Chapter 36 - Minta Izin

96.3K 6K 413
                                    

Play List : One Call Away - Charlie Putt

*****

Berikan cinta dan perhatian kalian, semangati dia, dampingi dia dalam keadaan apapun. Dan sebisa mungkin kalian bisa menjaga perasaannya, tidak membuatnya tertekan lebih jauh. Kurasa itu sedikit membantu bagi seseorang yang mengalami self injury atau depresi. Karena tidak ada obat pasti untuk penderita itu kecuali menguatkan mental si penderita. Itu lebih berarti daripada obat-obatan sekali pun."

"Itu akan sulit jika Cherry masih tinggal di rumahnya."

"Apa maksudmu?" Axel mengerutkan keningnya tidak mengerti.

Nicholas menoleh pada Nilam dengan wajah serius.

"Aku akan membawa Cherry pergi dari rumah kalian."

_________________________________________

__________________________________________

"Apa yang kamu katakan, kamu tidak punya hak untuk membawa putriku!!" Sergah Nilam hampir membentak.

Kedua mata Nicholas dan Nilam saling beradu tajam.

"Sudah jelas dengan apa yang saya katakan. Saya akan membawa Cherry dari rumah kalian." Tegas Nicholas sekali lagi.

"Tidak,-"

Ucapan Nilam terpotong oleh deheman dari Axel.

"Maaf, saya harus permisi untuk melihat pasien yang lain. Dan sepertinya kalian
memang memerlukan waktu untuk berbicara empat mata."

Nicholas tidak merespons, tatapannya tidak beralih dari Nilam.

"Terima kasih." Gumam Nilam pada Axel.

Axel mengangguk, beranjak dari kursi, berjalan keluar dari ruangannya.

"Jangan mencari masalah dengan membawa Cherry dari rumah." Ucap Nilam kemudian, dengan suara lemah.

"Sumber masalah yang terjadi pada Cherry dari rumah kalian! Ketika saya mengantarnya pulang ia baik-baik saja, tapi apa yang terjadi di pagi harinya? CHERRY HAMPIR MATI OLEH GUYURAN AIR!!"

Nicholas menggebrak meja. Nilam terlonjak kaget, matanya kembali berair. Wanita itu menangis dengan terisak pilu.

"Katakan pada saya, apa sebenarnya Yang terjadi?"

Nicholas kembali menatap pada Nilam dengan penuh tuntutan.

"Wajah tante dan Shirin sembab, Dion melarikan diri ke luar kota, dan Cherry melakukan hal bodoh yang hampir merenggut nyawanya. Kalian menekannya kan? Apa sebenarnya yang ada di benak kalian? Dia hanya gadis berusia 17 tahun!"

Nicholas menepis dokumen milik Axel di atas meja kerjanya sampai berserakan di lantai. Emosi sudah menyelimuti Nicholas saat melihat kondisi Cherry yang memprihatinkan.

Nicholas mengusap wajahnya dengan frustasi. Suasana di ruangan Axel pun terasa sangat hening dengan disuguhi suara isakan dari Nilam.

Nicholas mendengar Nilam menghela napas dengan berat, mungkin wanita itu sedang menetralisir isak tangisnya.

"Kamu terus saja menyalahkan kami. Padahal sumber yang terjadi pada putriku adalah ulah kamu. Andai saja kamu tidak hadir diantara kedua putriku, mungkin Cherry tidak semakin terluka oleh kenyataan."

Nicholas menoleh cepat pada Nilam,

"Apa maksud, Tante?"

Tapi Nilam malah menangis sejadinya dengan menutupi wajah menggunakan kedua tangannya. Wanita itu terlihat sangat terguncang.

My Sweet Girl - Diamond Heart (sequel My Little Girl II) - REPOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang