Chapter 5

1.9K 228 52
                                    

Anthony kesulitan mengambil nafasnya. Ia membungkuk sambil menyentuh lututnya yang sudah gemetar. Tubuhnya sudah banjir oleh keringat.

Ia sudah berlari sebanyak 5 kali putaran dan masih ada 4 kali putaran lagi, ia benar-benar sudah tidak kuat.

"J-Jonatan a-aku mohon b-berhenti, a-akuhh s-sudahh t-tidak kuattthh hah.. hah.. hah"

Anthony bahkan tidak mampu bicara dengan benar. Ia benar-benar sudah kelelahan.

"Jangan manja, 3 putaran lagi jika kau memang tidak sanggup untuk melakukan 4 kali putaran"

Jonatan sedikit berteriak karena memang posisinya sudah agak jauh dengan posisi Anthony sekarang.

Anthony berdecak kesal.

"Hihihi"

Ia sontak menolehkan kepalanya kesamping dan sedikit terkejut melihat sekumpulan perempuan yang terdiri dari gadis remaja sampai ibu-ibu berkumpul semua di pinggir lapangan.

Darimana mereka datang? Apa yang mereka lakukan?

Jonatan yang berlari di depannya nampak acuh dan terus berlari santai.

Sekumpulan perempuan itu nampak menjerit histeris ketika Jonatan mengusap keringat yang mengalir ditubuhnya.

Anthony sekarang mengerti kenapa perempuan-perempuan itu berkumpul di pinggir lapangan.

Entah kenapa ia mendadak kesal melihat tubuh telanjang suaminya menjadi tontonan gratis bagi sekumpulan wanita haus belaian itu.

BRUKK

"Ahhhhh Jonatan"

Jonatan sontak berbalik dan melihat Anthony tergeletak di atas tanah. Ia buru-buru berlari dan berjongkok melihat istrinya.

"Kau baik-baik saja?"

Anthony menangis "Kaki ku sakit sekali Jonatan, aku tidak bisa berlari lagi hiks"

Jonatan terlihat menghela nafasnya kemudian.

"Yasudah kita pulang kalau begitu, kau bisa berjalan?"

Anthony menggeleng imut.

"Naiklah ke punggungku kalau begitu"

Jonatan mempersilahkan Anthony untuk naik ke punggungnya.

Anthony cukup terkejut dibuatnya.

"A-apa?"

"Ayo naik ke punggungku"

Anthony menelan ludahnya gugup.

HUP

Jonatan kemudian berdiri setelah Anthony naik keatas punggungnya.

Helaan nafas kecewa terdengar dari sekumpulan wanita itu ketika Jonatan beranjak pergi meninggalkan lapangan.

Diam-diam Anthony menyeringai tipis.

'Rasakan, siapa suruh menatap suami Ony seperti itu'

Ucapnya dalam hati sambil terkikik geli.

❤❤❤

Anthony benar-benar tidak bisa mengontrol rasa gugupnya. Detak jantungnya bahkan berdetak 10 kali lipat dari biasanya.

Anthony merasa ia seperti sedang menjadi pemeran utama dalam sebuah drama. Di suasana pagi yang cukup cerah ini Jonatan terus menggendongnya dalam perjalanan menuju kerumah.

Tubuh Jonatan sangat basah oleh keringatnya sendiri. Tapi bukannya merasa jijik Anthony justru sangat menikmati sensasi ketika keringat ditubuh sang suami tak sengaja menempel ditubuhnya juga.

[√] The Poor Man Who Made Me Fall in Love (Remake) • JOTING Ver. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang