Chapter 13 - Kemarahan Dion

106K 7K 391
                                    

Play list : Perfect - Simple Plan (cover)

Berapa lama cerita ini hiatus? 😂😂
Semoga feel nya masih dapet ya....

Happy reading....

*****

Nicholas menghentikan mobilnya beberapa block dari rumah Cherry.

"Sayang, kamu yakin tidak mau aku antar sampai rumah?"

Cherry menggeleng. "Kan Nicho tau, kita masih backstreet."

Cherry mengusap pipi Nicholas dengan lembut. Nicholas menarik napas. Dia meraih tangan Cherry di pipinya, lalu menciumnya.

"Hati-hati."

Cherry mengangguk. "Nicho juga ya?!"

Nicholas mengangguk, lalu dia mencondongkan tubuhnya, meraih wajah Cherry untuk mendaratkan sebuah ciuman hangat di kening, hidung, dan bibirnya. Untuk beberapa saat keduanya saling memangut dengan hangat.

"Terima kasih untuk hari ini. Aku senang, meskipun harus penuh drama dengan para hantu sialan itu!" ucap Nicholas setelah ciuman keduanya usai. Cherry terkekeh geli,

"Nicho jangan mengumpat..."

"Maaf, aku masih kesal dengan mereka!"

Cherry semakin terkikik geli, "hari ini Cherry juga senang bisa menghabiskan waktu seharian sama Nicho."

Nicholas dan Cherry sama-sama saling melempar senyum. Nicholas menggesekkan hidungnya pada hidung imut Cherry-nya.

"I love you, Cherry Alexandria..."

"Love you too, Nicholas Maxston."

Nicholas mengecup bibir Cherry,

"Aku bukain pintunya."

Cherry mengangguk. Nicholas keluar dari dalam mobil, dia berjalan mengelilingi mobil untuk membukakan pintu untuk Cherry.

Nicholas mengulurkan tangannya, membantu Cherry turun dari mobil.

"Terima kasih. Cherry pulang ya?!" Cherry pamit.

Nicholas mengangguk. "Sampai bertemu besok di sekolah."

Nicholas mencium kening Cherry cukup lama.

"Iya Nicho..."

Nicholas melepaskan ciumannya di kening Cherry.

"D-dah...."

Cherry melambaikan tangannya pada Nicholas sembari berjalan menuju rumahnya.

Nicholas membalas lambaian tangan Cherry, memerhatikan pacarnya itu sampai menghilang dari pandangannya, sampai gadis itu masuk ke dalam gerbang rumahnya.

*****

Dengan wajah semringah Cherry menekan bel rumahnya. Tak lama pintu dibuka oleh bi Asih.

"Malam bibi... Cherry pulang..."

"I-iya non...."

Cherry melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah, tidak menyadari ekspresi gugup dari asisten rumah tangganya itu.

Cherry yang berjalan dengan berjingkrak-jingkrak langsung berhenti, saat mendapati seseorang berwajah keras sedang berdiri tidak jauh darinya. Dion, papanya.

My Sweet Girl - Diamond Heart (sequel My Little Girl II) - REPOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang