Anthony mengerjapkan matanya setelah 15 menit berlalu, hal pertama yang ia lihat adalah cat dinding berwarna merah muda yang merupakan dinding kamarnya. Ia pun menolehkan atensinya ketika ia merasakan sebuah genggaman hangat ditangan kirinya.
"Kau sudah bangun?" Jonatan menatapnya dengan senyuman lembut.
Anthony mengangguk. Ia kemudian berusaha untuk duduk.
"Apa yang terjadi?"
"Tadi kau pingsan, dokter bilang kandunganmu sedikit terguncang."
"Benarkah?"
Anthony refleks menyentuh perutnya sendiri, ia benar-benar menyesal karena telah dikuasai emosi tadi hingga membahayakan janinnya sendiri.
"Sebenarnya apa yang terjadi, kenapa kau bisa sampai semarah itu?"
Anthony menatap suaminya itu dalam diam. "Nissa berbicara sesuatu yang tidak pantas tentangmu. Aku tidak terima."
Jonatan tersenyum. "Sejak pertama kali aku datang kemari para pelayan disini memang sudah banyak membicarakanku. Aku memang tersinggung dengan ucapan mereka, tapi aku juga tidak bisa menyangkal ucapan mereka."
"Siapa yang menggunjingmu? Bicara padaku, biar aku pecat mereka semua."
"Tidak perlu seperti itu Anthony. Kau harus bisa menjaga calon anak kita. Tolong kontrol emosimu. Kau tidak perlu memperdulikan apa yang mereka katakan tentangku. Aku hanya perlu membuktikan pada mereka bahwa aku pantas menjadi suamimu."
Anthony menggengam tangan suaminya itu erat. "Kau pantas Jo, kau sangat pantas. Jangan pernah merasa rendah diri atau apapun itu. Aku tau kau adalah jodoh terbaik yang sudah Tuhan persiapkan untukku, tidak ada laki-laki lain yang lebih pantas untuk menjadi pendampingku selain dirimu. Aku mencintaimu Jo, aku sangat mencintaimu."
Jonatan tersenyum kecil mendengarnya. "Aku juga mencintaimu istriku."
Anthony langsung memeluk suaminya itu erat. Sampai kapanpun ia tidak akan pernah rela jika ada orang yang berusaha melecehkan harga diri suaminya. Anthony tidak akan pernah rela..
❤❤❤
Setelah menginap selama satu minggu dirumah Tontowi, kini Jonatan dan Anthony sudah kembali lagi kerumah dan Liliyana juga sudah pulang dari mengurus adiknya yang sedang sakit.
Jonatan dan Anthony menghabiskan akhir pekan mereka dengan menonton acara televisi sambil memakan camilan yang Liliyana bawa dari kampung.
Jonatan duduk menyandar pada sofa sedangkan Anthony menyandarkan kepalanya pada dada bidang Jonatan.
"Jo, Ony. Diluar ada seseorang yang mencari kalian.."
Jonatan dan Anthony menoleh dan saling menatap bingung kemudian.
"Siapa bu?"
"Sebaiknya kalian lihat saja sendiri."
Mereka berdua pun akhirnya berjalan keluar rumah untuk melihat siapa yang mencari mereka.
CKLEK
DEG
Jonatan dan Anthony langsung mematung detik itu juga.
"Kak Jonatan.."
"Lama tidak bertemu Anthony.."
Jorji dan Viktor berdiri di depan pintu rumah sambil tersenyum manis kearah mereka, berbanding terbalik dengan Jonatan dan Anthony yang justru langsung mematung ditempat mereka berdiri sekarang.
❤❤❤
Mereka berempat duduk saling berhadapan di sofa ruang tamu. Jorji terus tersenyum sambil memandang Jonatan gemas tanpa memperdulikan ekspresi kesal yang ditunjukan oleh Anthony.
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] The Poor Man Who Made Me Fall in Love (Remake) • JOTING Ver.
RomanceSifat Anthony yang manja dan sering bertingkah seenaknya membuat sang ayah berpikir untuk menjodohkan sang putra pada pria yang dianggap mampu merubah sifat Anthony..