Chapter 5 - Skandal Amanda

136K 8.2K 270
                                    

Cherry baru memasuki sekolah. Ia mengernyit ketika mendapati mading sekolah dipenuhi oleh siswa.

"Pantes aja ya si Amanda bisa sekolah di sini. Ternyata anak rampok!"

"Najis banget gak sih, kita satu sekolah sama anak penjahat?"

"Bukannya si Amanda dapet beasiswa ya di sini?"

"Bodolah masalah itu. Yang penting gue kagak ridho sekolah kita di sekolahin sama anak rampok."

Itulah sayup-sayup yang Cherry dengar dari siswa-siswa yang ia lewati.

Cherry mengernyit. Ia penasaran. Cherry pun berjalan cepat menuju mading.

Ia menjijitkan kakinya untuk memastikan kasak-kusuk yang Cherry dengar. Dia bisa saja bertanya sama yang lain. Tapi, takut ghibah. Jadi lebih baik pastikan sendiri.

Dan di mading terdapat artikel tentang penangkapan perampok yang terdiri dari 5 orang. Fokus Cherry pada seorang pria setengah baya yang dilingkari oleh spidol merah. Cherry melirikan matanya pada foto di sebelah artikel tersebut.

Cherry menarik napas berat. Foto itu adalah foto perampok yang ditandai bersama Amanda.

"Kasian pasti dibully." gumam Cherry.

Cherry keluar dari kerumunan.

"Permisi."

Cherry tersenyum pada teman-temannya yang mengajaknya tersenyum. Cherry tidak mengenal mereka tapi mereka mengenalnya. Bergabung dengan genk Princess menjadikannya terkenal di sekolah.

"Cher, Amanda itu satu kelas sama lo ya?" tanya seorang cewek ketika Cherry berjalan melewatinya.

"Iya." jawab Cherry singkat.

"Dih gak nyangka ya di kelas lo ada anak penjahat. Malu-maluin aja!"

"Gak apa-apa. Yang penting Cherry masih sekelas sama anak manusia. Cherry pergi dulu ya."

Cherry pamit dengan ramah, berjalan menuju kelas.

"Cherry!"

Cherry menoleh. Eza.

Cherry tersenyum. Cowok itu berlari menghampirinya.

"Sendirian? Ke mana yang lain?"

"Cherry baru dateng. Telat. Eza mau ke Shella ya?"

"Oh.. Maunya ke elo." kekeh Eza.

Cherry hanya tersenyum kecil. Kalau cewek lain digituin mungkin sudah deg-degan. Apalagi Eza termasuk cowok terganteng dan terkenal di sekolahnya.

Tapi Cherry merasa biasa saja mau di gituin sama cowok mana pun. Tenang saja Cherry masih sangat normal. Cherry hanya terlalu sayang sama pacarnya, Nicholas.

"Gosip Amanda rame. Gak nyangka cewek introvert itu ternyata anak rampok." Kata Eza mengalihkan pembicaraan ketika menyadari Cherry tidak tertarik dengan gombalannya.

"Jangan ngomongin Amanda, Za. Kasian. Udah banyak yang ngomongin dia. Kita gak usah ikut-ikutan ngomongin." timpal Cherry prihatin.

"Tau gak kenapa gue suka sama lo?"

Cherry menoleh pada Eza,

"Lo baik banget. Sesuai dengan nama genk lo. Princess. Lo selalu berpikiran positif dengan orang-orang di sekitar lo, padahal belum tentu mereka berpikiran positif juga sama lo."

"Berpikiran positif bisa membuat hidup lebih ringan." jawab Cherry singkat. Eza tersenyum.

"Kamu ada apa nyamperin Cherry?" tanya Cherry kemudian.

My Sweet Girl - Diamond Heart (sequel My Little Girl II) - REPOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang