Chapter 16

3.1K 235 95
                                    

🚨🔞🔞🔞🚨


Jonatan berbaring dengan sangat tidak nyaman, ia tidur membelakangi Anthony. Ia sama sekali tidak bisa tidur karena hasratnya sama sekali belum tersalurkan. Penisnya terus berkedut dari tadi seolah meminta untuk segera dipuaskan. Potongan adegan dari film erotis tadi seolah terus berputar dikepalanya dan desahan sexy si pemeran wanita seolah terus terngiang-ngiang di telinganya. Jonatan benar-benar tidak tahan, ia butuh pelampiasan sekarang juga.

GREPP

Seolah mengerti akan kegelisahan sang suami, Anthony langsung memeluk tubuh tinggi Jonatan dari belakang. Jonatan tentu saja merasa terkejut dan berusaha melepaskan pelukan itu.

"Ijinkan aku membantumu Jonatan."

"Membantu apa? Kau jangan bertindak macam-macam Anthony."

"Jonatan aku ini istrimu. Aku berkewajiban untuk melayanimu."

Jonatan berbalik dan langsung memandang istrinya itu bingung. "Apa maksudmu Anthony?"

"Hari ini aku pergi untuk mengikuti ceramah bulanan di kampung, aku banyak mendapat pencerahan karena itu. Tuan Praveen bilang aku harus bisa melayani kebutuhan biologis suamiku, jika tidak, aku akan sangat berdosa. Aku tidak mau Jonatan, aku tidak mau terus memupuk dosa karena aku tidak bisa melayani suamiku dengan baik. Selama hidupku aku sudah banyak melakukan kesalahan dan aku ingin memperbaikinya sekarang. Jadi aku mohon padamu Jonatan, setidaknya kau jadikan aku istri yang baik di mata Tuhan." ucap Anthony sambil berkaca-kaca.

Jonatan terdiam melihatnya, haruskah? Jujur saja Jonatan merasa ragu..

Tapi, tidak ada salahnya kan jika ia menyentuh Anthony sekarang? Toh mereka sendiri memang sudah sah untuk melakukan itu. Selain akan mendapat pahala nantinya, ia juga bisa menuruti keinginan orangtua mereka jika nantinya Anthony hamil.

Anthony mengusap airmatanya pelan.
"Baiklah, jika kau tidak mau juga tidak masalah. Mungkin kau memang lebih suka melihatku terus memupuk dosa karena tidak bisa menjadi istri yang baik."

"Tunggu." Jonatan menahan pundak sang istri ketika Anthony hendak berbalik.

"Baiklah, kita lakukan itu sekarang. Tapi.. Apakah kau yakin? Aku tidak akan memaksa jika kau memang belum siap."

Sejujurnya Anthony memang masih belum siap untuk melakukan itu, tapi Anthony lebih takut akan dosa jika ia tidak menjadi wadah bagi suaminya untuk menyalurkan hasrat seksualnya. Lagipula ia juga ingin memberikan cucu untuk ayah dan ibu mertuanya. Jadi, Anthony mencoba untuk memantapkan diri pada pilihannya kali ini.

"Aku yakin Jonatan, aku sudah siap."

"Baiklah kalau begitu." Jonatan langsung mengubah posisinya menjadi setengah menindih Anthony dengan kedua siku yang menjadi tumpangan.

Jonatan menelan ludahnya gugup, melihat wajah Anthony yang begitu manis dan mulus jika dilihat dari jarak sedekat ini. Ekspresi Anthony juga sama gugupnya dengan Jonatan sekarang. Perlahan-perlahan Jonatan mulai mengikis jarak diantara mereka.

CUP

Refleks tubuh Anthony menegang ketika bibir suaminya menyentuh bibir mungilnya. Jonatan menutup matanya pelan, ia melumat bibir atas dan bawah Anthony secara bergantian mencoba meresapi rasa manis dari bibir mungil berwarna pink itu.

"Eungghh.." tanpa sadar Anthony melenguh, refleks ia mencengkeram kaos Jonatan erat saking gugup dan takutnya ia sekarang.

Pelan-pelan Jonatan memasukan lidahnya kedalam rongga mulut Anthony dan mencoba menginvasi bagian dalamnya. Tak lupa ia juga mengajak Anthony untuk perang lidah yang ditanggapi pasif oleh si empunya.

[√] The Poor Man Who Made Me Fall in Love (Remake) • JOTING Ver. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang