Chapter 4

1.8K 238 30
                                    

"Jonatan"

Pria tinggi itu menoleh dan tersenyum kecil menatap ibunya yang berjalan pincang kearahnya.

Ia tengah duduk sendirian di teras belakang rumah bibi Debby sembari ditemani secangkir kopi hitam dan sebatang rokok yang terselip di jari tangannya.

Liliyana duduk tepat di samping putra satu-satunya itu.

"Sudah merasa lebih baik?"

"Masih sedikit sakit, tapi jauh lebih baik setelah di pijat"

Jonatan mengangguk mengerti.

"Kau masih suka merokok?"

Jonatan tersenyum "Hanya sesekali"

"Kau tau merokok itu tidak baik Jo"

"Aku tau"

Ia memadamkan api rokok terakhirnya dan membuangnya ke tempat sampah.

Liliyana menggelengkan kepalanya pelan, mayoritas laki-laki di kampung ini memang suka sekali merokok tidak terkecuali Jonatan. Sudah berulang kali Liliyana meminta Jonatan untuk berhenti merokok tapi anaknya itu selalu mengulang kebiasaan buruknya itu. Laki-laki memang sangat sulit di jauhkan dari rokok.

"Kau memarahi Anthony lagi?"

"Aku menegurnya karena memakai pemutih baju untuk mencuci pakaian"

"Kau tau kan Anthony itu tidak terbiasa dengan pekerjaan rumah? Ibu harap kau tidak terlalu keras padanya"

"Aku memarahinya bukan berarti aku benar-benar marah, aku melakukan itu untuk memperbaiki mental anak itu"

"Apa?"

"Anthony harus jadi pribadi yang lebih kuat, dia terlalu manja untuk ukuran anak laki-laki"

"Tapi kau tetap saja salah Jonatan, harusnya kau mengajari Anthony terlebih dahulu bagaimana cara mengurus rumah yang baik. Dia pasti kebingungan"

Jonatan mengangguk "Maafkan aku bu"

Liliyana tersenyum kecil "Apa kau merasa terbebani dengan permintaan Tuan Tontowi?"

Jonatan menggeleng "Sejak awal aku sudah menyanggupi permintaannya, aku yakin bisa merubah sifat manja Anthony"

"Apa ini artinya kau memiliki perasaan lebih pada Anthony?"

Kali ini Jonatan langsung terdiam.

Liliyana menghela nafas.

"Kau masih mengharapkan wanita itu?"

Jonatan tidak menjawab.

"Ibu sangat menyukai Anthony Jo, dia manis dan sangat lugu. Ibu yakin dia adalah pasangan terbaik untukmu"

"Aku tidak memiliki perasaan apapun untuknya"

"Kau hanya belum menyadarinya saja Jonatan, ini cuma soal waktu"

Liliyana tersenyum hangat ketika mengucapkan itu. Ia sangat yakin Anthony adalah jodoh terbaik yang sudah di takdirkan Tuhan untuk putranya.

[√] The Poor Man Who Made Me Fall in Love (Remake) • JOTING Ver. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang