"Pukul dengan keras, kerahkan seluruh kekuatanmu!"
BUGH
"Kurang keras!"
BUGH
"Lebih keras!"
BUGH
"LEBIH KERAS LAGI!"
"ARRRRRGGHHH."
BUGH.. BUGH.. BUGH
Johnny berteriak sambil memukul samsak tinju yang di pegang oleh ayahnya dengan sangat keras. Peluh dan keringat terus mengucur dari tubuhnya dan nafasnya pun sangat memburu.
"Bagus, pertahankan. Sekarang giliranmu Arkana."
Arkana mengangguk, dengan segera ia langsung meninju samsak itu dengan sepenuh tenaga.
BUGH
BUGH
BUGH
Anthony, Ayudia dan Kenzo duduk di teras belakang rumah sambil melihat ketiga lelaki itu berlatih bela diri. Jonatan memang mewajibkan anak-anak lelakinya untuk bisa bela diri.
Setiap hari libur seperti ini Jonatan selalu turun tangan langsung untuk melatih Johnny dan Arkana ilmu bela diri, pengecualian untuk Kenzo. Jonatan baru akan mengajari anak itu bela diri jika Kenzo sudah duduk di bangku sekolah menengah pertama.
"Pasti berat sekali jika harus berlatih seperti itu setiap minggunya, tapi seorang laki-laki tidak akan terlihat keren jika tidak bisa berkelahi."
"Lalu bagaimana denganmu? Sudah berapa banyak menu makanan yang bisa kau buat sekarang Ayudia?"
Ayudia langsung tersenyum canggung mendengar pertanyaan sang ibu. "Aku baru bisa membuat mi instan dan telur mata sapi saja bu hehehe."
Anthony terkekeh geli mendengarnya, selain mewajibkan anak lelakinya untuk bisa bela diri, Jonatan juga mewajibkan Ayudia anak perempuan satu-satunya untuk bisa memasak dan mengurus pekerjaan rumah. Ia tidak ingin Ayudia seperti Anthony dulu yang baru belajar memasak dan mengurus rumah setelah menikah.
Biar bagaimanapun Ayudia adalah seorang perempuan, suatu saat ia akan menikah dan punya tanggung jawab untuk mengurus rumah dan keluaga kecilnya kelak. Untuk itu ia mempercayakan Ayudia pada Anthony agar putri satu-satunya itu bisa segera mahir mengerjakan pekerjaan rumah diusianya yang masih muda.
"Yasudah, kalau begitu sebaiknya sekarang kita masuk. Ibu akan mengajarimu memasak dan menyetrika pakaian hari ini."
"Baik bu."
"Kenzo juga ikut bu."
Anthony tertawa mendengarnya. "Baik, ayo kita masuk.."
❤❤❤
"Arkana.." Anthony masuk kedalam kamar putra keduanya sambil membawa segelas susu putih.
Arkana tengah duduk diatas ranjang kasurnya sambil menyelonjorkan kedua kakinya. Anthony menaruh susu putih itu diatas meja disamping tempat tidur sang anak, ia pun langsung duduk disamping putra keduanya itu.
"Ibu baru membawakan susu ke kamar kakakmu, bagaimana latihanmu hari ini? Apa kau lelah?"
Arkana tersenyum. "Lumayan.."
Anthony menyentuh kaki Arkana dengan pelan dan langsung menghasilkan ringisan kencang dari si empunya.
"Kenapa?"
"Kakiku terasa sedikit sakit."
Anthony terdiam, ia menatap kaki dan tangan anak keduanya itu yang memang terlihat sedikit bengkak.
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] The Poor Man Who Made Me Fall in Love (Remake) • JOTING Ver.
RomanceSifat Anthony yang manja dan sering bertingkah seenaknya membuat sang ayah berpikir untuk menjodohkan sang putra pada pria yang dianggap mampu merubah sifat Anthony..