Liliyana duduk menghampiri Anthony yang tengah melipat pakaian Jonatan diruang tengah, ia terdiam sambil memperhatikan menantu manisnya itu. Sudah 2 minggu berlalu semenjak Anthony dan Jonatan bertengkar hebat waktu itu dan sudah selama itu pula mereka berdua terus berperang dingin. Jonatan seolah enggan untuk berbicara dengan Anthony, ia selalu berangkat subuh dan pulang sangat larut. Ia juga sudah tidak pernah tidur dikamar lagi dan lebih memilih untuk tidur di sofa ruang tamu. Begitu juga dengan Anthony, ia seolah tidak peduli sekalipun Jonatan mendiamkannya.
Menantu manisnya itu justru lebih memilih untuk menyibukan diri dengan fokus mengurus sang buah hati Johnny. Hal ini tentu saja membuat Liliyana kesal, bagaimana bisa sepasang suami-istri yang tinggal satu rumah tidak saling bertegur sapa sama sekali? Ini jelas sangat menjengkelkan untuknya.
"Ony."
"Iya bu.."
"Kau tidak berniat untuk memperbaiki hubungan dengan suamimu?"
"Aku sama sekali tidak merasa punya masalah apapun dengan Jonatan."
"Lantas kenapa kalian terus-terusan perang dingin seperti ini Ony?"
"Aku tidak tau, Jonatan yang terus mendiamkanku. Sepertinya ia masih kesal dengan kejadian waktu itu."
Liliyana menghela nafas. "Jonatan marah itu wajar Ony, apa yang kau lakukan kemarin memang sangat keterlaluan."
"Aku tau bu, Ony tau Ony salah. Tapi Ony kan sudah minta maaf, lalu Ony harus bagaimana lagi? Setiap kali Ony mencoba untuk memulai pembicaraan dengan Jonatan, dia pasti akan langsung menghindar. Ony bisa saja bekerja untuk mengganti semua uang Jonatan tapi Jonatan pasti tidak akan mengijinkan Ony untuk bekerja. Ia juga sudah tidak mau tidur dikamar lagi, jadi sekarang terserah Jonatan saja, Ony tidak mau ambil pusing."
"Iya tapi sampai kapan kalian akan terus seperti ini? Tidak baik jika pasangan suami istri terus berperang seperti ini."
"Ony tidak tau, tanyakan saja pada Jonatan."
Liliyana terdiam untuk beberapa saat. "Apa kau merasa kesal pada suamimu?"
Anthony menghela nafasnya pelan. "Ony memang merasa kesal pada Jonatan, ucapan kasarnya kemarin membuatku tersinggung."
"Ucapan apa memangnya?"
"Jonatan menyuruhku pergi dan mencari laki-laki lain jika Ony merasa keberatan jika harus hidup susah bersamanya, dia bilang dia bisa mencari wanita atau pria lain yang mau diajak berjuang bersama. Tidak seperti Ony yang tidak mau hidup susah. Dia juga bilang jika Ony tidak punya otak."
"Jadi kau tersinggung dengan itu?"
"Tentu saja Ony tersinggung. Bisa-bisanya Jonatan berkata seperti itu padahal Ony sudah berusaha menjadi istri yang baik untuknya. Apa pengorbananku selama ini tidak ada artinya dimata Jonatan sampai dia dengan begitu mudahnya bicara seperti itu pada Ony? Jonatan benar-benar tidak punya perasaan." ucap Anthony sambil melipat kemeja milik suaminya dengan kesal.
Liliyana menggelengkan kepalanya pelan. "Kalian yang menikah tapi ibu yang merasa pusing. Sekarang dengarkan ibu Ony. Permasalahan di dalam rumah tangga adalah hal yang lumrah. Bukan sesuatu yang aneh jika sepasang suami istri bertengkar, tapi akan menjadi aneh jika kalian membiarkan masalah itu sampai berlarut-larut. Kalian sudah sama-sama dewasa dan kalian harus bisa menyelesaikan setiap masalah yang menerpa rumah tangga kalian dengan kepala dingin, bukannya malah terus membiarkannya seperti ini. Jika kalian masih merasa sulit untuk saling memaafkan setidaknya coba pikirkan anak-anak kalian, pikirkan Johnny dan juga calon anak kalian yang masih berada di dalam perutmu. Mereka butuh kasih sayang penuh dari kedua orangtuanya, sekarang bagaimana bisa mereka mendapatkan kasih sayang jika kedua orangtuanya saja tidak saling bertegur sapa? cobalah untuk meruntuhkan ego kalian masing-masing demi anak-anak kalian. Jika salah satu diantara kalian tidak ada yang mau mengalah, sampai kapanpun masalah kalian tidak akan pernah selesai. Memangnya kau mau terus-terusan perang dingin seperti ini dengan suamimu sendiri?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] The Poor Man Who Made Me Fall in Love (Remake) • JOTING Ver.
RomanceSifat Anthony yang manja dan sering bertingkah seenaknya membuat sang ayah berpikir untuk menjodohkan sang putra pada pria yang dianggap mampu merubah sifat Anthony..