Chapter 75 - Sampai Akhir

192K 9.4K 4K
                                    

Play List : Dalam Kenangan - Krisdayanti

*****

Ceriko datang lagi...

Selamat malam dan selamat membaca ❤️

🍒🍒🍒

"Kondisi Cherry semakin memburuk. Kita bisa kehilangan dia kapan saja. Aku benar-benar turut menyesal, Nicho."

"Apa yang harus kulakukan untuknya?! Aku tidak ingin kehilangan dia, Kak."

"Bahagiakan Cherry di sisa waktunya. Hanya itu yang bisa kita lakukan sekarang."

Nicholas menaikan dasinya sampai terpasang rapi di leher kemejanya. Mengambil sebotol minyak wangi favoritnya, lalu menyemprotkan ke sekitar jasnya barunya. Tidak hanya jas, semua pakaian dan sepatu yang dikenakannya hari ini semua baru. Setelah dirasa penampilannya sudah sangat rapi, Nicholas memutar tubuh, berjalan keluar dari kamarnya.

Membuka pintu kamarnya, menarik napas berat, mengembuskannya setenang mungkin sebelum menyunggingkan senyum semangatnya hari ini mengunjungi gadisnya di rumah sakit.

Nicholas berjalan, dengan vibe sangat positif yang coba dia tampilkan, menuruni anak tangga rumah, berjalan menuju orang tua dan adiknya yang sudah menunggu di meja makan.

"Morning." sapanya cerah.

Abigail, Aldrich, dan Nicholla saling beradu pandang begitu melihat 'keceriaan' Nicholas yang tidak biasanya. Ya, biasanya pria muda itu selalu terlihat murung, acak-acakan, dan sangat sensitif semenjak Cherry dinyatakan kritis. Namun sekarang, tidak hanya ceria, lelaki itu terlihat sangat rapi dengan setelan jasnya dan lebih wangi dari biasanya.

"Hallo, Uncle Felix. Senang melihat uncle sarapan bersama kami." sapa Nicholas sembari mengambil segelas air putih untuk diminumnya.

Ya, pacar adiknya itu juga turut hadir di meja makan.

"Kak, jangan panggil uncle sama Felix, dia pacarku!" gerutu Nicholla memprotes.

"Itu artinya kakak kamu memiliki tatakrama yang bagus. Felix sudah tua, umurnya dua kali lipat dari Nicholas, jelas saja kata Paman memang lebih cocok. Berpikirlah yang jernih, putriku sayang."

"Daddy,-"

"Al, Nicholla, cukup!" Abigail menengahi sebelum Nicholla yang rautnya sudah merah, terpancing emosi meladeni Aldrich yang selalu bersikap kekanak-kanakkan jika berhubungan dengan Felix.

Abigail melototi suami dan putri bungsunya itu. Aldrich mendengkus, melahap rotinya dalam gigitan besar sampai mulutnya penuh, menatap kesal pada Nicholla. Nicholla menusuk rotinya dengan garpu, matanya menajam membalas tatapan Aldrich. Felix menggeleng geli melihat tingkah ayah dan anak itu. Ia memotong kecil rotinya menggunakan pisau dan garpu, lalu menyuapinya pada Nicholla. Nicholla yang mendapatkan suapan mesra Felix, menerima dengan sumringah, Aldrich melotot horor.

"Nicho, Mommy senang sekali akhirnya kamu bisa sarapan di rumah lagi." ujar Abigail cepat mengalihkan pertiakain antara Aldrich, Felix, dan Nicholla yang mungkin akan kembali terjadi lagi setelah adu sindir yang cukup panjang sebelum kedatangan Nicholas.

"Aku kangen sarapan di rumah." jawab Nicholas sembari menaruh gelasnya yang sudah kosong di atas meja.

Abigail tersenyum lembut, sepertinya putranya sudah mulai belajar menerima keadaan Cherry. Bersedih hati bukan berarti mengabaikan diri sendiri dan sekitarnya.

My Sweet Girl - Diamond Heart (sequel My Little Girl II) - REPOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang