Chapter 53

1.2K 121 27
                                    

Pukul 3 pagi Jonatan terbangun dari tidurnya, ia baru saja pergi ke supermarket 24 jam untuk membeli beberapa bungkus cokelat. Sekarang ia tengah duduk sendirian di meja makan sambil memakan cokelat yang baru saja ia beli dengan lahap.

Semenjak Anthony hamil anak kedua mereka, Jonatan sering sekali menginginkan sesuatu yang tak terduga sebelumnya. Seperti saat ini contohnya, tiba-tiba saja ia sangat ingin makan cokelat. Jika tidak dipenuhi, Jonatan biasanya tidak akan bisa tidur lagi. Ini benar-benar aneh, Anthony yang hamil tapi malah ia yang merasakan ngidam. Anthony sendiri justru lebih kalem dan tidak rewel seperti saat kehamilan pertama.
Ia tidak banyak mengidam dan tidak mengalami morning sick.

"Jo.."

Jonatan menoleh ketika Anthony juga ikut terbangun dan berjalan pelan kearahnya.

"Kau belum tidur?"

Anthony menggeleng, ia kemudian duduk dihadapan Jonatan. "Aku terbangun karena tidak mendapatimu tidur disampingku, aku memutuskan untuk keluar dan mencarimu keruang makan. Dan ternyata benar kau ada disini. Kau mengidam lagi?"

Jonatan mengangguk. "Tiba-tiba saja aku ingin makan cokelat."

Anthony terdiam untuk beberapa saat. "Jo aku ingin bicara sesuatu, aku ingin minta maaf soal kejadian tadi. Aku sama sekali tidak bermaksud untuk merendahkanmu. Aku janji tidak akan membahas soal itu lagi, aku hanya akan fokus mengurus Johnny dan menjadi ibu rumah tangga yang baik seperti apa yang kau harapkan."

Jonatan tersenyum. "Tidak apa-apa, aku juga minta maaf karena tadi sempat terbawa emosi. Aku memang tidak suka jika kau bekerja juga Anthony, aku tidak mau Johnny jadi terabaikan setelah kau bekerja."

Anthony mengangguk. "Iya, aku mengerti Jo."

"Kau mau?" Jonatan menyodorkan sebungkus cokelat ditangannya pada Anthony.

Seketika senyuman Anthony langsung menghilang detik itu juga, ia memandang suaminya itu dengan ekspresi yang sulit di artikan. "Kau ingin menghinaku?"

"Apa?"

"Aku tau tubuhku gemuk tapi bukan berarti kau bisa mengejekku."

Jonatan mengernyitkan alisnya bingung, apa yang Anthony bicarakan?

"Apa maksudmu Anthony, aku-"

"Cokelat bisa membuat tubuh seseorang menjadi gemuk, kau sengaja memberikanku cokelat agar tubuhku semakin gemuk kan?"

"Apa? Tidak begitu Anthony, aku hanya ingin menawarkan saja."

"Bohong, kau pasti ingin tubuhku semakin gemuk."

"Tidak, aku tidak bermaksud seperti itu."

"Bohong."

"Tidak."

"Bohong."

"Tidak."

"Bohong hiks.. Kau bohong Jo, kau ingin tubuhku semakin gemuk. Kau ingin aku terlihat semakin jelek agar kau bisa menikah lagi, kau jahat Jo hiks kau jahat."

Jonatan menghela nafas kemudian, Anthony memang jarang mengidam dan mengalami morning sick lagi. Tapi istrinya itu sekarang jadi ratusan kali lebih sensitif dari sebelumnya.

Jonatan salah bicara sedikit saja, Anthony bisa langsung menangis sampai seharian. Terkadang Anthony juga salah mengartikan apa maksud dari ucapannya, jika sudah seperti itu Anthony pasti akan langsung mendiamkannya dan tidak mau berbicara dengannya lagi.

"Kau jangan bicara sembarangan Anthony. Yasudah kalau kau tidak mau, biar aku habiskan saja sendiri.." ucapnya yang terdengar sangat acuh.

Namun rupanya ucapan Jonatan itu disalah artikan oleh Anthony. Ia malah mengira Jonatan sudah tidak peduli lagi padanya.

[√] The Poor Man Who Made Me Fall in Love (Remake) • JOTING Ver. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang