya ke atas meja saat semua murid sudah berkumpul di lapangan untuk upacara bendera.

Cherry berlari dengan tergopoh. Dia menghela napas karena harus berdiri paling depan. Dia datang paling terlambat dan tidak bisa memilih berdiri di mana. Biasanya Cherry berdiri paling belakang bersama teman-temannya.

Cherry berdiri di samping Amanda. Keduanya saling menyapa dengan melempar senyum kecil. Upacara dimulai dengan sinar matahari yang cukup terik di pagi ini.

Cherry mulai merasa sangat pusing.

"Cher, kamu gak apa-apa? Kamu pucet banget." ucap Amanda di sampingnya dengan khawatir.

"Gak apa-apa."

Cherry menyeka keringat di dahinya. Matanya lurus ke depan, menatap pacarnya dengan sendu.

Nicholas berdiri di deretan para guru. Lelaki itu tengah memerhatikannya. Cherry ingin sekali memeluk pacarnya itu, mencari perlindungan. Di pelukan Nicholas, Cherry selalu merasa aman.

Cherry menengadahkan wajahnya ke langit saat merasakan matanya mulai panas ingin mengeluarkan air mata. Setelah merasa lebih baik, Cherry menurunkan tatapannya untuk menatap kembali pada Nicholas. Namun penglihatannya kabur, penglihatannya menjadi kuning, kemudian menjadi coklat, sebelum berubah mejadi gelap.

Cherry pingsan.

*****

Tiba-tiba Cherry pingsan, untung saja Amanda dan temannya yang berada dibarisan belakang bisa menahan bobot tubuhnya. Suasana upacara yang hening menjadi ricuh.

Nicholas yang melihat pacarnya pingsan, langsung berlari menghampiri dengan kecemasan yang luar biasa.

"Minggir!"

Perintahnya pada murid yang tengah mengerubuni Cherry.

Mereka pun menyingkir memberikan ruang pada Nicholas.

Nicholas membeku. Dia tertegun melihat kondisi wajah Cherry yang menyedihkan.

Kemudian tanpa kata, Nicholas menggendong Cherry ala bridal dan membawa tubuh lemah pacarnya menuju mobilnya.

My Sweet Girl - Diamond Heart (sequel My Little Girl II) - REPOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang