Chapter 7 - Papa Dion

110K 6.9K 555
                                    

Nilam memerhatikan kedua putrinya dengan kening mengernyit. Putri sulungnya, Shirin terlihat bersemangat dan berseri-seri. Anak itu pun menyantap makanannya dengan lahap, biasanya Shirin selalu makan sesuai takaran yang di anjurkan oleh agensi model tempatnya bernaung.

"Shirin, kamu sudah tidak diet lagi?" tanya Nilam dengan semringah, akhirnya anak sulungnya bisa terlepas dari bahaya anoreksia.

"Sekali-kali, Ma. Shirin lagi happy."

Senyum Nilam sedikit memudar, tapi hatinya senang melihat putri sulungnya lahap dengan makanannya pagi ini.

Nilam mengalihkan tatapannya ke samping Shirin, dia hanya bisa menghela napasnya saat melihat Cherry hanya mensuir-suir rotinya tanpa dimakan.

"Kamu kenapa, Cherry?"

Cherry menggeleng pelan.

"Kamu mau nasi goreng? Biar Mama nyuruh bi Asih yang bikin."

Cherry melirikan matanya dengan segan pada Dion, Sang Papa yang sedang fokus dengan makanannya.

"Gak Ma, makasih."

"Kalau begitu makan. Banyak orang miskin di luar sana yang tidak bisa makan. Jangan menyia-nyiakan makanan kalau kamu belum bisa mencari uang sendiri." tukas Dion dengan suara tanpa ekspresif namun aura intimidasi sangat kental.

"Pa," peringat Nilam.

"Iya Pa, Cherry makan..."

Cherry pun memasukan rotinya ke dalam mulut. Tapi entahlah, tenggorokannya seperti serat tidak bisa menelan makanannya.

Akhirnya Cherry menelan makanannya dengan bantuan susu.

Setelah sarapan usai, Cherry dan Shirin beranjak tapi di cegah oleh Dion.

"Papa ingin bicara dengan kalian berdua."

Dengan kompak, Cherry dan Shirin kembali duduk.

Dion menatap tajam pada Shirin. Tiba-tiba pria paruh baya itu melempar sebuah koran di depan Shirin.

Shirin terkejut, begitu pun dengan Cherry dan Nilam.

"Pa...."

"Kamu tau skandal kamu dengan putra dari Maxston group kembali mencuat?" cecar Dion.

Cherry mengepalkan kedua tangannya di bawah meja.

"Benarkah?" Dengan senyum merekah Shirin membuka koran tersebut.

"Bagus dong, Pa, semakin sering gosip aku sama Nicholas keluar. Akan membuat Nicholas semakin cepat ngakuin Shirin sebagai pacarnya." ucap Shirin dengan ringan.

"Kalian sudah jadian?" timbrung Nilam penasaran.

"Belum, tapi Shirin yakin kami akan segera jadian."

"Tapi kamu terlihat seperti perempuan tidak baik. Kamu sering tertangkap kamera bermesraan bersama pemuda itu dengan hubungan tidak jelas. Papa malu Shirin. Apalagi Aldrich Maxston adalah rekan bisnis Papa."

"Papa ingin Shirin bahagia kan? Jadi papa tutup telinga saja demi Shirin. Okay Pa?! Shirin telat. Ada kelas pagi."

Shirin beranjak mengabaikan tatapan tajam Dion. Perempuan itu mencium pipi Dion, Nilam dan Cherry sebelum pergi.

Dion menghela napasnya.

"Sabar, Pa..., Papa tau kan sifat keras Shirin bagaimana? Kalau sudah menginginkan sesuatu tidak bisa dibantah."

Dion tidak menghiraukan seruan Nilam, pria itu lebih memilih memusatkan perhatiannya pada Cherry. Cherry menunduk segan. Ia tau, sasaran berikut Dion adalah dirinya.

My Sweet Girl - Diamond Heart (sequel My Little Girl II) - REPOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang